#12 ; Brother's Love

489 86 31
                                    

_______

Biarpun semesta begitu jahat, masih ada kasih sayang sang kakak yang mampu mengobatinya

Saat ini Ayn'at tengah duduk melamun di kamar tidur miliknya, sejak terakhir ia pulang sehabis menemui Lo'ak gadis itu terlihat begitu murung

"Kau kenapa?"

Suara berat itu tentu membuyarkan lamunannya, gadis itu menoleh ke sumber suara lalu mendapati sang kakak yang tengah berdiri sembari menyenderkan tubuhnya pada dinding pondasi rumah dengan tangan menyilang di dada

"Aku baik baik saja,"

"Liar"

"Aku bersungguh sungguh!"

"C'mon, i'm your brother! Just tell me"

"I can't, too hurt." Ayn'at kemudian mulai menangis, ia juga tak tahu mengapa ia menangis kala itu. Itu terlalu sakit

Atanwyr lalu menghampiri Ayn'at, dia berjongkok di depan Ayn'at kemudian menyisir surai hitam adiknya itu kebelakang. Ditangkupnya wajah sang adik kemudian menghapus lembut bulir bulir yang kian mengalir di pipi adik kecilnya itu.

Tangis Ayn'at semakin pecah kala itu, Atanwyr menarik Ayn'at ke dalam pelukannya. Ia memeluk adiknya itu dalam dan erat lalu mengelus punggung sang adik demi menenangkan nya. Kerasnya tangis Ayn'at sampai sampai membuat Tarsem ikut datang menghampiri ke kamar Ayn'at, namun Atanwyr memerintahkan ia untuk pergi dengan gerak gerik wajah.

Tubuh gadis itu bergetar hebat kala itu, rasa untuk membalas pelukan Atanwyr saja tak sanggup rasanya, gadis itu hanya menundukkan kepalanya di pundak sang kakak agar lebih nyaman menangis.

Mungkin orang orang berfikir bahwa perkataan Lo'ak tadi siang itu sepele. Namun bagi Ayn'at yang belum benar benar ikhlas akan kematian orang tuanya itu sangat menyakitkan.

Gadis itu masih enggan untuk berhenti, bahkan Atanwyr merasa kalau pundaknya sudah dipenuhi air sekarang tinggal menambahkan pulau saja.

Merasa sudah cukup, Ayn'at mengangkat wajahnya dari pundak sang kakak kemudian mengusap wajahnya pelan, menghapus air mata yang kian mengering di wajahnya. Atanwyr hanya tersenyum tanpa mengatakan sepatah kata apapun

"Aku merindukan ayah dan ibu, kau tau aku rindu dipeluk saat ingin tidur, aku sudah lama tak merasakannya" Ucap Ayn'at kemudian mengarahkan pandangannya ke langit malam Pandora

"Aku bisa melakukannya,"

"Kau bukan ibu" Desis Ayn'at sambil menatap sinis ke arah Atan, detik kemudian pria itu terkekeh

"Aku memang bukan ibu, tapi apa hal yang tak ku ketahui soal dirimu dan ibu? Bahkan kebiasaan burukmu saja aku hapal, Ayn"

"Bisakah kau berhenti membahas soal kebiasaan burukku? Kau tak mengerti privasi apa ya?" Ayn'at memandang julid sang kakak, masalahnya Atanwyr adalah orang yang gemar mengejeknya

"Baiklah baiklah, maafkan aku tukang kentut"

"ATAN!"

"Fine!, aku benar benar meminta maaf sekarang" Atan tertawa lepas kala melihat respon sang adik. Muka Ayn'at semakin tertekuk sekarang. Melihat adiknya yang semakin murung Atanwyr segera menghentikan tawanya

"Oke, aku benar benar minta maaf, sungguh"

Ayn'at hanya diam tanpa menanggapi Atanwyr lagi, namun detik kemudian ia kembali menoleh ke arah sang kakak kemudian berucap,

"Hei Atan! Bisakah kau menyanyikan satu lagu tidur untukku? Aku ingin dinyanyikan sebuah lagu"

"Tentu, why not? Come here" Atanwyr kemudian duduk lalu menepuk nepuk pondasi lantai rumah milik mereka, mempersilakan sang adik untuk tidur di sisinya

TROUBLE MAKER : Another story of Avatar the way of water  [ END ]Where stories live. Discover now