5>

3.1K 239 7
                                    

^Tidak trima komentar negatif! Boleh mengkritik tapi harus utamakan Sopan Santun!
Ini hanya cerita fiksi belaka hasil karangan sendiri^
Jikalau ada kekurangan tolong dimaafkan...
(Sekian trima salah satu member enhypen menjadi jodoh kita)
(Jangan lupa Share cerita ini ke sesama penyuka Sunoo Harem oky)
.
.
.
walaupun ceritannya kurang seru, tapiii TOLONG dibantu Votenya disetiap Chap karna itu berguna banget untuk penulis

(Happy reading)
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


"Hal yang aku tak inginkan terjadi? Apa magsudmu Jo?" Ucap Sunoo bingung.

"Ibu kaka pasti di bunuh... "

Ucapan Jo mampu membuat Sunoo tercengang tak percaya "Apa!? Ibu ku? Kenapa ibu ku dibunuh!?" Ucap Sunoo sedikit berteriak marah.

Jo memandang kesampingnya dan langsung disuguhkan pemandangan wajah khawatir Sunoo dengan alis mengkerut lucu. Jo tersenyum tipis lalu mulai bercerita "iya, ka! Kau jangan menganggap Sunghoon Hyung itu orang biasa. Dia itu Psikopat. Dia tidak akan membiarkan seseorang yang sudah ia tandai kabur begitu saja. Dia akan terus mencarimu ka. Jika ka Sunoo pulang yang ada hanya penyesalan dan kesialan... Sunghoon Hyung akan membunuh siapapun yang menghalangi atau yang berkaitan dengan mangsanya. Seperti yang ku katakan tadi dia psikopat kejam! Sunghoon Hyung mampu membunuh siapa saja tanpa memandang bulu, kecuali pada Tuannya"  Jo bercerita sedikit serius, di setiap bercerita ia selalu memandang gemas kapada Sunoo yang kini tengah melengkungkan bibirnya kebawah dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

"J-jo hiks aku harus bagaimana. Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain ibu ku ayah ku sudah tiada. Aku tidak mau jika ibu ku di apa-apakan atau sampai dibunuh oleh pria Bajingan itu! Hiks... Jo aku harus bagaimana HuwAaaaaaa!" Tangis Sunoo pecah karna ia merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Jo kelimpungan saat mendengar Sunoo menangis.

"Ka! Tenang-"

"Apa magsudmu menyuruhku untuk tenang di saat seperti ini! Apa aku akan menjadi buronan? hiks... aku tidak mauu~"

Ucapan Jo terpotong. Jo berusaha berfikir keras agar manusia cantik disebelahnya ini berhenti menangis dan tenang. Jo mengelan nafas dengan pasrah. Ia terpaksa melakukan ini "baiklah, baiklah, aku akan bantu kaka. Tapi ka Sunoo jangan menagis ya cup... cup... " bujuk Jo. Ia seperti sedang menenangkan bocah yang menangis karna permennya di rebut, padahal yang bocah disini dia sendiri.

Sunoo mulai tenang. Ia mengelap air matanya dan ingusnya. Wajahnya memerah dengan mata sembab. Tapi itu tidak mengurangi kadar kecantikannya. Malah semakin menambah sexy...

"Bagaimana caranya? Tapi Jo aku tidak ingin dia menyelakaimu karna kau menolong ku" Sunoo tidak ingin Jo terbebani dan ikut-ikutan menjadi korban sepertinya.

Jo terlihat tenang. Tidak ada raut wajah takut atau khawatir di wajah tampannya. Yang mana membuat Sunoo bingung.

Jo pun tersenyum lalu berkata "ka Sunoo jangan khawatir dia tidak akan mencelakai ku atau pun ka Sunoo sendiri. Karna... aku jauh di atasnya. Tolong percayalah, kaka pasti aman bersama ku" ucap Jo dengan raut wajah yang tenang. Tangannya meraih dan menggenggam telapak tangan kecil Sunoo berusaha meyakinkan.

Sunoo sebenarnya ragu tapinya... ia tidak ada jalan lain. Ia harus mengikuti kata bocah ini, dari pada nyawa ibunya terancam. Sunoo mengelan nafas pasrah "baiklah aku percaya padamu... " ucap Sunoo sambil menunduk. Jo tersenyum cerah saat mendengar suara lirih itu.

"Jadi kau mau bawa aku kemana?" Tanya Sunoo penasaran.

"Ke-"

Seketika kereta kudanya ini berhenti mendadak yang mana membuat Sunoo maupun Jo terkejut.

"Eh ada apa? Apakah sudah sampai?" Tanya Sunoo bingung.

Jo menggeleng "belum ka, seharusnya kita sampai 1 jam lagi. Tapi sepertinya kereta kuda ini ada yang memberhentikannya. Tapi siapa?" Ucapan Jo mampu membuat Sunoo sedikit was was, apa jangan-jangan Sunghoon?!

Dengan cepat ia menengok ke luar kereta dan benar saja di luar ada dua orang yang sedang berbincang dengan si pemilik kereta kudanya. Sunoo seketika gelisah. jangan bilang ia akan diseret dan borgol kembali, di kurung didalam kamar yang gelap lalu ia akan di--

Tap! Tap! Tap! Tap!

Suara langkah kaki mulai masuk ke dalam kereta kuda yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil ini.

Tapi saat Sunoo sedang tengang-tengangnya. Sunoo merosotkan bahu sempitnya ke bawah saat melihat siapa orang tersebut. Ia membuang nafasnya sangat lega saat melihat kedua orang itu bukan Sunghoon dan Ni-ki.

Tapi hanya orang lain yang memakai jubah hitam dan bagian kepalanya memakai penutup tudung memperlihatkan separuh wajah tampan keduanya.

Yang bersurai hitam itu memiliki rahang yang tegas dan mata setajam elang. Dan yang satunya bersurai coklat sedikit pendek dan memiliki mata seperti kucing. Mereka berdua sangat-sangatlah tampan. Ia memerhatikan mereka berdua hingga kedua orang tersebut menatap balik padanya. Sunoo langsung memalingkan wajahnya kepada Jo yang sedari tadi diam dan aneh Jo terlihat memejamkan kedua matanya perlahan-lahan sepertinya dia mengantuk berat.

Sunoo tidak mau mengganggu Jo yang sedang tidur tenang sambil menyender kepapan kayu itu. Ia memilih menolehkan kepalanya ke arah luar jendela. Rasa angin yang sejuk berkali-kali  mulai menerpanya dari luar, Sunoo memejamkan matanya menikmati angin segar tersebut yang menyapu wajah ayu nya.

Kedua pria itu terus memerhatikan Sunoo dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Dengar Sunoo saat ini hanya memakai celana pendek seatas lutut dan atasannya hanya dilapisi oleh kemeja kebesaran Sunghoon. Sesekali surai hitam berkilau Sunoo terkibas oleh angin luar. Pemandangan yang sangat luar biasa indah dan menakjubkan bagi kedua pria itu.

Pria yang lebih pendek itu mendekat ke Sunoo, lalu mendudukkan dirinya di sebelah Sunoo. Sementara Pria yang satunya hanya memutar bola matanya malas karna melihat tingkah temannya mungkin? lalu ia mengambil tempat duduk di depan Sunoo.

Suasana yang tadinya damai dan tenang menjadi mencekam entah kenapa. Sunoo sangat gugup dan risih. Ia merasa di perhatikan terus menerus oleh kedua pria itu. Dengan ragu ia melirik kedepan, lalu mata Coklatnya langsung disambut oleh tatapan elang yang tajam oleh pria berahang tegas itu.

"Sedang apa kau menatapku" ucapnya tajam menusuk, Sunoo mendengkus kesal. Padahal dia sendiri yang terus menatapnya sedari tadi, kenapa dia yang marah. Sunoo tak memedulikan kejadian tadi, ia lanjut memalingkan wajahnya cantiknya ke luar lagi.

Semua ketenangan Sunoo buyar saat ia merasakan tangan seseorang dengan jail meraba pahanya. Lalu dengan cepat ia menoleh kesampingnya langsung disuguhkan pria bermata kucing yang tersenyum polos padanya memperlihatkan Dimple yang mampu memikat siapa saja, sayang sekali itu tidak berlaku pada Sunoo. Dengan kasar Sunoo menepis tangan nakal pria yang meraba pahanya.

"Jangan pegang-pegang!" ucap Sunoo galak lalu menggeser tempat duduknya menjauh dari pria aneh itu. Ia sedikit lebih dekat dengan Jo yang sedang tertidur pulas mungkin. Tapi orang gila di sampingnya malah ikut menggeser tempatnya sedikit memeperkannya.

Sunoo memandang tak minat pria tersebut. Pria itu masih tersenyum seperti orang bodoh. Sunoo merasa aneh kepada kedua orang aneh itu. Yang satunya galak yang satunya mesum.

Lama-lama Sunoo ikut terhanyut oleh kantuk. Dirinya ikut memejamkan matanya mengikuti Jo. Ia berusaha tidak mempedulikan pria disampingnya.

Kedua pria tampan yang masih terjaga itu tak henti-henti memandang Sunoo intens.

Menarik pikir mereka.

TBC.

Sepi Sekaliehh!!!!
Tapi gpplah masih awal-awal, Votenya jan lupa prend!

See u》

🍑<<|SUNOO × HAREM|>>🍑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang