𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚

5.3K 384 13
                                    

Rama kini berjalan dengan pelan sembari menuntun sepedanya. Ban belakang sepeda nya bocor, mungkin ulah beberapa orang yang ta suka Rama. Tubuhnya sekarang lemas setelah ia di bully di toilet tadi di kelas pun sama..

Kursinya penuh dengan tinta,ingin mengadu kepada guru pun tak ada gunanya. Mereka akan diam atau bahkan ikut memarahi Rama. Anak anak yang mem bully Rama ialah anak Donatur sekolah contoh nya saja Bayu mana mungkin para guru berani?

Walau Bayu sering melakukan kesalahan namun para guru akan membiarkannya. Membuat anak itu lebih leluasa untuk membully dirinya..

Gerbang tinggi mulai terlihat ia dengan cepat berlari ke arah rumah'tuanya dengan pelan ia membuka pintu gerbang..

Montor Kenan dan Reynal sudah berada di garasi berserta mobil tuanya. Dirinya mengembangkan senyum lalu dengan segera ia memarkirkan sepeda di samping garasi ia akan membawa sepeda nya ke bengkel nanti..

Rama masuk dengan pelan melalui pintu belakang. Sebelum masuk dirinya membersihkan wajah nya yang penuh dengan keringat. Bibirnya yang terluka juga sudah ia obati di UKS tadi...

Ceklek

"Rama pulang.." bi Inah dengan cepat menghampiri Rama. Senyuman nya luntur saat ia mendapati bibir rama yang terluka..

"Lololo ini kenapa to ram? ha ko bisa begini? kenapa le?" Rama hanya tersenyum.. ia kemudian menggeleng sembari menggenggam lembut tangan bi inah..

"Gapapa bi.ini tadi jatoh.. celana rama juga ga sengaja kena tinta pas ngisi sepidol sama temen. Kita bercanda jadi kena deh.." bi Inah mengangguk mengerti. Ia kemudian menyuruh rama untuk segera berganti baju ...

Rama telah masuk ke dalam kamar kecilnya.ta ada yang istimewa di kamar nya ini. Tak ada rak buku yang bagus atau barang mahal lainnya..

Di sudut kamar terdapat meja belajar yang sudah reot,di atas meja terdapat buku juga lampu belajar kecil yang telah remang remang..

Rama berjalan ke arah kasur lantainya yang telah tipis.duduk di sana sembari memijat punggung nya yang akhir akhir ini sakit. Ia pandang kakinya yang memar. Mungkin karna di injak oleh teman temannya.

Teman? teman macam apa yang tega memukuli nya. Nyatanya Rama tak pernah memiliki teman. Walaupun begitu mereka tetap ia anggap teman tak apa dirinya jadi bahan bully an asal teman temannya bisa tertawa..

"Huh.. capek. Rama juga laper.." Rama masuk ke dalam kamar mandi. Ia berdiri di depan cermin sembari melihat dirinya. Tubuh kurus kecil dengan kulit putih yang di penuhi memar..

Ia menyikap poni nya ke atas terdapat benjolan kecil di dahinya. Ah ini karna ember yang di lempar Bayu tadi..

Selesai mandi Rama duduk bersila di depan meja belajarnya. Memandang beberapa buku lusuh yang ia gunakan untuk belajar. Buku itu milik Kenan dan Reynal yang di buang ke tong sampah'depan rumah..

"Tulisan abang bagus.nilai abang juga bagus bagus semua.ga kaya Rama"  ucapnya sembari melihat nilai Reynal dan Kenan. Dirinya berani menyebut Reynal dan Kenan dengan sebutan abang ketika ia sendiri..

Pasalnya abang abangnya ta suka punya adik bodoh seperti dirinya. Selain bodoh Rama juga seorang pembunuh.

Dirinya ambil figuran foto yang terdapat keluarga bahagia. Di sana ada ke dua abangnya dan papa. Yang tersenyum bahagia..

Dirinya juga ikut tersenyum saat melihat senyuman tuan Ardian.

"Papa sayang Rama kan? Rama sayang banget sama papa" dirinya cium foto itu lama kemudian ia peluk. Membayangkan bahwa mereka memeluknya dengan tulus dan penuh kehangatan..

"Rama sayang kalian semua.."

____________________________________

Kini jam makan malam sudah tiba. Rama menyiapkan makan malam sendiri sembari menahan rasa laparnya. Bi inah sudah pulang, beliau hanya akan datang pagi sampai sore untuk menyiapkan makanan jika malam dirinya akan pulang..

Sert

Beberapa kursi sudah di dudukin oleh tuanya. Rama segera membungkuk hormat kemudian ia mundur kebelakang...

Dapur dan ruang makan terhubung menjadi satu. Dirinya duduk di sebelah kulkas sambil mengelus perutnya yang berbunyi dari tadi siang.. dirinya hanya minum air kran untuk mengganjal rasa laparnya..

"Mari makan." Ucap Ardian. dirinya mengambil nasi dan lauk pauk lalu makan dengan tenang di ikuti kedua putra kebanggaan nya..

Rama meneguk ludah saat melihat Reynal yang melahap ayam goreng. Dirinya belum pernah merasakan ayam goreng...

Dirinya hanya makan sisa makanan mereka. Itupun jika ada nasi sisa jika tidak ada maka ia akan meminum air keran hingga kenyang.

Pernah Rama meminum air putih yang berada di teko dapur. Itu untuk para penjaga rumah yang berjaga. Saat ia meminum air itu tiba tiba Kenan datang dan melaporkan kepada Ardian bahwa Rama meminum air putih.

Berakhir dirinya yang di hukum cambuk dan tidak mendapatkan jatah makanan nya.. beberapa penjaga kasihan dengan dirinya namun apa boleh buat? Jika Ardian dan kedua Putra nya tahu bahwa ada yang membantu rama.maka nyawa taruhannya..

Bagi mereka pembunuh layak di perlakukan seperti itu. Terutama Rama anak polos yabg tak tahu apa apa ..

"Papa, Kenan dan Reynal mau ikut lomba sains lo..." Kenan mulai percakapan sembari menatap sinis Rama yang menunduk memainkan bajunya..

"Wah putra putra ayah hebat. Sudah pasti kalian akan menang. Seperti biasa kalian kan pintar tidak seperti dia yang bodoh.."  Rama semakin menunduk. Tanpa sadar air matanya jatuh saat Ardian mengatakan bodoh sembari menatapnya..

"Iyadong pa.. kita kan putranya tuan ARDIAN ya kan nal?" Reynal mengganguk,fokus terhadap makanan nya..

Ardian tersenyum ia kemudian mengelus berganti an kepala kedua putra ke sayangan nya ini...

"Putra papa memang hebat.." -Ardian

"Papa, Rama juga putra papa kan?hiks Rama juga ingin di sayang papa."

.
.
.
.
.
.
.
.
Hai semua! terimakasih sudah membaca Rama ya.. terus ikuti kisah Rama hingga penghujung akhir nya!

Seyuuu💚💚💚🐢

𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)Место, где живут истории. Откройте их для себя