𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚

4.3K 363 26
                                    

Pagi ini Rama di buat sibuk luar biasa. Bi Inah tidak bisa berangkat karena sakit,jadi mau tak mau ia yang memasak untuk makanan pagi ini..

Jam dinding telah menunjukkan pukul setengah tujuh buru buru ia menyiapkan makanan untuk para tuanya dan pengawal...

Di meja makan terdapat ayam goreng,tumis kangkung, semur telur serta ikan goreng. Rama menatap beberapa makanan sembari menelan ludah nya. "Pasti enak banget.. Rama cuma bisa ngerasain kuah nya setetes" batin anak itu sembari menggelengkan kepalanya..

Saat semua tuanya sudah berada di meja ia undur diri untuk kembali ke dapur menyiapkan makanan untuk para pengawal..

Makanan para pengawal sama. Ada nasi juga ikan dan tumis kangkung. Dengan pelan Rama membawa satu nampan besar ke dalam ruang makan para pengawal yang terhubung dengan dapur..

"I-ini makanannya pa-paman" anak itu meletakkan nampan dengan pelan di atas meja. Tatapan tak suka para pengawal membuat tubuhnya bergetar...

"LELET AMAT! PERGI SANA!" Gertak seorang pengawal yang bertubuh besar. Rama mengganguk kemudian segera pergi dari sana..

__________

Rama kini sedang berada di ruang cuci ia dengan telaten memisahkan baju orang rumah.

Saat sedang memisahkan baju ia melihat baju sekolah Kenan dan Reynal yang sangat bersih. Tak ada noda kuning di baju putih itu begitu pula dengan seragam yang lain..

Baju sekolah Rama saja bukan seragam sekolah aslinya. Ia hanya di beri bekas oleh salah satu pengawal di sini...

Ardian memang menyekolahkannya namun untuk seragam dan yang lainnya ia tak tanggung jawab. Semua itu Rama tanggung sendiri..

Namun tak apa ia bisa mencari uang sendiri. Sejak umur 10 tahun ia sudah di haruskan bekerja untuk mencukupi kebutuhan sekolah nya..

Tak ada yang mengetahui bahwa orang tua Rama ialah seorang pengusaha sukses yang juga menjadi donatur terbesar di sekolah nya..

Ardian tak mau mengakui anak bodoh seperti nya. Begitu juga dengan Kenan dan Reynal yang tak mau memiliki adik bodoh juga seorang pembunuh.

Setelah selesai mencuci ia segera menjemur pakaian pakaian itu. Untuk hari ini ia tak akan bersekolah dulu.dirinya akan menjual koran juga bunga di lampu merah dekat jalanan kota ...

____

Rama mendorong sepedanya yang masih bocor. ia akan menitipkan sepedanya di bengkel langganan nya..

"Bang oyong.. pe-permisi.." Rama dengan menunduk memanggil si pemilik bengkel...

"Yeee eh Rama. Sini ram sini.." bang oyong yang di panggil segera membantu Rama membawa sepedanya ke dalam bengkel..

"Weh ram bocor lagi? Perasaan ban nya udah baru deh. Kok bisa bocor?" Tanya bang oyong kepada Rama yang hanya menatap nya polos..

"G-ga tau bang.. pu-pulang sekolah udah kempes banget.. e bocor..." Jawabnya dengan gugup. Bang oyong menghela nafas panjang ia tahu bahwa Rama hidupnya tak tenang.. anak itu sering terlihat tak baik baik saja. Kadang ia kemari dengan luka di wajahnya.

"Yaudah.. Abang benerin.. " Rama mengangguk semangat membuat rambut halus milik nya juga ikut bergoyang. Bang oyong yang gemas mengusap kepalan Rama dengan gemas..

"Ma-makasih bang.. Ra-rama mau ke-kerja dulu.." Setelah berpamitan bocah itu segera berlari ke sebrang jalan untuk melakukan pekerjaannya..

"Rama Rama.. kuat ya nak.."

___
Kini Rama berada di bawah lampu merah.menenteng koran juga bunga mawar yang ia jual seharga sepuluh ribu rupiah..

Saat lampu sudah merah beserta montor dan mobil berhenti sekarang waktunya ia beraksi untuk mencari rejeki...

"Bunga.. bunga,koran. Bunga atau koran nya pak? sepuluh ribu saja.." dengan sopan dan penuh senyum ia menawari satu persatu pengendara yang berhenti berharap bahwa mereka mau membeli jualan nya..

Di salah satu mobil

"Eh Rey liat deh itu si anak sialan kan?" Reynal yang di panggil pun menoleh ke arah yang di tunjuk oleh Danu..

Matanya membulat saat tau siapa yang di tunjuk oleh temanya.. "Rama?ngapain tu anak?" batinnya saat melihat betapa semangatnya sang adik yang terus menawarkan dagangannya walau tak ada yang membeli...

Adik? apakah ia anggap Rama sebagai adiknya?

Kini giliran Rama menghampiri mobil mereka. Kenan memberikan gestur kepada Zion untuk membeli salah satu dagangan Rama..

"Zi beli satu." Zion yang berada di samping pintu mengangguk. Saat Rama mengetuk kaca mobil mereka buru buru Reynal dan Kenan memalingkan wajahnya..

"Pe-permisi kak ma-mau beli bunga da-dan ko-koran saya?" Rama sedikit terkejut saat tau siapa yang membukakan kaca mobil itu kakak kelasnya..

"Satu bunga mawar nya ya.." tanpa sadar Rama mengganguk dengan semangat lalu memberikan bunga mawar nya kepada Zion..

"Berapa?" Tanya Zion"sepuluh ribu kak.." jawab Rama dengan senyum manis. Membuat Zion yang melihatnya terperangah.. ia baru kali ini melihat senyum Rama..

"Ni" zion memberikan uang dua puluh ribuan kepada Rama. Anak itu kebingungan saat tak ada uang kembalian mengingat mereka adalah orang pertama yang membeli jualan nya..

"Ra-rama ga punya kembalian kak.." jawabannya lesu. Zion tersenyum"buat Rama aja." Rama mengangkat kepala kemudian menatap Zion tak percaya..

"Be-beneran? Te-terimakasih kak.." ia menunduk hormat kemudian berlari kecil meninggalkan mobil itu untuk mencari mobil lainya lagi..

"Zi. Kenapa?" Kenan bertanya kepada Zion saat melihat temannya yang masih memperhatikan Rama dengan senyuman..

"Anaknya manis nan. Jujur gue baru pertama kali itu liat dia senyum.gemes" Kenan menatap Reynal yang sama menatapnya..

"Kenapa rasanya aneh? gue ga suka liat rama senyum sama orang lain."

:
:
:
:
Yuhuu
Malem Sabtu nich..

Rama Dateng lagi kak! Maaf ya bila tulisannya masih belepotan,maaf juga bila ada kesalahan typo nya yaaaa

Temani Rama ya kak..

Terimakasih..

𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang