Ramakarta06

3.5K 264 26
                                    

Ruang ICU kini ricuh dengan suara mesin EKG yg memantau detak jantung Rama.

Anak itu sempat mengalami henti jantung selama lima menit cukup membuat Varezz kalang kabut saat itu..

Kini Varezz tengah memandangi wajah damai Rama sembari mengusap surai madu si anak..

"Tahan ya nak.. Rama bakal cepat sembuh hm.. tunggu sampai .. a-ayah dapat hati baru buat Rama." Entah mengapa Varezz memanggil dirinya sendiri dengan sebutan ayah'air matanya menetes saat melihat dada anak itu naik turun dengan lambat.

Membayangkan bagaimana saat Rama memanggil dirinya Ayah saja sudah membuat nya bahagia..

Ia mengusap bekas lebab di kening Rama. anak itu sudah melewati banyak masalah,tapi tubuh mungil itu tetap tegar di tempanya..

"Tunggu sebentar ya sayang.. ayah keluar sebentar hm?" Ia cium kening Rama dalam, setelah memastikan bahwa semuanya baik baik saja Varezz segera keluar ruangan dengan wajah datarnya..
   Varezz yang ini kembali ke ruangan nya. Mendengar Ardi memanggil nya dirinya menghela nafas dalam..

"Terimakasih." Ucapnya dingin setelah itu ia segera menuju ruangan Ardi..

:
:
:
:
:
:

Ceklek

Bugh

"KAU BAWA KEMANA ANAK KU SIALAN?!" Ardi memukul wajah Varezz keras membuat dokter itu terhuyung ke belakang, tangannya menyentuh sudut bibirnya yang terdapat darah..

"Cih baru mencari nya?" Ucapnya sembari terkekeh. Ardi yang melihat itu ingin memukul Varezz tapi segera di tahan oleh kedua putranya.

Dirinya benar benar panik tadi saat masuk ke kamar Rama,anak itu tidak ada di kasurnya yang ada hanya kasur berantakan juga infus yang sudah terlepas..

"DIMANA RAMA VAREZZ! DI MANA ANAK KU!" Bentak Ardi. beruntung kamar yang mereka tempati kedap suara jadi tidak akan menganggu pasien lain...

"Lalu kau kemana saja tuan Ardi? Anak mu bahkan sempat henti jantung lalu kalian tidak ada yang menemani nya hah?!" Bentakan Varezz membuat mereka terdiam. Terutama Kenan, ia segera menghampiri Varezz lalu ia meremat kerah baju dokter itu..

"Jangan berbohong kepada ku Paman. Adik ku baik baik saja tadi." Ucapnya seraya menatap nyalang Varezz

"Lalu siapa yang membuat adik mu masuk kedalam ruangan terkutuk itu kalau bukan karena kalian sendiri? Meninggalkan anak kecil di ruangan yang cukup luas ini apalagi menyuruhnya meminum obat nya dalam sekali telan? Itu cukup kejam Kenan." Ucap Varezz seraya menyentak tangan Kenan yang berada di kerah lehernya, ia menatap Ardi dengan tatapan tajamnya..

"Jika tidak ingin mengurus Rama berikan ia padaku Ardi." Ucap Varezz dengan penuh penekanan ia kemudian keluar dari kamar itu menuju ruang di mana Rama berada..

Sepeninggalan Varezz Ardi mengamuk menghancurkan segala benda yang berada di hadapannya..

Ia aku ia salah meninggal kan Rama sendirian.ia tadi terlalu kalut saat mendapatkan telfon bahwa Tio sempat batuk darah.. berujung ia yang menemani Tio hingga tertidur lagi..

Begitupun dengan si kembar, mereka mengaku salah apalagi Kenan. Saat sudah membentak adiknya anak itu pergi ke ruangan Tio untuk menghibur anak itu.

"AKH! SIALAN!"

:
:
:

Ini sudah minggu ke empat. Rama masih betah menutup matanya,begitu pula dengan Varezz yang setia mendampingi anak itu ...

𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)Kde žijí příběhy. Začni objevovat