𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚

5.2K 413 55
                                    

Ini sudah seminggu lebih saat Rama sadar. Anak itu hanya sendiri di temani alat yang masih sering menjaganya...

Rama melamun sembari menatap jendela yang basah karena air hujan.. tak ada yang menemani nya. hanya om dokter yang sering mengunjunginya ...

"Papa jangan bohong lagi.."masih teringat jelas janji Ardi saat itu...

Jika Tio sehat, Rama akan di sayang lagi..

"Tio sehat papa..tapi Rama sakit.."lirih nya.. ia kemudian berbaring kemudian menutup matanya untuk tidur.. mungkin saja mama akan mampir ke mimpinya lalu mengelus kepalanya lagi..

Setelah beberapa menit seseorang masuk ke dalam kamar Rama..

Ia duduk kemudian memandangi Rama dengan tatapan yang sulit di artikan..

"Maaf.maafin gue.."ia elus surai rama dengan lembut.. membuat anak itu menyamankan tidurnya..

"Gue sayang sama lo tapi sakit hati gue masih ada.. gue masih butuh mama ram.. tapi kenapa lo bikin mama pergi?"  Reynal seorang yang bersifat dingin dan cuek di hadapan Rama kini menangis'menumpahkan semua keluh kesahnya..

"Maaf bikin lo sakit hati .. maaf bikin lo sakit maaf Rama.. tapi ini semua ga sebanding sama apa yang gue sama papa rasain... Gue ga suka lo sakit tapi gue benci liat lo bahagia rama.." sesudah tenang Reynal berdiri kemudian pergi dari sana..

Setidaknya ia sudah menjenguk adik nya kan? Adik ? Sejak kapan ia menganggap anak sialan itu adiknya?

Rama membuka matanya.. air mata yang ia tahan tumpah seketika.. tangan mungil nya meremas dadanya yang sakit luar biasa ..

"hiks.. maaf..hiks ...maaf.. hiks Ra-rama hiks ga berguna hiks.. anak sialan hiks Rama anak sialan.." di bawah langit gelap.. Rama,anak itu menangis menyesali kelahirannya yang membuat keluarga hancur berantakan.. memang benar anak sialan tak pantas bahagia...

:
:
:
:

Kini Reynal telah berada di rumahnya.. banyak lampu juga hiasan Spiderman tokoh Marvel kesukaan adik manis nya.. Tio.

Iya Reynal dan Kenan sudah menyayangi Tio seperti adik kandungnya sendiri...

Reynal masuk dengan membawa beberapa bingkisan untuk adik manisnya itu..

"Aaaaaaa! Kakak!" Tio anak itu buru buru memeluk Reynal yang baru masuk yang tentu saja di sambut pelukan hangat untuk dirinya....

"Hati hati boy.. kau bisa terjatuh nanti hm?" Tio mendengus ia kemudian merengek meminta gendong kepada Reynal..

"Endong!"

"Baik baik.. manja sekali hm.." Reynal bergabung bersama Ardi dan yang lainnya...

Ini pesta perayaan kesembuhan Tio... Ardi mengabulkannya.. ia tak keberatan karena jika ini membuat tio senang maka ia juga ikut senang..

"Papa! Nanti ada badutnya kan pa?!" Ardi mengangguk ia kemudian mencium pipi gembil itu...

Saat acara akan segera di mulai telfonnya berdering..

"Ardi,ayo Tio sudah menunggu .." Anton menghampiri Ardi yang terlihat sedang mengakat telfon...

"Ah iya kau duluan saja.." Anton mengangguk ia kemudian pergi.. Ardi kemudian mengakat telfon itu..

"Halo?"

"................."

"Ah iya. Saya akan ke sana nanti" raut wajah wajahnya yang semula tersenyum kini tergantikan oleh tatapan tajam...

Dirinya dengan cepat bergabung di ruang depan karena Tio terus memanggilnya..

:
:
:
"Maaf ya Rama..  harus pulang biayanya belum di bayar sayang.." seorang suster menjelaskan dengan pelan kepada anak di depannya ini..

𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang