ramakarta05

3.5K 281 32
                                    

Cuaca hari ini sedikit mendung dengan udara yang dingin,membuat siapapun enggang untuk beranjak dari dalam selimut.begitupun Rama,anak itu masih nyaman di selimut tebalnya yang menutupi tubuh mungil nya...

Ardi tersenyum saat melihat putra mungilnya yang masih asik menjelajahi mimpi. Ia letakan bubur yang tadi ia masak.. dirinya juga sesekali melihat infus anaknya yang masih setengah..  ia benarkan letak selang infus itu agar cairan infusnya mengalir dengan lancar...

Begini begini Ardi sangat mahir dengan sesuatu yang berbau medis.dirinya dulu pernah menjahit perut Reynal yang sobek karena tak sengaja terkena pedangnya saat mereka latihan bela diri..

Ardi duduk di sisi mungil,ia elus kening sang putra yang sedikit hangat,bahkan pipi tembam nya terdapat semburat merah..

"Sayang.. ayo bangun.."ucapnya sembari mengelus lembut surai sang anak.bukanya bangun Rama justru semakin memeluk nono nya dengan erat..

(Masih ingat dengan nono kan? Itu loh boneka dinosaurus.)

Ardi menghela nafas,ia kemudian membuka laci meja yang berada di samping ranjang Rama. Di sana ia mencari cari Plester penurun demam yang sudah di siapkan oleh si kembar..

Setelah membuka bungkusnya dengan pelan Ardi tempelkan kepada kening si mungil. hawa dingin yang berada di keningnya membuat tubuh mungil itu tersentak kaget,ia dengan pelan membuka matanya..

"eungh~pah" ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur..

"Pusing yaa? bangun dulu hmm makan bubur mau?"bukanya menjawab pertanyaan sang papa, anak itu malah bangkit dari tidurnya lalu memeluk Ardi  dengan erat..

Menjatuhkan kepalanya di bahu tegap sang papa yang nyaman. Ardi tak menolak ,ia elus punggung si mungil hawa panas dari anak itu juga ia rasakan saat kulit mereka bersentuhan..

"Makan ya nak?sedikit saja hmm?"

"Nda pa uhuk..hiks mau om varezz hiks" Ardi menghela nafasnya, semenjak kejadian Rama di gendong oleh varezz anak itu jadi mencari sahabatnya terus..

Ia aku saat itu ia salah karena meninggalkan anak kecil sendirian di ruang rawatnya selama satu hari tapi ini sudah lewat beberapa hari anaknya yang mungil ini tetap ingin bersama Varezz.

"Masih jam segini sayang.. om Varezz nya masih jadi kebo.." ujar Ardi sembari menepuk pantat Rama..

"hiks.. mau om hiks.."

"Iya nanti yaa.." tangan kanan Ardi Ter ulur untuk mengambil se sendok bubur yang ia buat tadi..

"fyuh.. fyuh.. ayo ak sini.." Rama membuka mulut mungilnya menerima suapan bunur yang di buat sang papa..

"Pa kenapa cicak suka mutusin ekornya?" Tanya Rama sembari mengemut bubur nya,ia mengadah ke atas melihat wajah sang papa..

"Em tanya kak Reynal aja ya.."

"Iya iya nanti Rama tanya.." jawabnya sembari mengangguk anggukan kepalanya

:
:
:
:
:

"Pah.. kapan pulang?mau di rumah saja.." kata Rama,anak itu sedang bermain jari sang Abang yang tengah menggenggam tangan mungilnya..

"Kalau Rama sudah sembuh ya nak.. " Ardi menghampiri Rama yang tengah bersandar nyaman pada dada Reynal

"Lama..uh" katanya dengan bibir yg mengerucut lucu..

"Iya iya nanti pulang hm.."

"Pah nant-"

Drrtt

Drrtt

"Sebentar ya ayah angkat telpon dulu." Ardi segera menjauh dari Reynal dan Rama ia keluar dari kamar Rama ....

𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)Where stories live. Discover now