05. Sulit dimengerti

6 10 8
                                    

"Acap kali kamu dihinggapi masalah cobalah untuk terbiasa memetik hikmahnya, agar kamu tidak terlalu menyesal atas apa yang ditakdirkan oleh tuhan".

#bayu_putra_amar










      "Berdasarkan bukti rekaman cctv yang telah kami analisa, tidak ada tindakan sodara bayu yang membuktika bahwa sodara bayu melakukan tindak pidana pencurian,  bahkan beberapa orang saksi menyebutkan bahwa sodara bayu berteriak "copeet" pada pelaku, dan dari rekaman cctv di TKP kami sudah mengantongi identitas pelaku yang saat ini tengah dalam pengejaran polisi..." Uraian penjelasan dari polisi itu membuat dahi si wanita berkerut cemas, ia terlampau gengsi mengakui bahwa ia telah salah menuduh orang yang sudah menolongnya.

Tak ada lagi pembelaan yang dilontarkan si wanita, dan atas fakta itupun bayu dinyatakan bebas, bayu hanya dimintai beberapa keterangan lalu dipersilahkan pergi.



Bayu menghirup udara diluar kantor polisi dengan penuh rasa syukur, sepucuk hikmah yaitu berjumpa dengan purnama si polisi tua yang membuatnya tidak terlalu menyesali peristiwa kemarin, bahkan percakapan tadi dengan si polisi tua bayu anggap itu sebagai hikmah dari kejadian ini. Mungkin ini cara tuhan memberinya tempat inap gratis daripada tidur di emperan toko gara-gara tak kunjung temu dengan alamat yang dituju.

"Mas...! Mas...!" Dua orang berlari mengejar dirinya.

Satu wanita cantik berkuncir kuda, satu lelaki tampan berambut klimis, dua orang itu adalah yang tadi berdiri di belakang wanita itu, mereka berlari mengejar bayu hingga ke gerbang kantor polisi tempat dimana bayu masih berdiri.

"Mas tunggu dulu mas" pinta si wanita, lalu bayupun berhenti menuruti titahnya.

"Kenalin mas saya dewi, ini rekan saya edo" Selain cantik wanita itu juga berperingai baik, dia mengulurkan lengan mulusnya untuk berkenalan dengan bayu, begitupun edo yang juga tersenyum ramah.

"Saya bayu". Dengan ragu campur gugup di ajak kenalan oleh dua orang yang tampak seperti orang-orang kelas atas, tapi bayu tetap berusaha ramah dan sopan sambil tersenyum dan menganggukan kepala. "Ada apa ya mas mba?" Ucap bayu menanyakan, pasalnya ia merasa sudah tidak ada lagi urusan dengan waita tadi.

"Emm jadi gini mas, kita mewakili teman kita mau minta maaf atas kesalah fahaman kemarin ya mas" dewi menuturkan permintaan maaf atas nama sahabatnya sebab ia faham betul karakter sahabatnya yang keras kepala dan tidak mau akui kedalahan.

Lalu dengan legowo hati pun bayu dapat memaklumi wanita kemarin, toh bayu sudah ikhlas dan yang terpenting sekarang adalah bagaimana cara ia bisa menemukan anton sekarang.

"Kalo gitu sebagai tanda permintaan maaf, kita anter maa bayu pulang yah". Edo berinisiatif menawari tumpangan untuk bayu.

Seketika pikiran bayu berputar pada kata "pulang", terlibat pemikiran untuk pulang saja sebab ia tak kunjung temu dengan anton, ponsel nya pun sudah tak dapat di hubungi seolah bayu telah di blokir nomornya.

"Gimana mas?" Edo kembali bersuara  menydarkan bayu dari lamunannya, mereka berdua masih menunggu jawaban bayu.

"Sebenarnya saya bayu sampai jakarta krmarin, mau nyari alamat..." Bayu pun mulai menceritakan awal mula tujuan dirinya datang ke jakarta dengan hanya berbekal alamat kantor teman nya, dan teman nya juga sudah tidak dapat di hubungi, ia sendiri bingung harus kembali ke kampung atau seperti apa.

Dewi dan edo mengerutkan dahi, daerah perkantoran itu adalah daerah tempat kantor mereka dan setau mereka tidak ada perusahaan dengan nama tersebut di daerah itu.

Bayu putra AmarWhere stories live. Discover now