09. Pendapatnya

1 2 0
                                    

Cinta itu butuh perjuangan, semakin keras perjuanganmu makan akan semakin indah rasanya cinta itu ketika di dapatkannya nanti.

#bayu_putra_amar







Di sabtu berikutnya, bayu langsung bertolak menuju kota kelahirannya dengan kereta setelah ia pulang bekerja, karna akhir-akhir ini ia sering memimpikan amar, bayu rela menempuh perjalanan berjam-jam karna kekhawatirannya pada amar. Lagipun sudah lebih sebulan bayu sibuk di ibu kota.

Pagi harinya barulah bayu bisa masuk ke panti, kala semakin dekat bahkan bayu merasa semakin rindu pada amar.

"Eh nak bayu, sehat nak?" Bu darmayati lebih dulu menyapa ketika melihat bayu baru saja menginjkan kaki di ubin panti.

Bayu tersenyum dan menyalami bu darmayati dengan penuh hormat.

"Sehat bu, bapak dimana bu? Saya rindu sekali dengan bapak". Ucap bayu tak sabar.

Wanita bertubuh tambun itupun mengantarkan bayu pada seorang lelaki tua yang sedang duduk di teras sambil meracau tidak jelas. Dan ia mengerti bayu butuh waktu berdua dengan ayahnya, sehingga bu darmayati langsung memberi mereka ruang dengan menjauhkan beberapa ODGJ yang kemungkinan akan mengganggu mereka.

"Bapak sehat pak? Ini bayu datang pak". Bayu menarik tangan amar untuk menyalami lelaki itu kemudian duduk di sampingnya sambil merangkul sang ayah.

Bayu menyeka air mata kerinduannya yang sudah tumpah.

"Tadi siti kesini, katanya bayu minta duit yah tuh terbang di situ..." Kata amar.

Di tengah air matanya bayu terkekeh, ternyata delusi amar masih saja seputar siti, istri tercintanya.

"Hehehe sudah tua kau pak, bapak betah di sini? Pokonya bapak baik-baik di sini yah pak".

"Dua hari saya sama siti kemarin pergi kesana kemari tertawa bersama hahahahaha kata saya tuh".

Jawaban amar memang tidak nyambung dengan pertanyaan bayu, tapi entah mengapa bayu tetap bahagia, ia bersyukur masih diberi kesempatan untuk memiliki orang tua kendati kondisinya masih jauh dari kata sempurna.

"Pokonya bapak harus sehat lagi, bayu lagi ngumpulin uang di jakarta buat bapak, bapak harus doakan bayu yah, bapak harus ngelihat bayu sukses".

Jauh di dalam lubuk hati bayu, ada keinginan amar bisa menanggapi ceritanya dengan nasehat, bayu ingin sekali berkeluh kesah dan benar benar di tanggapi amar.

"Pak bayu mau cerita, di jakarta bayu di tolongin satu perempuan pak, dia yang ngasih bayu pekerjaan dan tempat tinggal di gedung tinggi pak, perempuan itu caaaaantik sekali, yaa meskipun agak judes sih, tapi hatinya baik, bayu kagum banget sama dia pak".

Andai saja amar sadar sekarang dia pasti sangat senang mendengar putra nya menyukai seorang perempuan.

"Perjuangin jangan pak?". Tanya bayu iseng, meskipun ia tau amar tidak mungkin menjawabnya.

"Siti bilang kemerdekaan itu harus di perjuangin, siti bilang iyah terus kesana teruuuuusss naik naik naik nanti merdekaaaaa!!!" Amar bersorak dengan tanganengepal penuh semangat.

"Jadi perjuangin ya pak? Tapi dia direktur pak, gimana yah?".

"Tukang kredit panci? Siti mau katanya tidak apa apa mahal tapi panci murah pun tidak apa apa".

Bayu putra AmarWhere stories live. Discover now