CHAPTER 5

4.8K 201 0
                                    

*****

"Jangan Non. Nanti saya di marahin Komandan," kata salah satu maid yang bertugas menjadi juru masak.

"Kenapa harus marah coba? emang nya kriminal?" tanya Fio sambil mengaduk aduk nasi goreng nya.

"Bukan begitu Non, masalah nya ini kan tugas saya. masa di lakuin sama nyonya muda? nanti saya makan gaji buta dong jadi nya," sahut sang maid dengan wajah merasa bersalah.

Sejak tadi istri Komandan nya itu bersikeras berkutat di dapur untuk memasak, ya memang sih dia pandai memasak. tapi masalah nya jika komandan nya tau ini bisa jadi bencana.

Pria itu tidak akan mengizinkan istrinya melakukan pekerjaan rumah, para maid itu tau karena sejak sang istri tiba di rumah ini mereka sudah di wanti wanti untuk tidak membiarkan Fio menyentuh peralatan dapur apalagi sampai memasak seperti ini.

"Kan sekali sekali doang Bi, Komandan ga akan marah kok. Soalnya kan saya masak buat dia," balas Gadis itu seraya menatap maid nya.

Fio benar benar melakukan semuanya sendiri, bahkan menyiapkan peralatan nya. hanya saja para maid berinisiatif membantu nya mengambil kan sesuatu, seperti sekarang gadis itu membutuhkan piring untuk menghidangkan nasi goreng nya, maid itu mengambil kan nya untuk sang nyonya.

"Makasih Bi," ucap Fio lalu dia mulai memindahkan nasi goreng itu ke piring.

Setelah selesai gadis itu meletakkan nya ke meja, lalu selanjutnya mengambil telur untuk di goreng.

"Biar saya aja Non," kata Sang maid.

"Ga papa Bi. Saya bisa kok," balas Fio seraya tersenyum menenangkan.

Dia mulai memecahkan cangkang telur itu lalu menuangkan nya ke kuali, setelah itu dia meraih sodet dan menyiram telur itu dengan minyak panas sedikit sedikit.

TUS~~~~

"Aaawww!" jerit Fio saat letusan minyak panas itu mengenai punggung tangan nya.

"Astaga Non?!" panik Maid terkejut.

"Bi tolong jagain telur nya ya?" kata Fio.

"Iya Non." Maid yang tadinya terkejut hanya bisa menurut saja.

Tapi lebih terkejut lagi saat seseorang muncul dari belakang nya, pria dengan balutan kemeja putih yang di gulung sampai siku dan kartu pengenal yang di kalung kan di lehernya.

"Ndan..." Fio tentu saja lebih terkejut apalagi saat pria itu mengambil tangan kanannya yang terkena percikan minyak itu.

Sang komandan menarik lembut tangan Fio, lalu meniup nya pelan memberikan rasa dingin pada punggung tangan yang memerah itu.

"Perih ngga?" tanya Ata menatap singkat wajah Fio

"Dikit," jawab Fio.

"Tapi ngga papa kok Ndan," sambung Fio dengan cepat.

Tindakan Ata selanjutnya adalah mencium punggung tangan itu -bukan mencium sih menghisap sisa sisa minyak panas itu agar tidak terasa panas lagi bagi istri nya, lalu selanjutnya dia menggiring Fio ke arah wastafel dan mencuci tangan nya itu.

Setelah selesai barulah Ata melepaskan tangan nya dari Fio dan menatap gadis itu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, sedangkan Fio hanya memasang wajah polos tanpa rasa bersalah.

"Kamu Ngapaiiin?" tanya pria itu dengan lembut.

"Masak," jawab Fio polos.

"Siapa yang nyuruh masak?"

"Ngga ada, pengen aja."

Sang suami menghela nafas lalu memajukan tubuhnya ke arah Sang istri, "Kamu tau kan? di rumah ini udah ada maid yang tugasnya masak."

I HATE YOU KOMANDAN!!! {END} ✓Where stories live. Discover now