CHAPTER 11

4K 164 0
                                    


Ata sedang berada di ruang santai lantai dua, berhadapan dengan laptop nya karena ada beberapa hal yang harus dia cek. di temani secangkir kopi, pria itu fokus pada layar laptop di balik kacamata bening nya.

Namun dia merasakan kehadiran seseorang, lantas pria itu menoleh ke kiri nya dan mendapati seorang gadis cantik dengan piyama berwarna putih duduk di samping nya.

"Hey, Kok belum bobo?" tanya Ata dengan raut terkejut melihat kehadiran Sang istri.

"Ngga bisa bobo," adu Fio dengan wajah lesu.

Membuat Ata kasihan, setelah kuliah seharian penuh pasti sangat melelahkan dan malam nya dia malah insomnia.

Pria itu menutup layar laptop nya, lalu merapatkan tubuhnya ke pada istrinya, menarik gadis itu agar bersandar di pundaknya.

"Kenapaa? ada yang kamu pikirin?" tanya Ata.

Fio menghela nafas panjang, nyaman sekali rasanya bersandar di pundak kokoh itu. dan itu cukup membuat nya sedikit tenang, setelah tadi agak uring-uringan karena mencoba berbagai posisi untuk tidur namun tidak ada yang efektif.

"Ndan..." panggil Fio.

"Hmmm?" Ata merespon lembut.

"Komandan marah ngga sama saya?" tanya Gadis itu random membuat Ata keheranan sesaat tapi dia tetap merespon.

"Nggak. kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

"Tadi sore itu, Komandan liat kan?" kata Fio dengan pelan dan sedikit ragu.

Beruntung Ata memiliki kepekaan yang lumayan tinggi, jadi dia paham maksud istri nya. "Ohh yang ngobrol sama kamu itu?" Tebak sang suami

"He'em, Jadi...  -Komandan marah ngga?" tanya Fio lagi mencoba memastikan.

Ata berfikir sejenak, hanya untuk menyusun kata kata yang baik agar tidak menyakiti hati istri nya dan tidak membuat gadis itu tersinggung. "Pernyataan kamu salah kayanya," ucap Ata seraya tersenyum tipis.

"Maksudnya?" Fio mengangkat wajahnya menatap Sang suami.

"Kalo kamu tanya saya marah atau ngga. jawaban nya saya ga marah," ujar Ata dengan tenang. "Tapi...kalo kamu tanya saya cemburu atau nggak. jelas jawaban nya saya cemburu," sambung Pria itu lagi membuat Fio tertegun.

Cemburu? tapi tidak marah. apa maksudnya? biasanya kan orang cemburu marah marah.

Ata tertawa melihat ekspresi bingung gadis itu, lalu dia mengusap lembut pundak Fio untuk memberikan ketenangan.

"Fiorenza..." panggil Ata dengan lembut.

Membuat gadis itu tersadar dari lamunannya dan kembali mendengarkan suaminya.

"Saya mungkin cemburu, tapi rasa cemburu saya ga akan saya lampiaskan menjadi amarah yang memicu perdebatan di antara kita, karena debat sama kamu itu menguras energi dan susah berhenti nya. Apalagi cuma karena hal sepele seperti interaksi kamu dan laki laki tadi, saya rasa itu bukan masalah besar," jelas Sang komandan dengan penuh ketenangan dan kelembutan.

"Kenapa komandan ga bilang kalo cemburu?" tanya Fio menatap mata elang suaminya.

Wajah tampan itu tertunduk menatap wajah cantik Sang istri lalu tersenyum simpul. "Saya pengen bilang, cuma saya takut rasa cemburu saya ga bisa di terima sama kamu. Karenaaa..." Pria itu menggantungkan ucapannya lalu meluruskan pandangan nya

"Karena sejatinya perasaan kamu bukan milik saya," zambung Ata dengan nada sendu.

Bukan nggak Ndan, tapi belum. Batin Fio.

Sesuai dugaan Fio, ini yang dia pikirkan sejak tadi. yang menjadi overthinking nya, ada dua kemungkinan.

Pertama Ata tidak cemburu karena Ata tidak mencintai nya, dan yang kedua Ata cemburu namun dia tidak berani mengungkapkan nya karena takut respon buruk dari Fio yang akan merusak hubungan dan chemistry yang di bangun nya dengan susah payah. dan benar saja, kemungkinan keduanya itu ternyata adalah fakta, namun Fio tidak menyangka pria itu begitu pandai menyembunyikan nya dan terlihat baik-baik saja.

I HATE YOU KOMANDAN!!! {END} ✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن