CHAPTER 16

3.5K 164 0
                                    

Komandan 🤟

*Fio Send a picture
(Di foto itu terlihat Ata sedang di kalungkan dengan sebuah karangan bunga oleh seorang polwan 'Cantik' dan mereka terlihat saling berjabat tangan dan melempar senyuman hangat)

|Cantik ya karangan bunga nya?
|Apalagi yang ngalungin, cantik banget

Ketikan sarkas itu Fio kirimkan pada sang suami, mewakili isi hatinya yang saat ini terbakar api cemburu melihat postingan tersebut.

Katakan lah dia lebay, tapi apakah salah jika seorang istri cemburu melihat interaksi hangat suaminya dengan wanita lain? Tidak salah bukan, walaupun Fio akui dia tidak pernah melakukan kewajiban nya sebagai seorang istri tapi dia tidak bisa membohongi perasaannya bahwa dia cemburu melihat Ata dekat dengan wanita lain.

Siapa yang tidak emosi? Baru pulang kuliah liat postingan di akun Instagram propam polri, ada suaminya lagi senyum setelah di kalungkan karangan bunga dari polwan cantik. Rasanya Fio ingin membanting handphonenya saat itu juga, jika tidak ingat benda itu harganya puluhan juta.

DRRRRTTTT ~~

Panggilan masuk dari Komandan Ata, seperti nya pria itu merasa lebih leluasa menjelaskan melalui telpon daripada chat.

"Halo?" sahut Fio dengan nada datar.

"Sayang, saya bisa jelasin semuanya." ucap Ata terdengar tergesa-gesa.

"Kualitas foto dan video nya udah jelas kok Ndan," balas Fio, agak random memang.

"Bukan gitu. Maksudnya kejadian di foto itu saya bisa jelasin," ucap Ata lagi.

"Iyaaa. itu juga udah jelas ga sih?"

"Nggak. kamu pasti salah paham, apa yang kamu lihat ga seperti yang kamu pikirin," sanggah Ata dengan wajah cemas.

"Emang komandan tau apa yang saya pikirin?" tanya Fio di balik telpon.

"Kamu pasti mikir saya ada main sama perempuan itu kan?" kata Ata

Fio mengerutkan keningnya menatap layar ponselnya sekilas, lalu tersenyum miring

"Jauh banget pemikiran nya? atau emang udah sejauh itu ya main nya?" tebak gadis itu

"Nggak sayang. Bukan begitu maksud saya," sanggah sang suami lagi

"Terus gimana?" tanya Fio sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.

"Saya ga ada apa apa sama dia," Aku pria itu.

"Tapi suka kan?" tuduh Fio.

Pria di seberang sana menghela nafas panjang, benar benar ribet urusan nya kalau Fio sudah ngambek. Ata tidak menduga istri nya akan emosional ini menanggapi kedekatan nya di foto itu, jadi Ata tidak berfikir panjang sebelum bersikap ramah pada siapapun.

Tapi sungguh dia benar-benar tidak ada niat seperti yang Fio bilang tadi, bahkan dekat pun tidak. dia masih ingat bahwa diri nya memiliki seorang istri, dan dia sangat mencintai istrinya itu.

Dan sekarang dia membutuhkan kesabaran lebih untuk menjelaskan dan memberi pengertian pada gadis itu, tentang semua yang terjadi dan semua yang dia lihat.

"Ngga sayang, please percaya saya. saya ga suka dia kamu harus percaya itu," ucap Ata lagi

Namun tiba-tiba sebuah suara menginterupsi nya, membuat perhatian pria itu teralihkan dan Fio pun dapat mendengar suara tersebut.

"Izin Komandan."

"Ya?"

"Komandan sudah di tunggu oleh Pak Kadiv di ruangan, dan di minta menghadap sekarang."

"Baik Terimakasih."

Saat anggota itu pergi, Ata kembali berbicara pada istrinya.

"Sayang, kamu masih di sana?"  tanya Ata.

"Hmmm?" sahut Fio.

"Nanti saya telpon lagi ya?" Ucap pria itu dengan terpaksa

"Iya," sahut gadis itu dengan nada dingin.

Panggilan terputus, gadis itu menghela nafas panjang. lalu menyibak rambut pendeknya ke belakang dan mengusap wajahnya, berusaha menetralisir amarah yang bergejolak di dalam dada.

Tapi sepertinya itu tidak membantu, Fio menghentakkan kedua kakinya ke lantai menendang keras lantai itu. sampai sampai menarik perhatian para maid dan ajudan, tapi dia mengabaikan nya.

Dan cara itu juga tidak membuatnya tenang, emosi nya belum tersalurkan. lantas Fio berdiri dari duduknya lalu berlari ke lantai dua dan masuk ke kamarnya.

Dua menit kemudian dia keluar dengan menggunakan jaket kulit dan membawa kunci motor di tangan nya, berjalan menuju garasi lalu keluar menggunakan motor sport kesayangannya, menyusuri jalanan ibu kota yang lumayan ramai sore itu hanya untuk melampiaskan emosi nya.

Memang biasanya itu yang dia lakukan jika sedang emosi, terakhir kali dia melakukan nya saat dia di paksa menikah dengan Ata, dan kini dia melakukan nya lagi. Menggas kuat motor nya, dan membiarkan motor itu melesat dengan kecepatan tinggi membelah jalan raya.

*****

"Ikuti kemana pun dia pergi, Jangan sampai lepas dari pengawasan kamu. Lapor kepada saya jika terjadi sesuatu, dan segera bergerak! Dan ingat jangan sampai dia sadar keberadaan kamu," perintah Sang Kombes.

"Siap Komandan!" balas Sang ajudan.

Lalu Ata memutuskan panggilan nya, pria itu menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya dalam hal menghadapi sikap keras kepala Fiorenza.

Apakah Ata menyerah? Tentu saja tidak.

Dia masih sangat mencintai istrinya, karena itu dia mengirim salah satu ajudan kepercayaan nya yang selalu dia andalkan untuk mengikuti kemana Istrinya itu pergi, dan mengawasi semua tindakannya.

Begitu mendapat laporan dari para ajudan dan maid, bahwa nyonya muda nya itu pergi dari rumah dan menggunakan motor dengan kecepatan tinggi.

Ata langsung menghubungi ajudannya yang bernama Bara untuk melacak keberadaan Fio melalui chip yang dia pasang di motor gadis itu, sengaja dia melakukan nya dari jauh jauh hari karena pria itu tau bahwa kejadian seperti ini akan terjadi mengingat perangai gadis itu yang liar dan tidak mau di kekang.

Kenapa Ata tidak mencegah nya?
Percuma karena gadis itu tidak akan bisa di larang dengan kata kata, apalagi handphone nya tidak bisa di hubungi sejak tadi, sudah berulang kali Ata menelponnya namun tak ada satupun yang masuk.

Alhasil pria itu hanya bisa pasrah, menyerahkan pencarian Fio pada ajudannya, selagi radar motor Fio masih bisa di jangkau Ata masih bisa bernafas lega. Walaupun selalu kepikiran tentang gadis itu, dan dia tidak fokus pada pekerjaan nya.

Setidaknya laporan dari Bara bisa membuat nya agak tenang, karena keberadaan dan segala tindakan Fio masih bisa di pantau.

Bara selalu melaporkan di mana keberadaan Fio, seperti sekarang dia mengirimkan foto saat gadis itu masuk ke mansion papa nya.

Lalu kemudian foto saat Fio duduk di pinggir danau sambil menatap senja, dan menenggelamkan wajahnya di antara kedua lutut nya. membuat Ata ingin sekali merengkuh tubuh itu, dan mendekap nya erat, tapi sayang jarak menjadi penghalang mereka.

Ata merasa bersalah, hati nya tercubit melihat kekalutan Fio. bagaimana pun itu semua karena dirinya, Fio marah, emosi dan melampiaskan semuanya karena perbuatan Ata yang tidak berfikir bahwa kedekatan nya bisa menyakiti hati istri.

Jika saja tadi terjadi hal yang buruk pada Fiorenza, saat gadis itu kebut kebutan di jalan dan terjadi kecelakaan pada nya. Ata tidak akan pernah mengampuni dirinya sendiri, karena Fio melakukan semua itu demi melampiaskan emosi nya akibat kesalahan Ata.

"Maafin saya sayang," bisik pria itu menatap foto sang istri di layar handphone nya.

****


I HATE YOU KOMANDAN!!! {END} ✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu