5. Assistant

319 15 0
                                    

***

GIO


Gio adalah laki-laki yang dibesarkan dalam keluarga Andra sejak ia masih belia, lahir dalam keluarga yang kurang mampu membuatnya ikut sang Ibunda untuk mengabdi pada keluarga Andra membuatnya otomatis menjadi asisten Andra ketika ia beranjak dewasa.

Ketika Zuhra masuk ke dalam kehidupan Andra, Gio tahu laki-laki itu tidak pernah menaruh hati pada Zuhra. Laki-laki itu memiliki kelainan sejak kecil.

"Tuan... ini apa?" tanya Gio kecil saat bermain di kamar Andra yang masih remaja waktu itu

 ini apa?" tanya Gio kecil saat bermain di kamar Andra yang masih remaja waktu itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ini mainan aku." Jawab Andra, "aku liat di internet jadi aku beli."

"tapi... ini ikat pinggang kan bukan mainan?" tanya Gio polos.

"ini bukan ikat pinggang, dipasangnya disini." Andra menyematkan 'mainan' itu ke mulut Gio dan mengikatnya perlahan. "tuh... kamu keliatan keren pake ini, tapi... ini lebih cocok dipake buat boneka."

Gio terdiam, anak cerdas itu perlahan mengetahui bahwa 'mainan favorit' tuan nya berbeda dari milik orang lain.

"kalo kamu pasang ini di boneka Barbie, terus kamu sentuhkan ini ke dia..." Andra menunjukkan 'mainan' lain yang sama anehnya. "nanti dia akan bergerak karena senang."

"boneka kan ngga bisa gerak, Tuan." Ucap Gio.

"cari Barbie yang bisa bergerak dong, yang pastinya lebih mahal." Ucap Andra. "aku nabung dulu, nanti kalo udah gede aku bakal beli boneka itu buat temenku main."

.

"loh kok kamu pulang sendiri?" Zuhra membukakan pintu apartemen ketika pagi ini Gio bertandang.

"Tuan yang suruh, beliau masih di luar kota." Jawab Gio kemudian menaruh kunci mobil di gantungan dekat pintu masuk. "Nyonya makan apa pagi ini?"

"nasi telor." Jawab Zuhra kemudian tersenyum. "belom sempet beli bahan makanan buat masak."

Gio mengeluh dalam hati, sebenarnya ia merasa iba dengan keadaan Zuhra yang kini kesulitan bepergian sendiri lantaran Andra hanya mengijinkan perempuan itu pergi bersama Gio. Kemarin saja saat Gio pergi bersama Andra, Zuhra kerap kali mengirim pesan menanyakan transportasi mana yang bisa mengantarnya pulang ke apartemen.

"pulang nanti saya belikan bahan masak ya." tawar Gio.

"boleh." Balas Zuhra singkat, "tapi malem ini saya mau pesen antar aja, lagi pengen."

Gio mengangguk seraya menatap pundak Zuhra yang sedikit tersingkap dari kimono tidurnya, lebam itu tak kunjung hilang. Mungkin itu sebabnya Andra tak menemui perempuan itu.

Gio sangat tahu, Andra tidak suka melihat kecacatan sehingga laki-laki itu tak akan menyentuh Zuhra sampai tubuhnya kembali mulus.

***

SATYA

"EH SUMPAH?"

Satya menatap Rayhan dengan ekspresi tidak nyaman. "iya."

"anjir kok gue baru tau Zuhra satu perusahaan sama kita?" ucap Rayhan antusias, setelah sepekan berbulan madu akhirnya sang sahabat kembali ke kantor membawa kehebohan. "wah gue kudu nyapa dia nih,"

"entar aja sih pas makan siang, kerjaan lo udah nambah nih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"entar aja sih pas makan siang, kerjaan lo udah nambah nih." Ujar Satya tanpa melepaskan pandangan dari layar computer, "gue email ya, dua jam lagi ada tes interview sama kandidat baru."

"hadeh... baru balik malah disuruh interview, yowes lah." Ucap Rayhan seraya matanya mengedar lantaran sosok yang baru dibicarakan berjalan mendekati cubicle mereka.

"Satya." Panggil sosok yang adalah Zuhra. "tolong ke ruangan saya sebentar, oh... Rayhan udah balik toh. Sehat kamu?"

"sehat Bu." Rayhan menjawab antusias, "gile gileee bu wakil ketua BEM jadi atasan divisi kerjaan gue juga loh hahaha~"

HIGH-RISE (NSFW 21+) ✔️Where stories live. Discover now