31. Sinner

149 20 0
                                    

WARNING : NOT SAFE FOR WORK (NSFW)

CONTAINS SEXUAL ACTIVITIES

READERS UNDER 21 PLEASE BACK OFF!!

***

GIO

"keadaannya jadi makin rumit deh, Dan. Gue ngga ngerusak rumah tangga orang kan?"

"kayaknya engga, yang lo lakuin cuma cari info dan ngasitau nyonya lu. Katanya demi kebaikan beliau kan?"

Gio menghela nafas, ditatapnya sosok Zuhra yang baru keluar dari gedung perkantoran mengenakan kacamata hitam dengan senyum simpul.

"surat gugatan nya udah jadi." ucap Zuhra dengan menunjukkan berkas dokumen di tangan. "besok aku mau liburan ke luar kota, urusan kerjaan juga udah selesai semua. Kamu kalo mau cuti boleh ya Gi."

"baik nyonya." Jawab Gio singkat, keduanya masuk mobil dan Gio mulai mengendarai mobil menuju jalan raya.

"kalo aku boleh tanya..." Zuhra membuka percakapan. "siapa perempuan itu? Yang ada di foto?"

Gio mengulum bibir sesaat, "em... beliau mantan pacarnya Tuan waktu masih sekolah."

"wow." Komentar Zuhra. "kalo dia masih ada urusan dengan perempuan itu... kenapa nikahnya sama aku ya?"

".... Yang saya tau, perempuan itu punya latar belakang keluarga yang kurang baik dengan keluarga Luwaih." Jawab Gio. "Tuan besar tidak suka, jadi hubungan mereka ngga direstui."

Zuhra tertawa kecil, "keadaan jadi semakin menarik, aku harap tuan kamu ngga sakit jantung pas baca 'surat cinta' dari aku."

"... maafin tuan Andra ya, nyonya." Ucap Gio. "saya sebagai asistennya jujur ngerasa malu dan sakit hati."

"sama Gi.... Sama." Balas Zuhra, "apalagi dengan 'bekas-bekas' yang dia tinggalkan di aku.... I guess we're both sinner."

***

ZUHRA

"kenapa pesennya mode incognito?" tanya Satya sesampainya mereka di cottage, ruangan yang mereka tempati memiliki kolam renang pribadi yang cocok untuk berlibur.

"aku gamau diganggu siapapun." Ucap Zuhra kemudian meregangkan tubuh. "wahhhh seger ya pemandangan dari balkon, biru-biruuuu~"

 "wahhhh seger ya pemandangan dari balkon, biru-biruuuu~"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"emang liburan rahasia kayak gini... boleh se enjoy itu?" goda Satya dengan merangkul Zuhra dari belakang, perempuan itu tertawa kecil.

"karena aku ngga tau kapan bisa liburan lagi." ucapnya. "apalagi berdua sama kamu."

"padahal kamu bisa aja ke rumahku, kapanpun." Balas Satya. "toh jarang ada yang bertamu."

Zuhra membalikkan tubuhnya seraya menggigit bibir, "tapi rumahmu ngga ada mode incognito kan?"

".... Nanti aku buat." Bisik Satya yang kemudian mengangkat tubuh Zuhra ke gendongan seraya mengecup bibirnya. Perempuan itu balas memagut, memeluk leher Satya lebih erat sembari laki-laki itu terhuyung huyung dan oleng di atas kasur.

Zuhra melepas kancing baju satu persatu dan menanggalkan dalamannya memperlihatkan tubuh dengan bekas-bekas luka tak terhapus. Satya menelan ludah, tatapannya terpaku ketika Zuhra membantunya melepas kaus dan duduk. Dipeluknya Satya sementara laki-laki itu sudah memahami bahasa tubuh yang Zuhra berikan.

Seraya Satya sibuk mengulum tubuhnya, Zuhra dengan lihai melepas kancing jeans yang tentu saja secara alami berusaha dilepaskan oleh Satya. Laki-laki itu terengah-engah dengan pikiran kosong menatap Zuhra yang polos tanpa busana.

"Ra..... kenapa kamu tiba-tiba---"

"anggep aja tanda rindu." Zuhra tersenyum mesum. "... make it harder, please."

Tidak bisa dipungkiri bahwa Satya yang benar-benar Zuhra inginkan akhir-akhir ini, apapun yang ia kerjakan.... Wajah laki-laki itu yang selalu ada dalam pikirannya.

Keduanya saling memagut dengan tangan Satya yang cekatan memasang pengaman kemudian dengan sekali hentakan tubuh mereka telah bersatu. Pekikan kecil menguar dari mulut Zuhra ketika Satya mendorong dan mendorong tubuhnya lebih dalam. Tatapan mereka terpaku satu sama lain, wajah Satya yang merah padam dan matanya yang sayu membuat Zuhra semakin menggila.

Satya mencondongkan tubuh lebih lekat dengan tubuh Zuhra selagi pinggangnya masih mendorong, hela nafas semakin bersaut-sautan dan jemari panjang Zuhra meremas lengannya perlahan. Perempuan itu mulai meracau pelan sesekali menggigit bibir ketika Satya meremas dan mengulum tubuhnya, ia rasa ia akan gila.

"hngg~" geraman kecil menguar dari mulut Satya seraya pinggangnya mendorong lebih cepat, ia merasa dirinya semakin terjepit dan terjepit. Ia memejamkan mata untuk bergerak lebih cepat dan...

"hh... hh.... Wait." Satya merasakan hal ganjil terjadi, "bentar Ra."

Tapi Zuhra tidak mendengar, didorongnya pinggang Satya untuk bergerak lebih cepat seraya laki-laki itu merasakan semburan hangat membasahi dirinya.

"Zuhra kamu denger aku kan?" Satya berusaha keras memisahkan diri, "Ra, ini udah kecepet---"

Zuhra tertegun saat Satya memisahkan diri, laki-laki itu terpaku sesaat melihat hal yang terjadi pada dirinya.

"maaf, it feels so good I want more." Ucap Zuhra kemudian mengubah posisi menjadi duduk. "tadi kamu bilang apa?"

"... kondomnya...." Mata Satya membulat, "kondomnya sobek."

***

Panik dikit ga ngaruh ygy~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Panik dikit ga ngaruh ygy~

HIGH-RISE (NSFW 21+) ✔️Where stories live. Discover now