39. Expected Collaborator

124 13 2
                                    

untuk dua chapter terakhir mungkin akan panjang ya ges

and here's your favorite sign

WARNING : NOT SAFE FOR WORK (21+)

CONTAINS SEXUAL ACTIVITIES

READERS UNDER 21 PLEASE BACK OFF!!

***

ZIDAN

"Zid.... kamu ngga berangkat kerja?"

Zidan menyeruput susu hangat seraya jemarinya sibuk menggeser layar ponsel, semangatnya untuk bekerja di Perusahaan tempat ia mendedikasikan diri perlahan sirna... ditambah banyaknya PERS yang selalu nongkrong di depan gedung sejak kasus penyerangan Gio oleh Azka yang ternyata adalah bagian dari rencana Andra.

"WFH aja bund." Balas Zidan. "lagi banyak PERS, males liat jepretan kamera. Mata Zidan sakit."

Bunda menyalakan TV yang memunculkan berita persidangan Andra Luwaih atas Pembunuhan Berencana dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga disertai Perselingkuhan. Sosok-sosok familiar juga dimunculkan sosoknya di TV.

"nah... kalo sosok Azka ini Bunda udah paham, sekarang..... jadi.... Rayhan ini siapa Zid?" tanya Bunda.

"temen satu organisasi nya si Andra itu, Bund." Balas Zidan. "mana dia kerjanya deket cubicle Zidan juga, ngga nyangka padahal orangnya jarang ikut gosip sama rekan kerja. Pembawaannya juga tenang. Ternyata.... gabisa menilai orang dari penampilan luar aja deh. Bergaul mesti hati-hati."

"tapi kenapa Azka bisa nemuin lokasi nya Nyonya Z? bukannya waktu itu sempet diberitain hilang?" tanya Bunda lagi. Zidan mendengus.... ia tidak ingin menceritakan side job nya sebagai hacker agar orang-orang terdekatnya tetap aman, ia memutar otak agar jawabannya terdengar logis.

"em... gatau deh Bund, udah ah jangan bahas gituan mulu. Pusing." Jawab Zidan berkilah.

Suasana satu bulan ke belakang sungguh dipenuhi kekacauan lantaran Azka yang menyerang Gio secara terang-terangan di Rumah Sakit serta sidang-sidang Andra yang bermunculan di TV. Wajah tenang psikopat itu menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat, selain itu Zuhra yang menjadi justice collaborator juga kerap kali muncul di berita apalagi ia juga menjadi korban Andra. Drama tindak kriminal berlapis ini butuh sanksi lain yang tak lain dan tak bukan adalah Gio.

"temenmu gimana keadaannya?" tanya Bunda lagi.

"masih koma bund," jawab Zidan. "nanti sore Zidan mau jenguk."

***

ZUHRA

"gimana?"

Zuhra mendongak mendapati kehadiran Satya di gerbang depan Pengadilan Agama, perempuan itu melepas kacamata hitam nya.

"perjuangan ku buat memberatkan hukuman pidana mas Andra masih panjang." Jawab Zuhra. "tapi setidaknya.... mulai hari ini aku bebas."

Satya tersenyum simpul, diraihnya jemari Zuhra. "makasih udah bertahan sampe hari ini."

Zuhra mengangguk, harusnya air mata haru meluncur dari pipinya; ini momen yang ia tunggu setelah dirinya menemukan fakta bahwa Andra mempunyai anak dari perempuan lain. Tapi rasa duka mendalam dari segala 'permainan' Andra mengeraskan hatinya.

"aku anter ke tempat Zaki ya?" Tawar Satya.

"aku mau temenin Gio." Balas Zuhra seraya menarik Satya masuk ke kursi mobil bagian belakang. Perempuan itu menatap kosong pada Satya yang tertegun lantaran dirinya berpangku pada tubuh laki-laki itu.

HIGH-RISE (NSFW 21+) ✔️Where stories live. Discover now