Drive Me Crazy

258 22 0
                                    

Kinda mature, please be wise

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kinda mature, please be wise.

🍏----------🍏

Waktu Mulai: 1996, tahun ke-enam

Bagaimana jika banyak laki-laki di Hogwarts yang menyukaimu? Itu yang sedang terjadi padaku. Memang terdengar mustahil tetapi itulah kenyataannya.

"Apakah kau masih sering mendapatkan sebuah bunga atau cokelat dari orang-orang yang menyukaimu?" Temanku yaitu Padma Patil bertanya dan aku jawab dengan anggukan. "Baiklah, bagaimana dengan coklatnya?"

Mendengar pertanyaannya yang tentang coklat membuat langkahku terhenti kemudian aku menatap perempuan itu. "Sepertinya aku tau ke mana arah pembahasanmu, Padma. Jika kau mau coklatnya nanti datanglah ke kamar asramaku, aku akan memberikannya padaku."

Padma langsung berteriak kecil dan menutup tangannya. "Thank you so much, (Y/N)." Tetapi ekspresi senangnya itu tergantikan ekspresi murung. "Aku masih sedih mengingat kita tidak sekamar, bagaimana bisa aku tidak sekamar denganmu dan aku sekamar dengan seseorang yang tidak aku sukai?"

Aku tertawa kemudian menepuk bahunya dengan buku yang aku bawa. "Sudah enam tahun dan kau masih bisa-bisanya sedih akan hal itu?" tanyaku, Padma mengangguk dengan cepat. "Look at me, aku sudah tidak sedih."

Perempuan yang menjadi temanku itu menyipitkan matanya. "Benar, kau mungkin tidak pernah sedih dari awal. Aku jadi bertanya-tanya kau benar benar teman sejatiku atau bukan."

"Whatever! Let's go to the class." Sebelum Padma menjadi dramatis atau mengada-ada aku langsung menariknya menuju kelas yang akan kami datangi untuk belajar.

•••

"(Y/N), ini adalah sebuah cokelat yang ibuku beli dari Perancis, aku mau kau menerimanya." Baru saja aku ingin memasuki kelas, lelaki dari asrama Hufflepuff yang tidak aku kenal langsung menghampiriku dan memberikan sebuah cokelat.

Aku terdiam menatapnya lalu menerima cokelat itu ketika teman perempuanku menyenggol bahuku. "Ah, terima kasih-"

"Dia adalah Justin Finch-Fletchley." Bisikan dari Padma membuatku tersenyum.

"-Justin Finch-Fletchley," sambungku. Mendengar aku menyebut namanya dia langsung tersenyum lebar.

Justin Finch-Fletchley langsung mengucapkan kata 'sama-sama' lalu masuk ke dalam ruang kelas yang aku dan Padma ingin masuki. Aku melebarkan mataku, ternyata Hufflepuff dan Ravenclaw hari ini memiliki kelas dengan jadwal yang sama. Padma mulai mengajakku masuk sementara aku antara mau dan tidak masuk ke dalam sana. Tetapi akhirnya aku masuk juga. Kelas dimulai setelah aku menunggu beberapa menit. Kami semua mempelajari tentang Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Waktu berlalu, ditutup dengan kami semua yang diberi tugas dan semuanya mulai keluar kelas masing-masing.

Ketika aku baru saja keluar kelas, seseorang menabrak bahuku. Dia menatap ke belakang dan memberi tatapan tajam. Entah mengapa dia malah menatap temanku.

Philocalist | OS Draco MalfoyWhere stories live. Discover now