︿︿︿︿︿︿︿︿︿︿
› 〉🍒 .ೃ PHILOCALIST' 🍃„ ↴
⏤ ⏤ ✎ .ೃ Draco Malfoy's one shots. ↴
╰─ׅ➢ Be wise, fan fiction. Character in this stories belongs to J.K Rowling.
.₊˚.༄ Do you like Draco Malfoy? You should read this, one shots...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🍏——————————🍏
Waktu Mulai: 1995, tahun ke-lima sebelum kembali ke Hogwarts
Sebuah surat berwarna hitam dengan huruf M terdapat di pembuka surat diletakkan di meja tepat di depanku, lelaki paruh baya yang tadi meletakkan surat tersebut duduk di sebuah kursi single.
“What is this, Dad?” tanyaku setelah beberapa saat menunggu ayahku memberitahu apa isi surat yang ia letakkan dan malah memilih untuk membaca Daily Prophet.
Tangan berwarna putih dengan cincin emas meraih surat bernuansa hitam yang terdapat di meja. Mom mulai membuka isi dari surat tersebut, terdapat perkamen dengan berisikan tulisan yang sangat rapih, sangat enak untuk dibaca.
Mukanya tersenyum ketika dia sudah selesai membaca tulisan yang berada di perkamen. “Oh, look! Pesta pureblood diadakan di Malfoy Manor tiga hari lagi. Itu sebabnya surat tadi terdapat huruf M untuk Malfoy.” Surat tersebut berpindah ke tanganku, Mom lanjut berbicara, “Sudah lama aku tidak bertemu dengan Narcissa, kami akan membahas banyak hal nantinya.”
Baiklah, aku tidak akan ikut pesta kali ini.
“(Y/N), kau ikut pesta kali ini, oke? Mom sudah lama ingin memperkenalkanmu kepada orang-orang yang ada di sana tetapi kau tidak pernah ingin ikut.”
“Mom, please, I don't-”
“Do what your mother wants.”
“Alright, Dad.”
•••
Teriakkanku teredam oleh bantal yang berada di mukaku saat ini. Ikut dalam acara para Pureblood? berkumpul bersama mereka dalam satu tempat? mengobrol bersama? sebenarnya, itu tidak apa-apa, tetapi jiwa malasku sangatlah membebankanku untuk tidak ikut serta ‘lagi’ dalam pesta Pureblood kali ini. Tetapi setelahku pikir-pikir, mungkin tidak ada salahnya jika aku hadir. Semua pesta sudah aku ikuti, hanya saja pesta Pureblood? belum pernah sama sekali aku ikut.
Otakku berputar, berpikir aku harus memakai gaun seperti apa dan warna apa. Biasanya, pesta seperti itu akan melibatkan beberapa gaun mewah, bukan? atau tidak? baiklah, melibatkan gaun mewah. Sejujurnya, jiwa lain dalam diriku yaitu jiwa tebar pesonaku tiba-tiba saja hadir. Bagaimana jika ada seorang laki-laki yang menyukaiku ketika aku ikut? atau yang terpesona denganku?
Jadi, yang perlu dilakukan adalah-
“(Y/N), your friend is in here! Come here, honey!”
Teriakkan Mom membuatku langsung sigap keluar kamar dan melihat ke bawah siapa yang datang. Perempuan dengan rambut pendek berwarna dark brown nya itu melihat ke arahku yang tiba-tiba muncul, dia mengarahkan tangannya seperti menyuruhku ke sana. Tanpa disuruh aku juga akan ke sana.
