PART 7

2.8K 265 32
                                    

Makasih ya buat yang masih setia tunggu ceritaku, apalagi yang uda mau kasih vomment xD
maksih buat sarannya @callidoracolleen nanti aku ganti penulisan gue lo nya. kalau ada notif masuk diabaikan saja. karena aku hanya mengganti pemakaian kata panggil gue lo dari dialog alle dan alice.
baca juga cerita baruku, judulnya I'm Not A Troublemaker.
typo bertebaran
happy reading :)

*****

Kuceritakan kejadian kemarin secara rinci mulai dari pembicaraanku dengan wali kelas Ava hingga kejadian tengah malam pada Matt. Dia setuju membantuku untuk mengangkat lemari dan meja belajar ke posisi semula. Ketika kami memasuki kamar Ava, Matt sempat menampakan wajah tidak percaya. Aku memang membiarkan kamar Ava seperti kemarin malam. Aku belum membereskannya karena pagi tadi aku bangun kesiangan.

"Semua ini Ava yang melakukannya?" Tanya Matt dengan suara mendesis.

Aku hanya bisa mengangguk. Matt berjalan masuk dan mengangkat meja belajar ke posisi semula. Tangan Matt memperlihatkan otot-ototnya ketika mengangkat meja itu. Kemudian dia beralih pada lemari Ava. Dan... lemari itu hanya terangkat beberapa centi dari lantai. Segera kubantu Matt, kuharap tenagaku cukup membantunya walaupun sedikit.

"Maaf merepotkan," kataku.

Matt tersenyum lalu mengusap dan mengacak rambutku. "Aku senang membantumu, Baby..."

Aku tersenyum kemudian memeluknya. Dada bidang Matt terasa hangat dan menenangkan. Kurasakan Matt balas memelukku dan bibir kenyalnya mendarat di dahiku. Handphone-ku berdering dan menampakan nomor telepon sekolah Ava di layar. Segera kuangkat dengan was-was dan rasa khawatir.

"Halo, dengan Alice di sini."

"Halo, Ava berada di Rumah Sakit sekarang. Bisa anda ke sana sekarang?" tanya suara di seberang sana. Aku yakin kalau itu adalah suara wali kelas Ava.

"Iya Bu, di rumah sakit mana?" tanyaku khawatir. Tubuhku gemetar. Air mataku ingin sekali meluruh. Wajah cemas dan ingin tahu Matt tak kuacuhkan.

Setelah Bu Nani mengucapkan nama rumah sakit yang ternyata letaknya dekat dari Sekolah Ava, segera kuucapkan terima kasih dan menutup telepon itu. Perasaanku sama sekali tidak tenang. Pikiranku kacau sampai aku bingung apa yang harus kulakukan sekarang.

"Hey, hey Beib, kamu kenapa?" tanya Matt. Kedua tangannya menangkup wajahku.

"A-Ava... dia di rumah sakit sekarang," jawabku dengan air mata jatuh meluruh.

"Apa? Bagaimana bisa?" tanya Matt dengan wajah yang hanya berjarak beberapa centi dari wajahku.

"Aku tidak tahu Matt! Aku tidak tahu!" Sahutku dengan nada tinggi.

"Ya sudah, aku antar kamu ke rumah sakit sekarang ya..." kata Matt.

Kuanggukan kepalaku. Matt menggendeng tanganku menuju mobilnya dan kami langsung melesat ke Rumah Sakit yang ditujukan Bu Nani tadi. Setengah berlari Aku dan Matt menuju ruang IGD. Bu Nani telah menunggu di depan pintu dan berbicara dengan seorang dokter.

"Bagaimana keadaan adik saya Bu?" tanyaku cemas saat Dokter telah beranjak pergi.

"Dokter bilang Ava baik-baik saja, sekarang dia sedang tidur."

Kutarik nafas lega. Matt yang berdiri tepat di sebelahku dengan ikut lega mendengar perkataan Bu Nani barusan.

"Apa yang terjadi pada Ava Dok?" tanya Matt.

"Ava terjatuh ke kolam ikan sedalam 3 meter, beruntung petugas kebersihan melihat dan menolongnya," jelas Bu Nani.

"APA?!" teriakku dan Matt tidak percaya.

The BloodWhere stories live. Discover now