Part 1

379 50 231
                                    

01). BROJOLNYA TWINS CEBONG



====================
HAPPY READING
====================





"Rakaaa!"

Yang dipanggil pun menoleh sembari tersenyum sabar. "Apa? Kamu mau minta apa lagi sayang?"

Karena sebenarnya bagi seorang Rakana Delvano---alias suami ganteng dari Aldarra Thalita Putri itu, sudah cukup melelahkan, sejak tadi ia harus menuruti keinginan sang cabang bayi yang ada dalam perut istrinya.

Iya, di cerita ini kita semua akan tahu bagaimana kehidupan Darra dan Raka pada fase berkeluarga. Mereka yang dulunya sahabat sejak kecil, kini telah menjadi pasutri yang sangat serasi. Jiwa good boy Raka melengkapi jiwa-jiwa bad girl Darra.

Janin di perut Darra yang merupakan calon anak pertama mereka, menurut prediksi dokter benar--kembar fraternal sesuai ekspektasi Raka. Dan usia kandungannya sendiri telah mencapai sembilan bulan, dimana semakin tua kandungannya malah tak disangka-sangka keinginannya semakin aneh. Membuat Raka pusing.

Buktinya saja sekarang Raka patut disebut badut, karena Darra barusan ngidam menjadi tukang rias.

"Gini sayang, aku kok tiba-tiba pengen liat air comberan."

Raka menepuk jidatnya frustasi. "Pliss jangan aneh-aneh sayang...."

"A-aku nyusahin ya?" tanya Darra. Bibir mungilnya ikut bergetar mewek.

Dan ini yang membuat Raka tidak tega. Lalu Raka pun tersenyum hangat seraya membawa Darra melihat comberan tetangga sebelah yang tergenang sangat luas. Setidaknya di sana istrinya itu bahagia.

"Oiya Raka sayang, liat cantiknya comberan ini aku tuh jadi inget vidio yang di tiktok tau."

"Vidio apa?"

"Anak kecil nyemplung got. Item semua kena air comberann! Kayaknya lucu deh kalo kamu git---"

"Nggak mau."

"Ishh aku belum selesai ngomong..."

Raka menghela napasnya. "Kamu mau minta aku nyemplung ke air itu kan? Jorok sayang, jorok."

"Ya udah nggak jadi. Tapiii kamu mau kan panjat tower listrik."

Mata Raka melebar sempurna. Apa istrinya itu sengaja akan membuatnya mati muda? Mau tidak mau Raka tersenyum sabar.

"Kalo aku keseterum mati, emangnya kamu nggak papa??"

Plakkk!

Darra menggeplak lengan suaminya. "Aku ogah jadi janda!"

"Hahaha iya maaf. Yuk pulang aja? Kalo kamu pengen sesuatu yang wajar aja yaa sayang."

Darra mengangguk-angguk dan mulai berjalan beriringan dengan Raka. Namun berkali-kali langkah kakinya tertinggal dari langkah lebar sang suami. Mana hari mulai panas karena sudah pukul sepuluh lewat.

"Rakaa tungguinn!"

Raka pun berhenti. Seketika meringis kasihan lantaran melihat Darra kesusahan berjalan. Mana di perutnya ada dua cebong darah dagingnya.

"Makanya sini aku gendong..."

"Nggak mau sayang. Ntar baby kita kegencet!"

Raka tersenyum sabar. "Gendongnya depan sayang, bukan belakang."

THE REAL KELUARGA RECEH [On Going]Where stories live. Discover now