Part 5

95 32 238
                                    

05). KIA-KIO PINTER, NENEK PEYOT MAMPUS



====================
HAPPY READING
====================











Pukul 21.00

Darra meregangkan otot lengannya yang terasa pegal, sehingga berbunyi kretek-kretek. Usai menidurkan Kia-Kio barusan, ia pun kini menarik selimut yang ada di hadapannya. Lalu merebahkan tubuhnya di samping sang suami yang telah tertidur pulas sejak pukul 20.00 tadi.

Mungkin Raka kecapekan.
Darra lalu mendekatkan wajahnya, berusaha menggali setiap inci ketampanan suaminya itu. Mata indahnya yang terpejam, hidung mancungnya yang apik, bibir ranumnya turut terbuka ciut. Arghhh! Tambah ganteng. Kali ini Darra tersenyum lebar. Sebelum ia menyusul ke dunia mimpi seperti Raka, ia berniat mengecup kedua pipi lelaki itu dahulu. Namun....

"Mamii cucuuuu!" Kia datang dengan mengucek-kucek matanya.

Sedang Darra terlonjak. Oh ya ampun ia lupa mengunci pintu kamarnya itu. Dan Kia kenapa bangun sih!

"Kia ngapa bangun..." desis Darra.

Yang ditanya pun mendongak namun cemberut. "Tia mau cucuuuu!"

"Tapi kan tadi udah nyusu sama Kio. Malah Kia yang paling lama kann. Udah yuk tidur lagi..." Darra menggandeng tangan mungil Kia dan membawanya kembali ke kamarnya dengan sang kembaran.

Di sana tampak Kio telah tertidur lucu seperti ayahnya. Dengan penuh kehati-hatian pun Darra merebahkan tubuh mungil Kia dan menyusuinya lagi. Sebenarnya sih Darra sudah malas menyusui mereka, namun Raka selalu memohonnya untuk tetap memberi ASI kepada Kia-Kio, seperti normalnya sampai usia 2 tahun.

"AW! KIA IHHH!"

Darra memekik keras lantaran Kia menggigitnya. Bayangkan saja, sejak belum tumbuh gigi saja sudah menyakitkan. Apalagi di usia satu tahunnya itu yang sudah bergigi empat. Dan Kio pun sama. The real, setiap hari Darra jadi mangsa mereka.

"Lu mau tidur gak?" heran Darra karena mata Kia belum juga terpejam.

Dan bocah itu malah merubah posisinya menjadi duduk. "Tia nggak ngantut. Penen main!"

"Ngaco! Malem-malem tuh buat tidur. Mainnya besok lagi Kia sayang."

"Talo gitu nonton upin-ipin mami!"

"Nggak ada, Kiaa."

"Upin-ipin yan di hape!"

"Nggak. Anak kecil nggak boleh main hape! Jam segini itu tidur!"

Kia menatap Darra dengan jengkel. "Mami natal! Tia ke papi aja."

"Heyyy papi lo udah tidur Kiaa jangan diganggu woylahhhh!"

Setelah yakin Kio tidak terusik olehnya, Darra pun langsung beranjak lagi ke kamarnya. Benar saja, Kia nekat membangunkan Raka.

Namun karena tak kunjung bangun, Kia sekarang tampak hendak menerkam Raka dari atas. Bagian perut sasarannya.

HAPPP!

THE REAL KELUARGA RECEH [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang