Part 13

79 24 333
                                    

13). PERKARA MUAL



====================
HAPPY READING
====================




Huekkkk!

Kunyahan Raka melambat, begitu pula dengan anaknya, Kia-kio. Ketiga manusia itu yang tengah menikmati sarapan, harus terheran-heran karena sejak tadi terdengar jelas Darra mual-mual di toilet.

Raka berusaha menerka, apa mungkin istrinya itu sakit? Tapi tadi malam juga baik-baik aja kok. Buktinya juga tadi sempat bangun pagi buta demi menyiapkan sarapan.

"Mami kalian kenapa ya?"

Kio langsung menggeleng menanggapi pertanyaan Raka. Wajah lucunya pun kini tercetak khawatir.

Berbeda dengan Kia yang malah tersenyum aneh menggoda sang papi. "Hemmm Kia tau! Pasti karena semalem kan papiii..."

Semalam? Semalam kan Darra cuma bahas-bahas Diva. Sama marah-marah ke Kia. Masa iya, gara-gara marah-marah jadi sakit sih?

"Hemm papi jangan pura-pura pikun," timpal Kia lagi.

Membuat Raka mengernyit keheranan. Sebenarnya putri kecilnya itu sedang membahas topik apa sih kok mendadak aneh?

Alhasil Raka pun memilih bangkit untuk menghampiri Darra. Kio yang melihat punggung sang ayah menghilang, kini langsung bertanya kepada sang kakak.

"Emangnya mami kenapa? Mami sakit yah Kiaa? Mami sakit apaaa?"

"Bukan Kioo. Mami hamil!" sahut Kia lumayan berbisik.

Kio malah loading sebentar. Masalahnya, ia pernah dengar kata hamil, tapi lupa apa itu artinya. "Maksudnya Kia di dalem perut mami ada dede bayinya ya?"

Kia menjentikkan jarinya. Akhirnya adik pikunnya itu ingat juga.

"Beneran kan Kia sama Kio mau punya dede bayiii? Kia nggak bo'ong?"

"Iya Kioo!"

"Yeyyy asikkkkkk!" refleks Kio yang langsung berbinar ceria dan menarik Kia agar turun dari kursinya.

Kemudian bocah kembar itu pun melompat-lompat senang, berputar-putar seraya bergandengan tangan. Seolah merayakan kebahagiaan mereka.

"Tapi kapan mami papi buat dedenya yah Kia? Kan Kia-Kio baru minta dede tadi malem..." gumam Kio.

"Psstttt! Jangan keras-keras... Pasti mami papi bikin dedenya tadi malem Kio, kan kemarin mami beli tepung banyak di indomaret..."

"Ooh jadi bikin dedenya dari tepung," simpul Kio dengan lugu.

Dan Kia langsung menebar senyum songongnya, kali ini ia merasa lebih pintar dari Kio deh.

"Iya Kioo, biar dedenya putih!"

Kio lagi-lagi mengangguk senang dan mengajak sang kembaran untuk melompat-lompat lagi. Bahkan sekarang sambil berceloteh gembira.

THE REAL KELUARGA RECEH [On Going]Where stories live. Discover now