61

286 70 7
                                    

***

Ini hari Minggu dan Lisa heran melihat Yina terus berada di dalam kamarnya. Jiyong sudah melunak sejak ia pulang dari studionya semalam. Terlampau lunak hingga Lisa merasa pria itu menyembunyikan sesuatu, kebaikan pria itu membawa rasa bersalah dalam kesannya. Ia menggantikan Yina mencuci piring, juga menggantikan Lisa membuat sarapan. Ia melayani Lisa seperti seseorang yang baru melakukan kesalahan.

"Apa yang kau lakukan seharian di kamar?" tanya Lisa, menegur Yina di kamarnya. "Ayo makan siang!" susulnya, memanggil Yina agar keluar dari kamarnya.

Gadis itu kemudian keluar, bergabung dengan Jiyong juga ibunya di meja makan. Melihat semua makanan kesukaannya ada di meja, sebagai permintaan maaf atas apa yang Yina lihat kemarin. Pagi tadi Jiyong sudah memasang kunci di kamarnya, juga di kamar mandi dan kamar Yina, kunci slot berwarna perak yang kontras dengan pintunya. Daripada mengganti kunci dan gagang ketiga pintu itu, lebih baik mengganti pintunya sekalian. Namun Lisa melarangnya, mengatakan kalau mereka bisa mengganti pintu nanti, jika gedung di sebelah sudah selesai mereka beli. Untuk sementara kunci slot saja cukup untuk mereka.

"Kau sedang menggambar di kamar? Tidak pergi ke studio Mino?" tanya Jiyong, yang meletakan sepotong daging di atas mangkuk Yina, melayani gadis itu.

"Aku akan pergi setelah makan," jawab Yina. "Tapi nanti malam, aku tidak akan pulang. Aku akan menginap ke rumah ibu kandungku," katanya, membuat Lisa tersedak nasinya, terbatuk-batuk sementara Jiyong meletakan sumpitnya dengan keras. Keduanya terkejut karena ucapan Yina dan gadis itu pun sama terkejutnya, dengan reaksi pasangan itu.

"Kau akan kemana?" tanya Jiyong, berharap kalau telinganya salah.

"Ke rumah ibu kandungku," tenang Yina. "Kenapa? Tidak boleh?" tanyanya.

"Tentu saja tidak boleh! Kau sudah gila?!" marah Lisa, meledak seperti Jiyong kemarin. Kali ini Jiyong kalah cepat, karena Lisa sudah lebih dulu meninggikan suaranya. "Untuk apa kau tinggal di sana?! Kenapa kau memutuskan untuk tinggal di sana tanpa memberitahuku?!" tanyanya, marah.

"Eomma bilang aku boleh tinggal dimanapun," bingung Yina. "Dan aku memberitahumu sekarang. Aku akan ke rumah ibu kandungku setelah dari studio Paman Mino, aku sudah berkemas," jelasnya.

Baik Lisa maupun Jiyong, keduanya melarang Yina pergi. Tidak seorang pun memberi izin untuk Yina tinggal bersama ibu kandungnya. Membayangkan Yina akan terluka di sana, keduanya tidak bisa membiarkannya pergi. Membiarkan Yina masuk ke dalam peti matinya sendiri.

Lisa yang marah lantas bangkit, meninggalkan meja makan, meninggalkan rumah mereka. Yina memanggilnya, namun Lisa mengabaikannya, tetap melangkah pergi sebab ia tidak lagi bisa menahan emosinya.

"Augh... Kenapa dia marah begitu?" heran Yina, tahu kalau ia tidak boleh mengejar Lisa.

Hidup bertahun-tahun dengan ibunya, membuat Yina mengetahui beberapa hal. Lisa pergi dari rumah ketika marah, sangat marah, sebab wanita itu khawatir ia akan melukai seseorang jika tetap berada di sana. Lisa takut amarahnya akan melukai Yina, khawatir dirinya akan memukul Yina kalau tetap di rumah.

"Kau benar-benar akan pergi?" tanya Jiyong, yang merasa tidak boleh pergi. Merasa tidak boleh mengejar Lisa dan membiarkan putrinya dibawa pergi penyihir jahat itu. "Coba pikirkan lagi keputusanmu. Kau akan meninggalkan ibu yang merawatmu? Untuk pergi bersama ibu yang meninggalkanmu?" bujuk Jiyong.

"Paman pikir aku benar-benar akan tinggal di sana?" tanya Yina. "Wanita itu menjadikanku alasan untuk membenarkan sikapnya. Dia mencuri hidup Bibiku, ibu yang membesarkanku. Bahkan sampai hari ini, dengan tidak tahu malu dia menyuruh kami pergi dari sini. Tapi Bibiku diam saja. Dia tidak melakukan apapun karena memikirkanku. Padahal dia bisa menulis di internet atau memberitahu reporter kalau istri calon walikota itu penipu. Kalau dia menelantarkan anaknya, menelantarkanku, tapi dia tidak melakukannya. Eomma tidak akan pernah bisa membalas ibu kandungku-" oceh Yina, yang Jiyong sela dengan sebuah pertanyaan.

Introducing Me (New Version)Where stories live. Discover now