10. Under The Rain

52 11 0
                                    

SERENDIPITY 🦋
.
.
.

10. Under The Rain
....

Shankara termenung di danau. Cowok itu menunggu datangnya Deihan sedari tadi. Ia memandang danau, bayangkan jika tubuhnya tenggelam di air yang dalam itu. "Haha" kekehnya saat tersadar dari imajinasinya.

"Kara!"

Shankara berbalik, ia beranjak dari duduk nya dan berjalan kearah Deihan. Baru saja cowok itu terlihat kuat, tubuhnya langsung oleng saat sudah sampai didekat motor Deihan. "Ck. Kalau gak kuat, gak usah sok kuat lo. Yang susah lo sendiri kan"

Deihan menatap tubuh Shankara dari atas sampai bawah, bekas darah yang ada di dekat hidung cowok itu dan pipi yang tirus.
Gak makan sebulan ya nih anak?

Deihan hendak membantu, namun langsung ditepis oleh Shankara. "Gue bisa kali, bukan anak kecil" ucapnya, lalu menaiki motor milik Deihan. "Pegangan yang erat, takutnya lo melayang nanti" Canda Deihan, lalu setelahnya ia menaiki motornya.

Cowok dengan jaket kulit itu menancap gas, melesat jauh menuju rumah sakit.

ZRASSS!

"Sial" batin Deihan. Hujan deras yang datang tanpa diundang itu mengenai kulit mereka. Matanya melirik ke kaca spipn, mengecek kondisi Shankara. "Jangan merem, bentar lagi sampai" ucap nya dengan nada khawatir, pasalnya mata Shankara terlihat sayu dan terlihat hendak menutup.

"lama gue gak main hujan - hujan" Ucap Shankara diakhiri suara tawa kecil.

"Hujan - hujan pala lo, Sekarat yang ada lo nanti" Shankara tersenyum, sedangkan Deihan yang sudah terlewat Khawatir menaikkan kecepatan motornya menerobos hujan deras itu.

•SERENDIPITY 🦋
.
.
.

"Panas"

Raegis berucap ketika tangannya merasakan panas di dahi Shankara. "Dia kenapa?" tanya nya kepada Deihan yang duduk di sofa ruang kerjanya. "Tanya aja sama tuh anak, habis nge-date dia. Sama cewek lagi"

Raegis menatap tajam Shankara yang masih terjaga, cowok itu enggan menatap mata Raegis. "Jangan bikin tubuh lo capek" ucap Raegis dengan serius. Sudah beberapa kali ia ingatkan kepada Shankara, namun hasil yang ia dapatkan nihil. Cowok itu sangat keras kepala.

"Jadwal lo sudah gue urus, harus rutin. Inget!"

"Hm"

"Jawab yang bener kara"

"Iya"

Shankara masih tetap tidak mau menatap Raegis. Pemuda itu memandang kearah Jendela. Pemandangan langit malam dipenuhi bintang sangat menakjubkan. "Gue tinggal dulu, ada pasien" Deihan mengangguk.

Setelah kepergian Raegis, Deihan berpamitan sebentar kepada Shankara. Cowok itu bilang dirinya ingin berganti baju, dengan senang hati Shankara mengijinkan.

Ruangan milik Raegis sekarang sepi dan sunyi, Shankara mengambil Hoodie yang ada di lemari lalu memakainya. Ia beranjak keluar dari ruangan. Setelah urusannya selesai tadi, dirinya sekarang tidak punya urusan apa - apa sekarang dengan rumah sakit menyebalkan ini. Meskipun tubuhnya masih panas, bagi Shankara jika dirinya sudah minum obat berarti semuanya sudah aman. Apalagi ia juga sudah melaksanakan kegiatan nyuci nya.

Serendipity || NCT DREAM (Slow Update)Where stories live. Discover now