16. Pieces of memories

89 11 1
                                    

Haiiiii semuaaaaa

Btw kalian baca ini jam berapa? Dan dimana?

Aku saranin kalian baca ini pakek
lagu sedih favorit kalian.

Happy reading 🤍

-------------

"Tuhan tahu kalau kamu kuat, maka oleh
dari itu tuhan memberikanmu cobaan untuk mengetahui sampai mana kamu bertahan"
-Serendipity🦋-

________________________


16. Pieces of memories

Shankara memejamkan matanya, mulutnya sedikit meringis ketika merasakan sebuah jarum suntik menusuk ke permukaan kulit lengan nya. Kini adalah jadwal kegiatan 'nyuci' yang harus ia lakukan.

Shankara menoleh ke samping menatap Deihan.

"Lo diam ya anjing" balas Deihan yang sudah tahu kalimat apa yang akan di ucap kan cowok itu.

Shankara menghelah nafas kasar, matanya memandang langit - langit ruangan serba putih itu. Cairan bening mengalir tanpa permisi ke wajah Shankara.

"Andai mereka disini, gimana ya reaksi nya?"


--------

Hari demi hari berlalu. Ujian semester semakin dekat. Shankara mengambil buku - buku latihan soal yang akan menemaninya malam ini, langkah kaki nya berjalan menuruni tangga. Sejenak ia berhenti ketika sampai di lantai satu. Menatap ruang keluarga yang sangat sepi dan sofa - sofa yang tampak usang serta berdebu.

"Abang!!" Shankara berteriak dari lantai atas.

"Ada apa dek?" balas seorang remaja bernama Juan dari arah ruang keluarga. Anak itu langsung berjalan menuju lantai bawah dengan wajah tertekuk muram.

"Dih sih bocah! Kenapa lu?" ucap bocah yang umurnya tidak terpaut terlalu jauh dari Shankara, panggil saja Haikal.

Juan langsung menepuk paha Haikal "adek, bahasanya!" Haikal pun membalas Juan dengan cengirannya.

"Abang lihat" Shankara memperlihatkan boneka Frozen milik nya yang dipenuhi lubang.

"Bukan ulah aing itu teh" Haikal bergerak agak menjauh dari mereka. Juan langsung melayangkan tatapan ke arah Shankara yang membuat bingung Haikal. Dalam hitungan beberapa detik mereka berdua langsung menggelitik tubuh Haikal.

Yang lainnya tertawa dan malah ikut menerjang tubuh Haikal.

Shankara terkekeh kecil mengingatkan hal itu. Pandangannya menatap arah dapur.

"Abang"

Shankara menatap Darka yang berkutat dengan Kompor. "Abang buat apa sih?" Shankara bertanya dengan polos.

"Abang lagi buat sapi" seketika kening Shankara mengerut ketika kembaran Darka menjawab. Jayden. "Emang bisa?" Jayden  mengangguk.

"Mau tau gak hasil sapinya kayak gimana?" Shankara mengangguk antusias. Jayden lalu menunjuk perut gembul Shankara yang terbalut kaus bermotif sapi. "tuh sapi nya"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Serendipity || NCT DREAM (Slow Update)Where stories live. Discover now