0.0 [Prolog]

7.1K 454 28
                                    

Halo temen-temen!
Akhirnya kita ketemu lagi di book baru! Btw, flashback 12 tahun lalu dipergunakan untuk prolog ini yaaa!

Happy Reading!

──────⊹⊱ fayre ⊰⊹──────

Di luar angkasa sana, diantara planet-planet terjauh di galaksi. Ada sebuah kapal angkasa yang sedang dikelilingi kapal-kapal perompak bajak laut.

"Berhenti menyerang!" Teriak pria pemilik kapal angkasa menahan serangan dengan pelindung techno.

Dia berusaha mempertahankan kapal angkasa miliknya seorang diri.

"Aku tak akan berhenti sampai berhasil rampas power sphera Stealthbot tu!" teriak kapten yang jelas sebagai sosok antagonis.

"Cari dan rampas power sphera apa yang mereka ada!" teriaknya menggelegar.

"Tapi kapten Besar, kita cuma butuhkan stealthbot tu je kan? Buat apa power Sphera banyak banyak tu?" tanya awak kapal terheran.

"Bodoh! Kita bisa jual yang lain perkaya dan perbesar pasukan kita! Kau kira kita butuh power sphera remeh yang lain?!"

"Tak Kapten Besar"

"Lepas cari!" Titahnya membuat semua kru kapal masuk ke bagian dalam kapal angkasa pria yang tengah melawan itu, meninggalkan kapten mereka bertarung seorang diri.

"Kau bisa je kan kabur seorang? Kenapa berusaha sangat pertahankan kapal?"

Pria dengan surai biru lebat seterang bintang biru itu terdiam memilih tak menjawab dan terus memperkuat senjatanya dengan aliran energi power sphera miliknya.

"Atau ada hal lain yang kau perlindungkan selain kapal angkasa ni?" kapten itu memicingkan mata, mendengar pertanyaan itu membuat pria dengan mata dan surai sebiru samudera itu mempercepat serangannya jauh lebih cepat berkali lipat dibanding sebelumnya, membuat sosok besar yang dilawannya terkejut.

Tapi, karena merasa takut kalah dan terancam sebab berhasil diimbangi, ia mengerahkan powersphera magnetbot dan keempat tangannya.

Membuat pria itu kehabisan tenaga.

"Hebat. Hebat laksamana, kau berhasil mengimbangi aku" kapten itu menyeret senjatanya di lantai besi kapal berjalan mendekati mangsa.

"Sekarang, ada kata-kata terakhir?" ia mengarahkan ujung senjata ke arah wajah pria pemilik kapal pesawat angkasa modern yang tengah dijarahnya.

Pria itu hanya menunduk lalu menekan sebuah tombol di jam tangannya.

"Catbot, perkembangan mini jet sejauh mana?" tanyanya setengah berbisik dengan sisa suara.

Seberang panggilan menyahuti "Sudah selesai Laksamana, hanya menunggu kedatangan anda sesuai rencana-"

"-maaf Catbot, aku dah agak aku tak boleh sertai korang, berangkat segera!"

"Apa kau merepet ni?!" sergah kapten yang tengah bersiap itu terpancing amarah.

"-Tapi laksamana!"

"Aku tak butuh persetujuan, ini perintah! Lakukan sesuai apa yang telah kuamanatkan Catbot! Lakukan plan B!"

"-Laksamana!" teriak suara dari jam kuasa itu.

"Kau betol-betol nak memancing amarah aku, berani kau mengalihkan perhatian dari ancaman kapten Vargoba!" Teriaknya menghempaskan kapak raksasanya.

Pria itu sudah pasrah, dia sudah mempersiapkan segalanya karena menduga ini akan terjadi dan kini hendak memencet tombol on untuk menjalankan mini jet.

"Papa..?"

Hati lembutnya bergetar mendengar suara polos gadis kecil yang memanggilnya.

"Papa.. Papa masi lama ke?" tenggorokannya sulit mengeluarkan sepatah kata pun.

"Papa?"

"Papa oke?" tanya gadis malang itu tengah khawatir. Sang ayah yang mendengar suara putrinya menguatkan diri memanfaatkan lima detik sebelum kapak itu sungguh berada tepat di atas kepalanya.

"Maafkan papa Y/n, jaga diri ya sayang" ucapnya dengan suara serak dan air mata menetes. Ia menekan tombol di jam tangannya, sedetik lebih cepat.

Sedetik lebih awal dibanding ujung kapak yang telah menyentuh lehernya.

"Hahahaha!" taa menggelegar kapten Vargoba terdengar hingga menggetarkan langit-langit kapal angkasa itu "Aku tak tahu lah, lepas kau Laksamana apakah masih ada lawan yang sebanding dengan aku! Tapi aku puas dah kalahkan kau! Hahahaha!"

"Kapten! Ada sesuatu yang tengah aktif di ekor kapal angkasa ni!" teriak salah satu awak kapal berlari tergesa.

"Apa?!" bentaknya berlari secepatnya ke arah kaca yang menampakkan kondisi di luar kapal.

Ada jet yang melaju sangat cepat yang hanya berkesempatan ia lihat dengan tiga kedipan mata sebelum menghilang di gelapnya luar angkasa.

"Aargh!" erangnya marah "Apa yang dia bawa kabur tu?!" tanyanya mencekik anak buahnya.

"Me-mengikut data, hanya CatBot saja yang takda dalam bilik penyimpanan Power Sphera"

"Hm.. Hahahaha!"

"Perlukah kita cari Kapten?" tanya awak kapal yang lain, si kapten mencampak anak buah yang tengah dicekiknya itu.

"Tak payah, kau segera buang Laksamana biru tu ke luar! Biarkan dia jadi sampah angkasa!" senyumnya penuh rasa puas.

"Ba-baik Kapten Besar!"

"Budak kecil tanpa sesiapa yang mengasah kekuatannya nanti dan power sphera mentah tak guna macamtu tak akan menghalangi rencana aku" gumamnya.

"Letupkan kapal angkasa ni dan bertolak segera!" titahnya.

──────⊹⊱ fayre ⊰⊹──────

Akhirnya up nih, langsung mulus banget kepikiran idenya! Ini fanfic malay pertama di akun ini, dukung terus ya akun khusus fanfic ini! 

Gimana nih sama ceritanya?
Langsung sad ga bawaan di pembukaan ini?

Ini idenya matang banget sih, masih baru keluar di otak tapi uda bercabang sampe Fayre harus bikin pokok pikiran di sketch book saking lancarnya halu :) Dari pada Fayre nikmafin sendiri, yuklah kita halu bareng aja ygy?

Jangan lupa tinggalkan vote + komennya biar makin semangat, salam sehangat pelukan Boboiboy Blaze!

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

Momen saat kamu kecil

"Catbot! Catbot, sekarang dah 'esok' hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Catbot! Catbot, sekarang dah 'esok' hari. Papa akan jemput Y/n hari ini kan, Catbot?"

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

Home [Boboiboy x Reader] || Boboiboy Galaxy Where stories live. Discover now