Home [Boboiboy x Reader] || Boboiboy Galaxy

13.2 [Jeritanmu & seringainya]

Haloo, balik lagi ama Fayree
Yah, saya yang lagi rajin up :)

Hayoo ada yang ambigu ama judulnya gaa? Sksksksks sengaja bener ini Fayree

Ini lanjutan pas kalian uda balik ke vila yaa, kita skip scene gambaran anak TAPOPS dan MATA bincang-bincang. Nanti malah kelebihan collab, pengen bikin ReaderxEjen tapi gatau Ejennya siapa intinya jgn Ali, ship banget dia sama Alicia :(

Okeii, itu ajaa!
Happy reading yakk!

──────⊹⊱ fayre ⊰⊹──────

"Mana dia ni?" Batin Boboiboy menoleh-noleh. Pandangannya terhenti ke seorang gadis yang tengah berdiri seraya meletakkan tangan di atas pagar pembatas balkon.

"Heh, Boboiboy? Belom tidur lagi?" Tolehmu.

"Y/n..." Pemuda itu menyebut namamu lirih, ia ternganga kecil melihatmu.

Kamu yang tersadar arah pandangnya bergegas mengelapi pelupuk matamu membuat bulu matamu yang lentik ikut basah.

"Anggap je kau tak tengok" kamu buang muka ke arah lain, menatap sang rembulan dan bintang sambil bernapas yang menimbulkan uap dingin. Malam ini suhunya terlalu dingin, kamu bahkan mengenakan sweater yang jarang kamu pakai.

Boboiboy berdiri di sebelahmu, ikut melakukan yang kamu lakukan "Untuk kali ni, aku takkan pura-pura tak tengok" tegasnya.

"..." Kamu masih diam enggan menatapnya.

"Jangan anggap, apa yang kau rasakan itu boleh merepotkan orang lain. Terutama kami kawan-kawan kau pun" pintanya dengan suara tegar dan tegas.

Jika Boboiboy tak lagi bertingkah seperti biasa dan hanya berfokus pada satu sifat, maka saat itu wujudnya menjadi elemental yang mewakili sifat itu. Kamu yakin 'Sekarang ni Boboiboy gempa ataupun air, ah.. Tak mungkin air juga, dia kan polos.. Hm..'

"Memang pun" sahutmu.

Boboiboy gempa dengan pakaian kaos dan celana rumahan itu terdiam mengambil napas "Kalaupun betol merepotkan, maka aku bersedia untuk direpotkan"

Matamu mengerjap-ngerjap "Heh?" Bingungmu memutar kepala menoleh ke dua manik mata coklat yang menatapmu hangat.

"Mana ada orang mau direpotkan begitu heh, dan aku juga tidak mau merepotkan orang itu " gelengmu tidak setuju.

"Kalau begitu jangan anggap aku ni orang, dan repotkan je lah aku" ucapnya membuatmu terdiam.

Hening sejenak, hanya deru napasmu yang tersenggal terdengar "A-aku masuk dulu" kamu berbalik arah, tapi tanganmu di tahan yang jelas oleh Boboiboy. Kamu berusaha menriknya, tapi cengkraman ini kian menguat.

"Uh.. Gempa.. Lepaskan, sakit.." Ringismu, tapi orang itu tak kunjung menyahut.

'Mampus. Firasatku tak enak,heh' pelan-pelan kamu berbalik badan untuk menatap pemuda itu, tapi belum sepenuhnya berhasil menoleh kamu sudah ditarik lebih dulu untuk mendekat, tubuh kalian seakan menempel.

"Kenapa tak nak sangat nak mengandalkan aku?" Tanyanya memegang erat pinggangmu. Halilintar mencondongkan tubuhnya mendekat ke wajahmu "Kau tak anggap aku pasangan ke?"

Kamu memukul-mukul dadanya pelan agar dia melepaskan "Lepas, Hali.. Aku dah penat seharian, dah tak nak gadoh" pintamu.

"Makanya tak perlu nak melawan dan tak terjadilah kegaduhan" bisiknya menisik tajam dengan tatapan itu, "Aku nak penjelasan soal apa yang sebenarnya terjadi kat kau selama ni"

"Sekarang?"

"Menurut kau?" Dia menarik wajahmu lebih dekat.

Kamu menatapnya kesal "Okei-okei, aku jelaskan! Sebenarnya proses Asterian tahap ketiga selesai lebih cepat, cuma dua minggu dan itu kasus unik. Ternyata aku tak sadarkan diri tiga hari dengan kondisi terus-terusan mimisan, aku dibawa diam-diam oleh Chambot dan Catbot ke pengobatan angkasa tanpa sepengetahuan Tapops. Lepastu aku di sarankan terapi psikologi tapi aku kabur tanpa sepengetahuan sesiapa ke planet kecil dan tahu pasal pertarungan, jadi aku ke arena tarung angkasa untuk pelepas stress berkepanjangan. Setelah menang tapi aku yang tak boleh kawal kuasa malah tak sengaja hancurkan arena, membuat semua peserta mengamuk serang aku dan diorang aku buat sekarat.. Bergegas aku call polisi angkasa dan kabur dari arena ilegal tu.. Jadi hampir semua penjahat angkasa kat situ ada dendam kat aku sekarang, aku yang tak punya musuh dah punya 54 bos penjahat angkasa sebagai musuh"