Permintaan Maaf

27 10 1
                                    

****

Langkah kaki tersebut nampak gontai seraya membawa nya mengarah ke pelataran rumah, alih-alih masuk untuk membersihkan diri, Dito malah mendudukkan diri nya di kursi panjang yang ada disana. Duduk termenung masih dengan mengingat obrolan nya dengan Tante Cantika, siang tadi. Tepat nya setelah selesai pertemuan di sekolah.

Wanita berambut panjang yang di ikat setengah itu berjalan menghampiri nya dengan senyum teduh yang tidak pernah luntur dari wajah chubby nya.

Tante Cantika selalu punya banyak hal yang membuat wanita tersebut menjadi pusat perhatian, entah dengan cara berpakaian, berjalan, atau sekadar tersenyum pada siswa-siswi yang melintas di sekitar nya.

Tipikal Raga versi perempuan.

"Dito!"

Empu nya nama hanya mengangkat alis nya seraya menunggu wanita yang hari itu memakai blouse biru muda, serta menjinjing handbag yang Dito yakini harga nya jauh lebih mahal daripada harga ponsel nya.

"Udah selesai, Tante?"

"Udah."

Seperti mengerti maksudnya yang menunggu hasil dari pertemuan tersebut, dan masih dengan senyuman teduh namun sedikit sedih tersebut, Tante Cantika menghela nafas nya.

"Dito, sampein ke Papa ya? Mulai bulan depan kamu cukup bayar SPP setengah harga aja."

Hal tersebut tentu saja menghadirkan tanda tanya besar di benak nya. "Kenapa gitu, Tante?"

Tante Cantika tampak berpikir dan menimang, namun pada akhirnya wanita itu memilih untuk mengatakan ini kepada Dito karena ia tau Sekala pasti sangat sibuk.

"Kamu dapet potongan SPP bulan depan, karena latar belakang orang tua kamu."

"Maksud nya?"

Menggaruk pelipis nya pelan Tante Cantika berusaha mengatakan hal ini tanpa menyakiti perasaan Dito. "Jadi gini, karena kamu gak punya—"

"Orang tua lengkap?" Potong nya yang mulai mengerti arah pembicaraan ini, dan membuat rasa bersalah di hati Tante Cantika membesar.

Lagi-lagi diri nya hanya bisa menghela nafas untuk kesekian kalinya sore hari itu. Papa belum pulang dan Dito tidak berniat untuk masuk ke dalam rumah sama sekali.

Entahlah hari ini tidak berjalan dengan baik untuk nya. Mulai dari Papa yang berbohong sampai pembahasan mengenai pertemuan wali murid dari Tante Cantika.

Hi, Bye Papa! Where stories live. Discover now