Kantin yang Berisik

24 9 3
                                    

****

Hari ini dirinya tidak membawa bekal setelah tadi Papa terlambat bangun, beruntung ia masih di perbolehkan masuk ke dalam sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini dirinya tidak membawa bekal setelah tadi Papa terlambat bangun, beruntung ia masih di perbolehkan masuk ke dalam sekolah. Alhasil, mau tidak mau dirinya kali ini menghabiskan jam istirahat nya di kantin, bersama Raga.

Dito tidak bisa tidak makan, dia memiliki riwayat maag yang cukup kronis, jadi sekalipun ia benci berada di lingkungan ini dirinya harus tetap datang kemari kalau tidak mau berakhir di rumah sakit, seperti dua bulan yang lalu.

Kantin nya tidak buruk, justru sangat nyaman. Karena, Pelita Jaya selalu mengutamakan kenyamanan para siswa-siswi nya agar tidak berbuat hal yang tidak-tidak di sekolah, seperti jajan di luar kantin khusus.

Hanya saja kantin itu sangat berisik.

Dito berani bersumpah akan lebih baik kalau dirinya tidak datang kemari dan memakan makanan nya di dalam kelas, tetapi, sekali lagi para pihak sekolah melarang hal tersebut.

Dengusan keras ia keluarkan begitu saja setelah melihat bagaimana keadaan kantin siang itu. Ramai, banyak murid mengantri pada antrian makanan. Beruntung dirinya dan Raga datang tepat waktu, jadi mereka berdua tidak perlu repot-repot mengantri seperti itu.

"Kantin kalo sehari gak antri kayak nya gak bisa deh." Ungkap Raga masih dengan mengunyah pastel nya.

"Gue lebih milih berdoa buat di perbolehkan makan di kelas daripada berdoa kantin sepi."

Raga hanya manggut-manggut saja, tentang Dito yang tidak suka di kantin, jelas Raga tau itu. Karena, sebenarnya pun ia sama, Raga benci berada di kantin.

Di setiap sudut dari ujung ke ujung, selalu ada obrolan yang menurut nya tidak berbobot. Terkadang membicarakan orang lain bahkan sampai ke guru sekali pun, lalu membahas tentang masalah keluarga yang selalu menjadi topik utama untuk di hindari oleh sahabat nya, atau paling parah menjadi tempat perundungan.

Pelita Jaya memang sekolah yang luar biasa, tetapi tidak ada yang bilang bulan kalau Pelita Jaya juga merupakan sekolah yang kejam? Taktik pembelajaran, kecurangan, dan perundungan. Semua nya ada di sini, namun memang petinggi-petinggi sekolah memiliki cara yang cukup licik dan rapi untuk menutupi kebusukan sekolah ini dari media.

Jangan pernah tertipu dengan wajah-wajah Pelita Jaya yang kerap kali muncul di televisi dan membawa nama baik sekolah, karena, untuk mereka yang bisa sampai di puncak sana banyak hal yang mereka korbankan.

"Seinget gue kemarin gue udah ngomong kalo ini kantin untuk orang-orang golongan atas? Jadi, kenapa ada cecunguk dari golongan bawah?"

Hi, Bye Papa! Where stories live. Discover now