27

246 29 4
                                    

21.00

Malam hari Jayendra masih setia menemani Azalea di ruang rawatnya. Masih setia menggenggam tangan kecil sang kekasih yang masih menutup mata nya enggan untuk membuka. Meski kondisi nya sudah stabil dan tidak perlu di rawat dalam ruangan intensif namun Azalea masih belum sadarkan diri.

Saat ini Jayendra hanya sendiri menemani Azalea. Setelah sebelumnya banyak sahabat yang berkunjung namun karena Azalea masih belum sadar mereka semua memilih untuk pulang karena tidak ingin mengganggu istirahat Azalea.

Begitu pun dengan sang nenek yang Jayendra minta untuk pulang dan menunggu kabar selanjutnya dari rumah saja. Jayendra tidak ingin sang nenek juga ikut sakit karena menunggu Azalea di rumah sakit.

Sebelumnya Jayendra sudah menanyakan kepada sang nenek bagaimana bisa Azalea mengalami kecelakaan seperti ini. Namun karena sang nenek yang terus menangis akhirnya Jayendra pun berhenti bertanya pada sang nenek.

Akhirnya Jayendra mengetahui mengapa sang kekasih kecelakaan dan fakta lainnya yang membuat dirinya marah sangat marah.

Tapi itu semua biar menjadi urusan Jayendra nanti yang terpenting saat ini adalah kesembuhan pujaan hati yang paling utama.

Berita kecelakaan Azalea pun Jayendra meminta pada Malik untuk menutup semua media mengekspose apapun berita tersebut.

Walaupun pasti ada saja media yang usil, termasuk bagaimana berita sebelumnya nya yang tengah beredar di masyarakat luar tentang bagaimana Azalea keluar dari white music menimbulkan huru hara di masyarakat. Bagaimana berita itu membuat nama Azalea sedikit tidak baik. Dan Jayendra menyesali itu.

Lelah menunggu Azalea, Jayendra pun tanpa terasa tertidur di bangku dekat dengan ranjang Azalea masih dengan menggenggam tangan Azalea erat. Pergerakan kecil dari tangan Azalea pun tidak Jayendra rasakan.

Sedikit demi sedikit mata Azalea terbuka dan melihat lingkungan sekitar, masih dengan pergerakan kecil Azalea melihat Jayendra sang kekasih tengah tertidur pulas.

Berniat untuk bangun namun kepala yang masih pusing membuat pergerakan kecil Azalea sedikit kesusahan dan itu menimbulkan suara kesakitan dari Azalea.

"Ahh__" Sambil masih memegangi kepalanya terus. Jayendra pun terbangun mendengar suara kesakitan dari sang kekasih.

"Cherry, sayang kamu udah sadar? Syukur lah, mas panggil perawat ya? Apa yang sakit bilang sama mas?" Tanya Jayendra khawatir.

Azalea pun menggeleng dan menjawab dengan masih terbata. "Kepala sakit. Mau minum" Segera setelah mendengar itu Jayendra dengan sigap menggambil air minum.

Azalea meneguk air putih itu dengan sangat terburu-buru. Jayendra hawatir kekasihnya akan tersedak.

"Pelan-pelan sayang"

"Udah" Azalea pun memberikan gelas itu ke Jayendra.

Lalu setelah nya Azalea langsung memeluk Jayendra dengan sangat erat tidak ingin melepaskan pelukan itu. Jayendra yang kaget langsung membalas pelukan Azalea dan mengelus punggung sang kekasih dengan sayang.

Menit-menit pun berlalu Azalea masih enggan untuk melepaskan pelukannya. Jayendra pun membiarkan itu. Namun semakin lama Azalea memeluk terdengar suara sang kekasih yang tengah menangis dan begitu pula baju Jayendra yang ikut basah oleh air mata Azalea.

"Maafin aku" Gumam Azalea di sela tangis dalam pelukan Jayendra. Yang Jayendra lakukan hanya memberikan elusan penenang untuk Azalea. Membiarkan sang kekasih mengungkapkan isi hati nya.

"Mas marah ga sama aku" Tanya Azalea ketika melepaskan pelukannya. Jayendra pun menghapus air mata Azalea dan mengecup kedua mata Azalea satu persatu.

"Mana bisa mas marah sama kesayangan mas. Justru mas yang minta maaf. Mas buat kamu kecewa" Azalea pun menggeleng kan kepala nya tanda tidak suka dengan ucapan Jayendra.

Perfect Idol (End)Where stories live. Discover now