31 🔞

608 35 22
                                    

Happy reading ❗

06.00

Pagi yang cerah di kota Bali, udara yang dingin masih di rasakan kedua kekasih. Masih menyelami arung mimpi yang indah. Saling mendekap di bawah selimut tebal tidak ada sehelai benang pun di bawah sana.

Sorot matahari pagi mengintip dari celah jendela kamar, mengusik tidur seorang Azalea Pramudya. Mencerna apa yang telah terjadi, Azalea pun menyunggingkan senyum sedikit merah jambu pada pipinya.

Azalea ingat dan sadar apa yang terjadi semalam. Meski dirinya mabuk tapi Azalea juga menginginkannya. Masih dalam dekapan sang kekasih Azalea pun berniat untuk melepas pelukan Jayendra namun Jayendra menarik nya kembali dan memeluk semakin erat.

"Mau kemana?" Bisik Jayendra dengan suara serak khas orang bangun tidur. Jayendra pun mencium tengkuk Azalea dan kembali menarik selimut mereka. Azalea tidak bisa berkata apapun.

Di bawah selimut keduanya masih tanpa busana. Posisi Azalea yang tengah di peluk oleh Jayendra dari belakang sehingga tidak ada satu pun penghalang di antara keduanya. Membuat pantat Azalea langsung bersentuhan dengan penis Jayendra yang sedikit mengeras.

"Mass__"

"Kenapa sayang?" Tanya Jayendra seolah tidak mengerti, padahal Jayendra lah yang sengaja mendekatkan penis nya ke bokong Azalea.

"Ada yang keras!" Jayendra tidak menjawab perkataan Azalea. Yang di lakukan Jayendra mendekat pada telinga Azalea dan menjilatnya sensual.

"Boleh mas masuk!" Tangan Jayendra mengarah pada belahan pantat Azalea dan membuka nya dengan, lalu mengusapnya pelan.

"Ahhh__mas geli"

"Boleh mas masuk?" Tanya Jayendra lagi karena tidak mendapatkan jawaban dari Azalea. Suara Jayendra yang serak dan seksi meremangkan Azalea dan seolah tersihir oleh perkataan Jayendra, Azalea pun mengangguk.

Jayendra pun membuka lebih lebar pantat Azalea menggunakan satu kakinya. Lalu turun dari tengkuk dengan mencium Azalea sampai pada bokong Azalea. Jayendra memandangi bongkahan pantat Azalea yang sangat indah, berwarna putih susu namun hari ini berwarna merah masih berbekas kejadian semalam.

Jayendra pun turun mengecup satu persatu bokong Azalea. Gemas dengan pantat bulat Azalea, Jayendra pun sedikit mengigit bokong itu. Tercetak bekas gigi Jayendra di sana.

"Nggghhh" Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Azalea. Karena hari sudah pagi, Azalea takut suara nya terdengar sampai luar.

Mendengar desahan dari sang kekasih, Jayendra pun membalik badan Azalea sampai duduk. Lalu tanpa menunggu lama Jayendra pun segera mencium bibir Azalea dengan sangat bernafsu. Menghisap bibir Azalea atas dan bawah. Bibir yang sudah bengkak bertambah bengkak oleh ulah Jayendra.

Jayendra pun menahan tengkuk Azalea, memperdalam ciuman. Azalea pun tidak diam dia pun ikut menghisap bibir tipis Jayendra yang sekarang menjadi candu baginya seperti nikotin yang tidak bisa lepas.

Menghisap bibir atas dan bawah lalu sesekali menggigit, Jayendra meminta akses untuk bisa menghisap lidah Azalea.

"Keluarin lidah nya sayang!" Suara Jayendra seperti perintah yang tidak bisa Azalea bantah. Azalea pun menjulurkan lidah nya lalu segera di hisap dengan sangat beringas oleh Jayendra. Bunyi basah dari adu bibir pun terdengar sangat nyaring. Basah dari liur turun sampai dagu masing-masing. Membuktikan betapa basah dan bernafsu nya ciuman keduanya.

Masih dengan saling menghisap bibir dan lidah dari sang lawan. Tangan Jayendra pun turun meremas payudara Azalea. Memilin puting Azalea sampai mengeras.

Ciuman basah itu pun Jayendra lepas. Lidah nya menyusuri leher lalu turun sampai puting Azalea. Menghisap puting Azalea, mengigit gemas puting sang kekasih.

Perfect Idol (End)Where stories live. Discover now