Bab 2 { The day was come }

1.4K 160 7
                                    

  4 bulan kemudian, keluarga itu berada dirumah sakit sejak kemarin. Ibunya sedang melahirkan ditemani oleh ayah mereka. Sedangkan Sae dan Rin dititipkan ke Nenek dan bibi mereka.

Rin: Apa ibu akan baik-baik saja?

Sae: Tentu saja, kita sudah menunggu { Your name } terutama ibu. Ibu kan kuat

Rin: Iya kak! Aku tidak sabar melihat adik bayi kita!

Nenek memberikan roti dan susu kotak untuk mereka berdua. Rin mendadak menangis dan Sae berusaha menenangkan adiknya.

Sae: Rin? Kok nangis?

Rin: Adek takut dengar jeritan nya Ibu. Itu pasti sakit banget kak

Sae: Shuutt.. Tenang dek. Nanti adiknya akan keluar dan setelah itu mama akan berhenti menjerit..

Rin menangguk dan memeluk kakaknya dengan erat. Sae mengelus kepala adiknya.

3 jam kemudian, sang ayah keluar. Sae dan Rin memeluk sang ayah.

Rin: Ibu gak apa-apa kan?

Sae: Gimana dengan ibu dan adik..?

Ayah: Syukurlah, semuanya selamat dan adik lahir dengan keadaan sehat.

Rin: Benarkah?! Rin mau liat adik bayi!

Sae: Rin, nanti kita lihat bayinya.

Rin: Kakak Rin gak sabar ketemu adek { Your name }.

Sae: Sudah bukan adik Rin lagi ya

Ayah: Adik kalian cantik sekali. Kalian janji akan menjaganya ya!

Sae + Rin: Janji!

Seorang perawat keluar dan mengatakan bahwa mereka diizinkan masuk. Ayah, Sae, Rin, Nenek, dan Bibi masuk kedalam. Rin melihat kotak di samping ibunya yang tertidur dan tersenyum melihat isi kotak itu. Ada bayi perempuan yang tertidur dan dibungkus oleh kain merah muda.

Rin: Aku jadi kakak.. Halo aku kak Rin

Sae: Cantik ya, aku kak Sae. Salam kenal, { Your name }.

Nenek dan Bibi duduk disofa dan Ayah membayar biaya administrasi.

Sae dan Rin masih disamping kotak bayi itu sampai ibunya terbangun

Ibu: Cantik kan?

Sae: Ibu sudah bangun? Iya dia cantik seperti ibu.

Rin: Dan imut! Rin harap, { Your name } tidak cepat-cepat besar!

Sae: Kalo { Your name } gak besar, dia gak bisa main sepak bola sama kita.

Rin: Tapi dia imut tauu!!

Ibu tertawa kecil dan diajak bicara oleh Bibi dan Nenek. Tak lama ayah kembali bersama suster yang mencatat data bayi baru.

Suster: Nama bayinya mau siapa?

Rin: Namanya { Your name }, Itoshi { Your name }.

Suster: Nama yang bagus dan saya jarang mendengar nama itu. Kalian yang menentukan namanya ya?

Sae: Iya, kami berdua yang menyiapkan nama itu.

Suster: Kalian pasti akan jadi kakak terbaik dan terhebat untuk adik kalian, beruntung sekali ya..

Setelah mendata, suster itu keluar. Rin melihat adiknya terlepas dari kain nya dan tangan kecilnya mulai bergerak. Rin mencoba mengarahkan jari telunjuknya ke tangan kecil itu dan tangan kecil itu menyentuh dan menggengam jari kecil Rin.

Rin: Aku janji, tidak akan membiarkan kau menangis hanya karena aku.

Seminggu kemudian, Ibu dan { Your name } pulang dari rumah sakit dan kehidupan keluarga 3 anak itu dimulai.

Jam 2 pagi terdengar suara bayi menangis, Rin dan Sae segera ke kamar di seberang mereka yang merupakan kamar dari { Your name }. Sae mengendong bayi { Your name } dan Rin mengambil botol susu berisi Asi milik sang ibu untuk dipanaskan. Setelah itu, Sae mengambil susu itu dan diberikan pada { Your name }. Tiba-tiba ibu mereka datang.

Ibu: Sae? Rin? Kalian yang menenangkan { Your name}?

Sae: Iya..

Rin: Ibu lebih baik tidur lagi aja. Kesian Ibu..

Ibu: Makasih ya.. Kalian anak yang baik..

Ibu kembali kekamar dan { Your name } tertidur kembali. Sae meletakan bayi itu ke keranjang bayi dan setelah itu pergi kekamar dengan Rin.

Rin: Kak, apakah aku benar-benar bisa menjadi kakak yang hebat untuk adik?

Sae: Tentu saja

Rin: Benarkah?

Sae: Iya, Rin.

Lalu mereka kembali tidur. Besoknya, Sae dan Rin sekolah dan mereka menyiapkan dirinya masing-masing sendiri. Di kelas, Rin ditunjuk untuk menceritakan pengalaman bahagianya.

Rin: Aku bahagia karena minggu lalu, mamaku melahirkan adik perempuan. Namanya { Your name }, dia bayi terimut dan tercantik yang pernah ada. Aku sangat bahagia dan bersyukur memiliki adik seperti { Your name }.

Setelah itu, seluruh murid dan guru bertepuk tangan. Rin duduk kembali ditematnya dan guru meminta semua murid menggambar keluarga mereka masing-masing. Rin menggambar Ayah, Ibu, Sae, dirinya dan { Your name }.

Skipp dirumah

Rin membawa gambar itu dan menemukan { Your name } diruang tengah. Rin menghampiri adiknya dan Sae yang baru sampai langsung bergabung dengan kedua adiknya. Mereka bermain bersama-sama sampai tertidur. Ibu yang baru dari halaman belakang melihat ketiga anaknya tertidur dan tertawa pelan.

Tbc

2 - 3 - 2 { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang