Bab 25 { Visiting Rin }

299 38 0
                                    

Besoknya, { Your name } pergi ke toko bunga untuk membeli bunga lily dan pergi ke tempat Rin. Hari itu sekolah libur kenaikan kelas, { Your name } berhasil naik kelas dan menjadi siswi dengan nilai tertinggi di 3 besar. { Your name } sampai di makam Rin segera mengganti bunganya lalu duduk dan berdoa. Setelah berdoa, dia masih di sana memandang batu nisan bertuliskan 'Itoshi Rin'.

{ Your name }: Aku dah jadi anak SMA. Aku berhasil jadi artis yang aku inginkan, dan aku juga punya pacar.

Tentu saja tidak ada jawaban dan hanya ada angin berlalu.

{ Your name }: Kakak rindu denganku tidak? Jujur aku rindu dengan kakak, aku masih mau memeluk dan berbicara banyak hal dengan kakak... Aku harap kakak tenang di sana dan masih melihatku tumbuh besar.

Air mata mengalir dari mata { Your name } dan ada sapu tangan yang diberikan. Itu adalah Runa dan Sae, mereka juga mengunjungi makam Rin dan berdoa juga di sana. Setelah berdoa, Sae mengecup batu nisan itu dan menatap lembut batu nisan itu.

Sae: Kakak juga merindukanmu, Rin..

{ Your name }: Kak Sae, sini duduk. Kak Runa juga.

Sae duduk di samping kiri dan Runa duduk disamping kanan. { Your name } berada di tengah-tengah mereka langsung menggendeng tangan mereka.

{ Your name }: Entah kenapa rasanya nyaman..

Sae dan Runa hanya diam sambil menatap { Your name }. Tiba-tiba ada yang ikut dengan mereka yaitu orang tua Itoshi, Ibu berdoa dan Ayah membersihkan makam Rin lalu ikut ibu berdoa. Setelah itu, mereka ikut duduk bersama kedua anaknya dan pacar anak pertamanya.

Ibu: Rin, kamu baik-baik disana ya. Adik kesayanganmu ini telah tumbuh besar dan sekarang dia se usiamu. Karir nya menjadi aktris sudah meningkat.

Ayah: Kakak mu juga akan bertunangan. Semoga Rin bahagia melihat perkembangan mereka.

{ Your name }: Tentu saja. Kak Rin akan senang..

Runa: Aku teringat dia pernah curhat padaku soal Sae dan { Your name }. Dia bahagia punya kakak dan adik seperti kalian..

Runa dulu juga sering ketemu dengan Rin. Rin sering ke supermarket dimana Runa bekerja dan sering curhat tentang kedua saudaranya.

Sae: Setelah apa yang kulakukan, dia masih menyayangi ku?

Runa: Tentu saja. Kamu itu kakaknya dan mau sejahat apapun kamu, kalian tetap bersaudara.

{ Your name }: Buang saja rasa bersalahmu kak. Kak Rin juga berharap begitu kan?

Sae tersenyum namun matanya mengeluarkan air mata.

Sae: Iya, kakak akan lakukan..

Ibu: Ibu sampe lupa. Ibu bawakan ini untuk Rin.

Ibu mengeluarkan beberapa bungkus permen jeli dan diletakkan di batu nisan itu.

Sae: Bukankah itu..

Ibu: Kamu masih ingat ya?

Flashback:

Sae dan Rin terjebak hujan. Mereka tidak bisa pulang dan lupa membawa payung.

Rin: Kak, apakah adik baik-baik aja??

Sae: Tenang, dia akan baik-baik saja. Kan ada ibu dirumah..

Rin: Tapi dia selalu marah kalo kita pulang telat..

Sae: Nanti kalo hujannya reda, kita belikan jajan untuknya.

Rin: Ok kak!

Tak lama kemudian, hujan berhenti. Mereka berdua segera menuju ke arah rumah dan berhenti di sebuah warung kecil. Mereka membeli permen jeli yang banyak dan setelah membayarnya, mereka melanjutkan perjalanan untuk pulang kerumah. Sesampainya dirumah, mereka disambut oleh adiknya yang tertidur sambil memeluk boneka bola kesayangannya.

Rin: Dia benaran menunggu kita..

Sae: Aku merasa kasihan.

Tiba-tiba { Your name } terbangun dan berdiri lalu berjalan ke arah mereka.

{ Your name }: Kok, calian puyang nya lama?!

Sae: Maaf ya, tadi kita kena hujan..

Rin: Maaf ya dek..

{ Your name } menangis dan membuat kedua kakaknya panik. Sae segera mengeluarkan permen jeli yang barusan mereka beli.

Sae: Ini buat adek..

{ Your name }: Buat adek??

Rin: Iya. Maaf ya kita pulang telat..

{ Your name } mengambil permen jeli itu dan memeluk kedua kakaknya.

{ Your name }: Makacihhh! Cayang Kak Cae ama Kak In!!

Sae dan Rin memeluk balik adiknya. Mereka tidak menyadari bahwa ibunya diam-diam melihat mereka.

Flashback end.

{ Your name }: Makanan yang penuh kenangan ya..

Tbc...

2 - 3 - 2 { Tamat }Where stories live. Discover now