Bab 8 { Rin join Blue Lock }

784 88 23
                                    

Satu tahun berlalu, Itoshi Rin diundang oleh Blue Lock untuk camp. Kedua orang tuanya sangat senang, tapi tidak untuk { Your name }. Rin menyadari adiknya itu mengajaknya ke food court di sebuah Mall. Mereka membeli beberapa makanan, tapi { Your name } masih tidak terlihat senang.

Rin: Kau ada masalah?

{ Your name }: Iya, semuanya karena Kak Sae dan Kamu.

Rin: Kenapa?

{ Your name }: Kau menerima camp itu hanya untuk membuktikan Kak Sae bahwa kau bisa menjadi striker terbaik, tetapi apa dia peduli denganmu?

Rin hanya terdiam dan tak terlihat sebuah senyuman di sana. { Your name } sangat merindukan senyuman kakaknya yang selama ini dia idolakan dan dia juga tidak bisa berbuat apa lagi.

Rin: Aku.. Aku ingin kita kembali seperti dulu. Aku ingin Kak Sae yang dulu..

{ Your name }: Kamu juga berubah, Kak Rin. Aku..

{ Your name } menangis dan ditenangkan oleh Rin. Rin merasa bersalah membuat adiknya menangis karena dia.

Rin: Maaf, maafkan kakak..

{ Your name } masih menangis dan rasa bersalah Rin menjadi-jadi. Rin memeluk erat adiknya itu sambil mengucapkan kata maaf berulang kali. { Your name } akhirnya tenang dan memakan makanan pesanannya. Rin dengan inisiatif menyuapi adiknya dan { Your name } merasa senang kembali. Setelah itu, Rin mengajak { Your name } ke toko boneka dan membeli boneka untuk adiknya.

Rin: Ini, buat adikku yang paling cantik dan imut.

{ Your name }: Ini mahal tau..

Rin: Tidak apa-apa, Kakak mau belikan ini untukmu sebagai permohonan maaf kakak selama ini. Kakak berubah dan tidak menyadari bahwa kamu tersakiti akan perubahanku...

{ Your name }: Tak apa-apa. Kakak baik-baik saja di sana ya, cari teman yang lebih banyak. Buktikan bahwa Kak Sae sepenuhnya salah!

Rin: Terima kasih, Kakak bersyukur memiliki adik sepertimu..

{ Your name }: Aku juga bersyukur bisa menjadi adikmu..

Mereka berpelukan dan setelah itu mereka pulang kerumah. Sesampainya dirumah, Rin melihat ibu dan ayahnya telah menyiapkan barang kebutuhannya. Rin tau besok dia akan pergi dan adiknya akan sendiri.

Rin: Malam ini aku tidur dikamar { Your name }.

{ Your name }: Mana cukup!

Rin: Tak apa, aku ingin menemanimu tidur malam ini.

Ibu: Tak apalah, lagian Rin mau menghabiskan hari ini untukmu.

Ayah: Ayah siapkan futon untuk Rin.

Ayah pergi ke gudang dan mengambil futon lalu menatanya dikamar { Your name }. Rin berterima kasih dan mereka memutuskan untuk jalan-jalan ke taman kota. Rin sangat menikmatinya waktu yang ada dengan adiknya. Mereka membeli makanan, minuman dan barang-barang yang adiknya mau. Dia tak mau melewatkan satu hal apapun demi adiknya.

Rin: Kau senang, { Your name }?

{ Your name }: Banget!

Waktu makan malam tiba, sekeluarga itu pergi ke restoran keluarga dan memesan makanan. Rin menyuapi adiknya dengan penuh perhatian dan membuat sekeluarga itu dipenuhi oleh rasa hangat. Setelah itu mereka pulang, Rin dan { Your name } bersiap untuk tidur di kamar { Your name }.

Rin: Mau kakak bacakan dongeng?

{ Your name }: Ndak. Aku mau tidur sambil memegang tangan Kak Rin.

Rin: Baiklah

Mereka bergandengan dan mulai terlelap. Orang tua mereka diam-diam memfoto momen itu dan mengirimkan ke no anak tertua mereka, Sae. Sae menerima foto itu hanya bisa merespon foto itu dengan ketikan bahwa foto itu lucu, tapi sebenarnya dia menahan rasa cemburu.

Besoknya, hari Rin berangkat. Mereka tidak mengantarkan karena Rin sendiri yang meminta untuk tidak diantarkan.

{ Your name }: Jangan lupa makan yang banyak. Cari teman, lalu jaga pola tidur. Jangan lupa untuk yogya!

Rin: Baiklah, Terima kasih { Your name }.

Rin mengecup pipi adiknya dan Berpamitan dengan kedua orang tua nya lalu berangkat ke tempat Blue Lock diadakan.

{ Your name }: Apa Kak Rin baik-baik saja disana?

Ibu: Tentu saja. Dia akan baik-baik saja..

Ayah: Ayo, kamu harus siap-siap kesekolah.

{ Your name } mengangguk dan bersiap-siap kesekolah. Ibunya yang akan menggantikan Rin untuk menjemputnya sekolah dan { Your name } mulai merindukan Kakaknya itu.

Tbc...

2 - 3 - 2 { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang