Bab 16 { After date }

275 35 2
                                    

{ Your name } duduk didepan altar kakaknya. Kali ini dia tidak menangis atau merenung, melainkan tersenyum.

{ Your name }: Kak Rin, Kak Sae pergi date dengan Kak Runa. Seharusnya kakak juga ikut melihatnya dan bisa aja kita diam-diam menontonnya. Aku merindukanmu, Kak Rin.

Pintu rumah terbuka dan itu adalah Sae dan Runa. { Your name } berusaha tenang dari kesenangan nya dan menyambut mereka masuk.

{ Your name }: Bagaimana date nya?

Sae: Aku dan Runa telah resmi berpacaran..

Runa hanya diam sambil menggaruk pipinya yang tak gatal. { Your name } memeluk mereka berdua dan mereka membalas pelukan gadis itu.

Runa: { Your name } dah makan?

{ Your name }: Belum..

Runa: Kakak buatkan makanan mau?

{ Your name }: Mau! Dirumah ada tempura dan bahan miso sup. Ibu pergi ke tempat temannya yang baru melahirkan dan meminta Kak Sae untuk membuatkan makanan untukku sehabis date.

Runa: Baiklah, kakak aja yang masakin ya.

Sae: Aku bantu.

Runa dan Sae membuatkan makan siang dan { Your name } menunggu sambil menonton TV. Tak lama kemudian, makanan siap. Mereka makan walaupun Sae dan Runa hanya makan sedikit.

Runa: Habis makan, { Your name } mau macaron? Sae membungkus beberapa macaron untukmu.

{ Your name }: Terima kasih Kak Sae dan Kak Runa.

Sae: Sama-sama.

Runa: Sama-sama, { Your name }.

{ Your name }: Omong-omong, kalian date nya gimana? Apa yang kalian lakukan.

Sae memalingkan muka ke arah lain dan Runa menundukkan kepalanya. Tentu saja membuat { Your name } kebingungan dan memaksa mereka untuk menceritakan kejadian saat mereka date.

Sae: A.. Aku.. Sengaja mencium bibir Runa..

{ Your name } mematung mendengar jawaban dari kakaknya setelah itu dia mengigit tangan kakaknya.

Sae: Sakit!!!

{ Your name }: KAKAK ITU TERLALU POLOS ATAU GMN SIH?! ITU TERLALU CEPAT UNTUK DATE!!!

{ Your name } tau hal seperti itu karena dia sering menonton drama percintaan dengan ibunya. Walaupun dia masih kelas 5 SD, dia sangat paham itu terlalu cepat.

Runa: S.. Sudah kalian.. Kakak gak apa-apa kok..

{ Your name }: Tapi, Kak Sae terlalu cepat untuk mencium kakak!

Sae: Ma.. Maaf Runa..

Runa: Tak apa-apa kok.

{ Your name } hanya meratapi mereka berdua dan melanjutkan makan mereka masing-masing.

2 minggu kemudian, Sae dan Runa pergi date lagi. Hari itu sedang hari minggu dan { Your name } tiduran dirumah. Di jendela berada di balkon rumahnya terdengar ketukan, awalnya { Your name } kira itu hanya burung, namun suara ketukan itu makin keras.

{ Your name }: Siapa itu?! Aku panggil polisi!

{ Your name } menyingkir kan tirai jendela itu terlihat seorang dengan jaket hitam, berambut pirang, bermata hijau dengan senyuman yang mengerikan. { Your name } langsung menutup tirai itu dan pergi ke ruang tengah untuk menelepon Sae dan polisi. Setelah itu dia bersembunyi di sebelah altar milik Rin. Untung jendela itu selalu kekunci dan kuncinya dibawa oleh ayahnya. Tak lama kemudian, Sae datang bersama polisi.

Sae: { Your name }! Kau tak apa-apa kan?!

{ Your name }: Kakak! Aku takut kak! Ada orang asing tiba-tiba muncul di balkon ku..

Polisi segera mengecek dan mereka tidak menemukan pria misterius tadi, mereka menemukan sebuah sticky note yang bertuliskan 'Tunggu pesanku di kotak pos kalian'. Polisi itu menyerahkan bukti tersebut ke Sae.

Polisi: Kita tidak tahu apa yang dimaksud oleh orang ini. Besok saat suratnya tiba, kamu bawa langsung ke kantor polisi.

Sae: Baik. Terima kasih.

Polisi: Sama-sama, ini sudah menjadi tugas saya.

Polisi itu pergi dan meninggalkan kakak adik itu dirumah.

Sae: Aku dan Runa mau ke perpustakaan kota. Kamu ikut aja ya, biar aman.

{ Your name } mengiyakan dan pergi kekamar untuk mengganti baju. Setelah itu mereka pergi keluar menuju ke perpustakaan kota. Sesampainya disana, mereka dijemput oleh Runa yang menunggu didepan pintu masuk perpustakaan kota itu.

Runa: Ada apa Sae? Apa yang terjadi dengan adikmu?

Sae menjelaskan kejadian barusan dan raut khawatir terukir di muka cantik Runa.

Tbc...

2 - 3 - 2 { Tamat }Where stories live. Discover now