Yes, Queen - 01

12.7K 860 32
                                    

Hai, apa kabar?

Ada yang nungguin? Wkwk

Akhirnya bisa lanjut chapter ini jugaaa, alhamdulillah banget

Jujur, aku gak ada pengalaman berpaling genre yang jauh-jauh dari fiksi remaja, jadi meskipun ini ada unsur transmigrasi fantasi, tapi masih gak jauh kok dari genre yang biasa aku buat

Bedanya, cerita yang ini lebih ke dark ya, jangan heran nanti

Bantu aku kalau ada typo atau sejenis yaa-!

Rameinnn! Vote comment jangan lupa-!


Selamat membaca❤






"Thank's untuk kalian semua. Thankyou so~ much. I can't do it without you guys, really! Berkat tenaga, dukungan, solidaritas, mentalitas, bahkan kepercayaan diri kalian, kita berhasil sampai di titik ini. Aku gak tau harus ngelakuin apalagi untuk ngungkapin betapa aku bangga sama kalian dan betapa aku beruntung punya kalian sebagai tim. Untukku, untuk kita semua, and especially of course for our Skylark!"

Suara tepukan tangan bergemuruh keras di dalam ruang aula yang dipenuhi seluruh murid kelas sepuluh, sebelas, dan dua belas. Dengan rasa bangga yang menyelimuti setiap orang di dalam sana, tak sedikitpun pandangan mereka beralih dari layar besar di bagian depan aula yang menampilkan tayangan langsung dari perwakilan tim Cheers yang tengah mengungkapkan beberapa patah kata mewakili kemenangan tim mereka.

Tim Cheerleaders milik Skylark atau yang kerap dipanggil Skyers, hari itu kembali menorehkan kemenangan besar bagi sekolah mereka di titik tertinggi yang diinginkan tim lainnya, Nasional.

Mereka berhasil mengalahkan semua tim Cheers yang berasal dari seluruh Kota hingga Provinsi dan akhirnya berdiri sebagai tim terbaik di negara mereka tahun ini.

Dan hal tersebut tidak lepas dari campur tangan besar sang perwakilan yang kini masih berdiri di atas podium dengan piala di tangan kanannya.

Sebagai kata terakhir atas rasa syukur kemenangan mereka, gadis itu kemudian meneriakkan nama sekolah mereka secara lantang.

"SKYLARK!"

"TOGETHER IN PROBLEM! FOREVER IN HAPPIER!" Seru seluruh murid yang menyaksikannya dan langsung disambut heboh oleh tepukan tangan juga riuh-riuh suara siswa dan siswi lainnya.

Tak lama setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyampaian kata sambutan yang berasal dari kepala sekolah dan pemilik Yayasan. Layar yang menampilkan tayangan dari luar kota itu pun sudah di nonaktifkan hingga kini hanya tersisa suara para pemimpin yang terdengar. Namun, hal tersebut sama sekali tidak menyurutkan rasa bangga dan antusiasme mereka akan kemenangan tim Cheers yang dipimpin oleh siswi paling dibanggakan sekolah.

"Kira-kira berapa lama berita ini bakal booming?" Tanya Gama tanpa sedikitpun mengalihkan arah pandang. Namun jelas, pertanyaan itu ditujukan kepada salah seorang dari kelima temannya yang berdiri bersamaan di bagian belakang barisan.

Tanpa mempedulikan pemilik Yayasan yang kini tengah mengungkapkan rasa syukurnya di depan sana, Shaka menjawab, "seminggu... atau mungkin lebih,"

Di sebelahnya, Ricko mengangguk, "bisa sampe sebulan juga kayaknya,"

"Itu udah lebih dari cukup untuk nutupin kasus tawuran Alargon kemarin," ujar Sky.

"Bukan cukup lagi, anjir! Bayangin, Skyers jadi yang terbaik di negara ini! Bukan Kota atau Provinsi lagi! Bisa lo bayangin sebanyak apa media bakal ngeliput berita ini," cetus Chiko tanpa menutup-nutupi rasa bangganya.

Yes, Queen-!Where stories live. Discover now