Yes, Queen - 14

8.4K 1.3K 897
                                    

Hai? Apa kabar?

Ada yang nungguin? Wkwk

Eh, aku mau ajak main challenge karena ide lagi lancar-lancarnya wkwk

500 vote + 300 comment for next chapter, yes?

Kalau chapter udah siap + aku lagi on, bakal langsung aku up setelah challenge nya terpenuhi, gimana?

Setuju gak? Kalau nggak juga gapapa sii

Terus, bantu aku kalau ada typo atau sejenisnya yaa

Selamat membaca❤













"Nenek, Grandpa ada dimana?"

Sembari menuruni anak tangga dengan dalih olahraga ringan, Queen melirik jam dinding yang kini menunjukkan pukul 9 pagi lebih 15 menit.

Setelah dibangunkan secara paksa oleh Cassie melalui panggilan suara dan terlibat perdebatan dengan Yora yang berlangsung cukup lama, Queen yang sudah terlanjur segar memilih untuk mandi dan kini telah tampil santai dengan pakaian rumahannya.

Hari ini, Queen tidak berencana untuk pergi kemana-mana.

"Tuan besar berada di halaman belakang, Nona. Sedang bermain dengan Loui dan Jellé," jawab Ghina setelah berdiri di hadapan Queen yang baru saja sampai di undakan tangga terakhir.

Queen mengangguk, ia kembali bertanya, "Grandpa gak ke kantor?"

"Sepertinya tidak, Nona,"

"Kalau Kak Dave?"

"Tuan muda sudah berangkat sejak pagi,"

"Oh gitu. Yaudah, aku mau nyamperin Grandpa dulu ya, Nek,"

"Nona, sebentar," tahan Ghina ketika Queen hendak melangkah pergi. "Nona ingin dibuatkan apa untuk sarapan?"

Tidak langsung menjawab, gadis itu berpikir sejenak, "bisa tolong buatkan sandwich dan jus cranberry saja, Nenek?"

Mengulas senyum lembut atas permintaan sopan sang Nona, Ghina lantas menganggukkan kepala, "tentu, Nona. Akan segera saya antarkan begitu selesai."

"Terima kasih."

Usai mengatakan itu, Queen segera berjalan ke tempat dimana Grandpa berada. Tidak berlebihan untuk menjabarkan seberapa besar dan luasnya kediaman Adhibrata hingga jarak antara ruang utama sampai ke halaman belakang saja memakan nyaris 10 menit dengan berjalan kaki.

Di kediaman sebesar ini, Adhibrata mempekerjakan 45 orang pelayan yang keseluruhannya diatur oleh Nenek Ghina sebagai Kepala Pelayan. Tidak termasuk dengan para pengawal yang bertugas menjaga keamanan. Queen tidak tahu harus mengatakan jumlah tersebut terlalu banyak atau terlalu sedikit, mengingat kediaman ini yang tidak mungkin dibersihkan hanya dengan sebatas 5 orang pelayan saja.

"Selamat pagi, Nona,"

Itu adalah satu dari sekian banyak sapaan yang Queen terima dari para pelayan pagi ini.

Membalas dengan sapaan serupa disertai senyum ramah, Queen selalu berhasil membuat para pelayan merasa terkesan. Nona Muda mereka bukan orang yang sombong, apalagi semena-mena. Benar-benar kombinasi sempurna jika sudah disandingkan dengan parasnya yang luar biasa mempesona.

"Jellé!" Panggil Queen begitu maniknya mendapati objek yang ia cari.

Merasa namanya dipanggil, anjing betina berbulu lebat dengan warna putih bersih langsung menoleh dan berlari kencang ke arah Queen.

Yes, Queen-!Where stories live. Discover now