6. Sellina

86 45 8
                                    


⚠️ Hati-hati Typo bertebaran ⚠️

***

_Happy reading_

***

Setelah mengambil obat dan juga pembalut luka, Sellin akhirnya pergi dari sana. Dia sudah sangat takut dengan tatapan kedua orang yang sedari tadi menatapnya sangat tajam.

Sampai di kamarnya Sellin berjalan menuju tempat tidurnya dan mengambil yang tas yang ditaruh disamping kasurnya. Dia mengambil bukunya dan memulai mengerjakan tugas yang diberikan oleh Miss Lala.

Sellin dikelasnya merupakan siswi terpintar, jadi ada beberapa guru yang baik karena nilai-nilainya dan juga sebaliknya ada guru-guru yang membenci dirinya.

Guru-guru yang membenci Sellin karena banyak yang mengatakan jika Sellin adalah anak iblis yang dibuang oleh kedua orangtuanya.

Ya kalian pasti tahu mengapa mereka berpikiran seperti itu, rambut atau mata yang menjadi permasalahannya?

Tentu saja rambutnya, karena mata Sellin itu banyak sekali orang-orang di negara tetangga yang memiliki mata seperi Sellin, namun warna mata itu juga dikatakan cukup langka.

Karena hanya beberapa orang saja yang memiliki mata berwarna seperti milik Sellin.

***

Setelah selesai mengerjakan tugasnya, Sellin membereskan kembali buku yang dikerjakan. Kemudian dia merebahkan tubuhnya di atas kasurnya.

Dia menatap langit-langit kamarnya, memikirkan sesuatu yang sering kali dia pertanyakan.

Apakah Sellin punya orangtua?

Apa orangtua Sellin masih hidup?

Dimana mereka, mengapa mereka menelantarkan anaknya begitu saja?

Walaupun raga Sellin kecil, namun jiwanya seperti orang dewasa. Anak sekecil Sellin harus merasakan pahitnya kehidupan di dunia ini.

Lelah dengan semua pemikirannya, Sellin pun memutuskan untuk memejamkan matanya dan memasuki alam mimpi. karena dia harus sekolah besok, dia tidak mau terlambat untuk mencari ilmu.

***

Malam berganti dengan pagi, kini Sellin sudah bersiap untuk meminta bekal kembali kepada kedua maid yang kemarin.

Selagi ibu panti belum mengetahui tentang ini dia harus menikmati masa-masa seperti ini. Semoga saja ibu panti tidak mengetahui niat kedua pembantunya untuk selalu memberikan bekal kepada Sellin.

"Selamat pagi bibi-bibi" Sapa Sellin kecil dengan ceria kepada dua maid itu.

Pagi ini Sellin lebih positif dari pada kemarin. Kemudian Kedua maid itu menolehkan pandangannya tersenyum serta membalas sapaan dari Sellin kecil.

"Pagi" Balas keduanya.

"Apakah Sellin boleh meminta bekal seperti kemarin?" Tanya Sellin dengan malu-malu.

Namun saat keduanya ingin membalas ucapan Sellin, tiba-tiba saja terdengar suara seorang wanita dengan tajam.

"Apa maksudmu dengan bekal kemarin, jadi kalian memberikan bekal untuk gadis merah ini?" Suara itu terdengar sangat geram.

Sedangkan Sellin kecil badannya sudah bergetar dan matanya berkaca-kaca, mendengar suara seseorang yang sangat dia takuti.

"Kalian sudah aku peringati untuk tidak memberikan dia bekal, kenapa kalian seberani ini hahh" ucap seorang wanita paruh baya yang sering dipanggil bunda oleh anak-anak panti disini.

"Dan KAU MERAH SUDAH AKU PERINGATKAN UNTUK TIDAK MEMINTA BEKAL ATAU APAPUN YANG ADA DITEMPAT INI, PAHAM KAU!!" Suara itu semakin terdengar keras.

Pertahanan Sellin akhirnya runtuh, dia mulai terisak-isak dengan badan yang bergetar hebat. Sungguh dia sangat takut sekali saat ini.

***
_

___________________________________


Jangan lupa vote and komennya ✨))

Terimakasih, bye-bye 👋🏻

SELLINA {On Going}Where stories live. Discover now