10. Sellina

76 34 2
                                    

⚠️ Hati-hati Typo bertebaran ⚠️

***

_Happy reading_

***

"Bagaimana, apakah kita bisa menjemputnya dalam waktu dekat?" Seorang wanita menatap sang ketua.

"Sayangnya kita tidak bisa menjemputnya dalam waktu dekat ini" Dia merebahkan kepalanya pada sandaran kursi kebesarannya.

"Tapi apa lagi alasannya tetua?, Bukankah sebentar lagi semua ini akan selesai?" Tanya seorang lelaki yang masih lumayan muda diantara kelima orang didepannya ini.

"Nak, semua itu memang akan berakhir tetapi masalah ini malah semakin rumit" ucap pria paruh baya yang sedari tadi menyimak ketiga orang itu.

"Baiklah hari ini kita sampai disini dulu saja, kita akan kembali dipertemuan selanjutnya" Setelah mengucapkan itu ketua yang memimpin adanya rapat atau diskusi itu pergi menghilang ditengah lampu ruangan yang temaram.

Setelah ketuanya pergi, keempat manusia tadi pun ikut menghilang dari tempat itu.

***

"Ternyata cukup sulit mencari pekerjaan dengan status masih sekolah" ujar Sellina setelah duduk di kursi sebuah taman yang lumayan sepi.

"Eh iya aku lupa, ini sudah sore ternyata aku harus pulang" kemudian dia bangkit dari duduknya dan berjalan pergi dari taman itu.

Setelah Sellina pergi, tiba-tiba saja muncul seorang lelaki dengan wajah yang cukup pucat dan menggunakan sesuatu.

"Akhirnya aku menemukanmu" gumam pria itu tersenyum sangat tipis, lalu Setelahnya dia menghilang seolah-olah memang tidak ada orang ditempat itu.

***

B

eberapa hari kemudian, akhirnya ujian sekolah berakhir dan Selina puas akan semua yang dia lakukan, dia bisa menjawab semua soal-soal yang mana soal tersebut sangat susah menurut teman-teman kelasnya.

Selina selalu menjadi murid paling cerdas di sekolahnya, dia selalu mendapat juara umum setiap tahunnya. Semoga di tahun ini dia juga mendapat nilai yang bagus.

Saat ini gadis itu berada di taman belakang sekolah, gadis itu menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong.

Akhir-akhir entah kenapa dia selalu merasakan keanehan, contohnya dia bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.

Dan lebih anehnya gadis itu bisa mendengar suara lirih seseorang dalam keadaan yang cukup jauh. Dia bingung dengan keadaannya saat ini?.

Sekarang pun dia merasakan ada seseorang yang mengintainya dari kejauhan, dan itu membuatnya terganggu. Selama ini dia diikuti oleh sesuatu tapi seolah-olah hanya menatapnya tanpa berbuat sesuatu.

Dia penasaran dengan seseorang yang selalu mengikutinya itu, ada perasaan familiar ketika seseorang itu melihatnya walau dari kejauhan.

"Tuan, apakah kau akan terus menatapku seperti itu?" Tanya Selina tanpa mengalihkan pandangannya.

Dan orang tersebut tidak terkejut jika Selina sudah menyadari kehadirannya. Dia akhirnya menampakkan dirinya dan mendekati Selina yang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kau sudah mengetahuinya ternyata" suara berat terdengar ditelinga Selina.

"Sayangnya kau belum bisa mengetahui siapa aku" pria tersebut mengelus rambut merah Selina dengan lembut.

"Tenang aku tidak akan berbuat apa-apa terhadap mu, tugasku hanya menjagamu".

"Dan jika waktunya sudah tiba kau akan mengetahui semuanya, semua yang ada di pikiranmu saat ini" ujar pria itu kembali.

Selina menolehkan pandangannya kearah pria yang duduk disampingnya itu. Dia menatap bola mata berwarna hijau itu dengan tatapan yang sulit diperhatikan.

"Kembalilah kedalam, sebentar lagi bel sekolah akan berbunyi" ujar pria itu kembali, lalu beranjak dari duduknya dan menghilang seolah-olah memang tidak ada pria tersebut selain Selina yang berada di taman tersebut.

Selina tersadar akan lamunannya dan segera beranjak dari duduknya untuk kembali menuju kelasnya.

***

____________________________________

Jangan lupa vote and komennya ✨

Terimakasih, bye-bye 👋🏻

SELLINA {On Going}Where stories live. Discover now