15. Sellina

41 21 24
                                    

⚠️ Hati-hati Typo bertebaran ⚠️

***

_Happy reading_

***

Di malam hari, seorang gadis cantik yang tadinya asik dengan sebuah mimpinya kini mulai membuka matanya. Setelah beberapa saat kemudian dia segera duduk dari tidurnya.

Dia mulai mengecek perutnya yang semula terdapat darah dan sebuah pisau yang menancap diperutnya. Namun, pisau dan darah itu sudah tak ada bahkan dia menyingkap bajunya untuk melihat apakah ada luka.

Namun, tidak ada luka apapun perutnya masih mulus dan tidak ada bekas luka. Dia menjadi semakin bingung saat baju yang dia kenakan sudah berganti dengan baju tidur.

"Perasaan tadi perutku terkena pisau dan keluar banyak darah, kenapa ini tidak ada bekas luka apapun. Dan kenapa bajuku berubah perasaan tadi aku memakai gaun pesta untuk kelulusan" ucap Sellina pada dirinya sendiri.

Dia sedikit linglung dengan keadaannya, jika di katakan mimpi itu tidak mungkin. Jelas-jelas itu nyata dia juga sempat merasakan sakit yang luar biasa saat perutnya tertancap pisau.

Namun, saat bangun dia baik-baik saja bahkan bajunya berubah menjadi baju tidur dan itu membuktikan bahwa dia hanya mimpi.

Sellina tidak memikirkannya lagi, dan beranjak dari tempat tidur dan berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur untuk memasak makan malam tidak terasa perutnya sudah berdisko meminta asupan.

°°°

"Sepertinya dia sudah mulai curiga akan keberadaan Ailie" ucap seorang pemuda yang duduk di salah satu kursi yang berada di ruangan yang cukup tertutup itu.

Jika orang biasa mungkin sudah sesak nafas, karena benar-benar tertutup bahkan sepertinya tidak ada pentilasi udara yang terlihat.

"Secepatnya kita harus membawa Ailie kembali, sebelum dia mengetahui lebih jauh" balas seorang pria paruh baya yang sedari tadi hanya diam.

"Tidak, kita tidak boleh membawa Ailie sekarang. Itu akan membuat dia malah akan semakin penasaran" timpal tetua yang duduk di kursi utama di ruangan tersebut.

"Tapi-" ucapan pemuda yang awal berbicara itu tiba-tiba terpotong oleh sebuah tangan tetua yang diangkat keatas.

"Kau tidak akan bisa membantah ucapan ku, Xavier" tatapan datar terlihat didepan mata Xavier dengan suara yang sangat tajam dan tidak ingin dibantah itu.

Sedangkan pemuda yang bernama Xavier tadi hanya mendengus kasar dan membatinkan sesuatu. Dasar tua Bangka, jika bukan orangtua kau akan habis di tanganku.

Brak...
Gebrakan meja terdengar di ruangan yang semula sepi itu. Dan karena itulah membuat beberapa manusia di ruangan itu tersentak kaget.

"Jangan mengutukku cucu sialan" tiba-tiba saja tetua itu bersuara cukup keras setelah menggebrak meja tersebut.

"Siapa yang mengutukmu pak tua" Xavier membantah ucapan sang kakek a.k.a tetua itu.

Saat akan membalas ucapan dari sang cucu, tiba-tiba saja Xavier pergi begitu saja dari ruangan tersebut.

"Sialan" gumam tetua tersebut.

Sedangkan beberapa orang yang menyimak tadi hanya bisa menghela nafas panjang, mereka sudah terbiasa akan perdebatan kedua lelaki berbeda usia itu.

"Ayah tenanglah" ucap pria paruh baya mencoba menenangkan sang ayah.

"Putramu itu cukup sialan Xaverius" ucap tetua itu cukup kejam.

"Aku akan menghukumnya anak nakal itu, ayah tenang saja"

Setelah perdebatan yang tidak penting itu, rapat kembali dengan tenang tanpa kehadiran Xavier kembali. Entah pergi kemana pemuda itu, mereka tidak memperdulikannya lagi.

°°°

"Masak apa ya malam ini" Sellina bergumam pada dirinya sendiri dengan jarinya yang dia tumpukan di dagunya.

Sellina masih berusaha berpikir keras, sampai-sampai perutnya semakin berbunyi cukup keras.

"Haiss, masak nasi goreng dan mie goreng saja deh" setelah berpikir cukup keras, akhirnya Sellina menemukan solusinya.

Kemudian setelah itu, dia segera memasak makan malamnya dengan tenang. Sampai beberapa saat kemudian dia pun selesai masak

Dan segera gadis itu menyantap makanan yang dia buat sendiri itu, berhubung perutnya semakin lapar setelah melihat makanan yang didepannya.

Sellina menyantap makanannya dengan tenang, beberapa saat kemudian makanannya telah habis dan dia membawa piring bekas makan itu dan segera mencucinya.

Setelah selesai dia kembali kekamar dan berjalan menuju kasurnya, dan berakhir dengan tidur cepat. Entah kenapa dia sangat mengantuk biasanya dia tidak semengantuk itu.

Mungkin karena terlalu capek dan tubuhnya menjadi sangat lelah jadi dia tidur lagi dengan cepat padahal baru 2 jam yang lalu dia bangun.

***

____________________________________

Maaf jika di part ini kalian kurang mengerti dengan alurnya, saya pun yang menulisnya kurang mengerti.

Jangan lupa vote and komennya ya

Terimakasih, bye-bye 👋🏻

SELLINA {On Going}Where stories live. Discover now