BAB 2

6.9K 603 131
                                    


Dua minggu berlalu dan leon sudah menikmati hidupnya yang indah sebagai leon . Dia dengan bahagia menjalani hari dengan kemalasan sempurna .menghabiskan hampir semua Waktunya di kasur kecuali saat dia ke sekolah ,makan , atau sekedar keluar menghirup udara alam.

Karna itu pula si medusa tak bisa memamerkan bakat dramanya.

" Beginilah seharusnya hidup." Ucapnya sambil menyesap teh hijaunya dengan tenang , menatap pemandangan di luar jendela yang langsung terarah pada sebuah taman bunga dan pepohon bergaya yang sejuk .

Dia menutup mata menikmati angin yang menghembus . surai perak nya yang bak kapas ikut melambai karna hembusan angin .

Wajah tampan  yang imut itu dengan tenang menatap ke depan tanpa terganggu dengan pelayan pelayan yang sesekali lewat .

"Tuhan berikan aku keturunan seperti ini ." Batin kagum pelayan yang sengaja lewat hanya untuk melihat sekilas wajah sang tuan muda yang di rumor kan .

"Bukan kah tuan muda sangat tampan ?." Ucap pelayan pada tiga teman nya .

" Hu'un! , Ku rasa dia akan sukses menjadi Idola hanya dengan wajahnya. "

"Jika calon anak ku memiliki wajah seperti itu ,aku akan menyembah 100 tuhan ! ." Ucap yang lainya .

Mereka kompak mengangguk . Sedangkan lina yang tak sengaja mendengar gosip rekan kerjanya hanya bergidik ngeri .

"Mereka tidak tau saja sikap biadab anak itu  ." Batin nya . Kejadian dua Minggu lalu sungguh masih berbekas di jiwanya menciptakan trauma yang mendalam ,dia sungguh berhenti saja dari pekerjaan nya andai saja dia tidak punya perut perut untuk di beri makan .

Dia menggerakkan lidahnya lalu meringis sakit . "Hugh!  ,kapan lidah ku akan sembuh ? ."

BRAK!

Pintu di tendang hingga terbuka dengan kasar . Menunjukkan remaja laki laki pirang menatap tajam ke arah leon yang memunggungi nya .

Leon menutup mata sambil meminum teh nya lagi . Tak Acuh terhadap bencana yang setia menghancurkan harinya.

" AAGG SIAL! . AKU SUDAH MENYURUH MU MENYIMPAN NYA DI TAS KU KAN ,KENAPA TIDAK ADA ! . GARA GARA KAU , AKU DI TERTAWAKAN YANG LAIN! . " Deyan berteriak murka dengan celotehan nya . Pasalnya , kemarin dia telah menyuruh Leon menyimpan flashdisk
untuk presentasi nya di tas ,namun Leon tidak melakukan nya!.

"Jshdjsijskaknskskajsnan ...." Celotehan deyan seakan menjadi bunyi kepakan nyamuk di telinga leon . Anak itu hanya memandang ke depan tenang , mengabaikan Deyan sepenuhnya .

Deyan mengepalkan tangan nya . mendapatkan pengabaian yang ia tidak suka . Dia tidak suka saat seseorang mengabaikan nya ,dan bocah perak itu sudah mengabaikan nya ratusan kali selama dua minggu ini ! .

"Sialan . Beraninya bajingan Seperti mu mengabaikan ku!!! ." Ucap nya murka . membalikan kursi leon hingga bocah itu sekarang dapat menatap nya.

Leon menatap anak nakal itu datar,lalu membuang muka ke samping . "Dimasa ini ,anak anak sungguh menjengkelkan ."

Lagi pula Leon tak punya waktu menjadi babu deyan .cukup pemilik asli yang mau mau saja dijadikan babu di rumah sendiri .

"Kamu mau ." Tawar Leon . Memberikan cangkir tehnya pada deyan .

Deyan meminum semua isinya dengan rakus , untuk menyegarkan kepala nya yang panas.

Tapi.Walaupun dia diberikan minuman yang enak ,Deyan tidak akan melepaskan Leon .

" dimana kamu menyimpan nya! Brengsek! ."

Leon berdecis pelan karna percikan menjijikan menerpa wajahnya . "Kamu jorok."

New Soul Where stories live. Discover now