BAB 3

5.4K 590 17
                                    

Eder mengasah pisau ditangan nya ,tanpa mempermasalahkan keberisikan orang orang club.

"Ah .. Baijiu di sini memang yang terbaik...  ." Dengan sekali tegukan , Drio menghabiskan satu gelas penuh berisi minuman keras .

"Tumben ." Dengan acuh tak acuh dia melirik Aigen .

"Apanya." Tanya nya sambil bersender pada dinding.

" Pada pelayan tadi . kamu tidak memukul nya . " Aigen tau Drio ini suka sekali kekerasan, setiap ada kesempatan tak ada yang bisa menghentikan nya untuk membanting atau menghajar seseorang tidak peduli itu wanita pria dewasa atau bahkan anak kecil .

Drio diam sesaat sambil kembali menyegarkan tenggorokan nya dengan Baiijiu. Usia yang begitu muda tak menjadi penghalang untuk nya menjadi perokok ataupun alkoholik .

Setelah menghabiskan satu botol penuh di tegukan terakhir nya ,Drio menjawab dengan santai . " Dia mengingatkan ku pada Pikachu."

Walaupun Aigen melihat setitik kebohongan yang terlintas di pupil legam nan tajam itu , dia hanya diam dan pura pura tidak tau .

Namun ucapan Drio sedikit menarik minatnya .

"Pikachu ? . Jadi kamu benar benar menamai anak itu Pikachu ?."

Drio melirik eder yang hanya diam dengan wajah datarnya .

"Eder yang punya ide."

Aigen menaikan alisnya terkejut ,dia menurunkan sedikit ponselnya untuk melihat sang ketua .

Sambil menyembunyikan tawanya , dia berujar dengan nada agak mengejek ."wah perhatian sekali ."

" sha bi ." Kutuk drio pada teman nya itu . Apakah Aigen tidak tau betapa pemarahnya orang yang dia ejek ? . ( *sha bi atau 'sya bi'   umpatan china yg artinya 'bodoh' )

Bukan nya berhenti Aigen malah tertawa lirih , dia tidak kuat karna humor yang begitu rendah .

" Jangan tersinggung boss ,itu .....

" Tidak lucu ya ....
.........

.......

Kesunyian mencekam ini membuat Aigen menegakan punggung nya perlahan .

"Telpon pikachu . " Suara dingin itu langsung membuat mereka berdua langsung berdehem canggung .

" Aku tidak takut ,tidak ..  ." BatiN drio sambil menunduk , setelah mendapat kan aura intimidasi kuat dia tak mampu hanya untuk melirik bos nya.

Eder meniup ujung pisau bedah nya , terlihat mengkilat dan super tajam .itu karna eder menghabiskan waktu cukup lama hanya untuk pisau bedah itu .

"Tunggu apa lagi ? ."

Aigen mengangguk cepat ,dan lekas keluar dari gamenya lalu menekan kontak seseorang .

Tut..

Tut..

Tut ....

Hingga bunyi tiga kali mereka berdua merasakan intimidasi yang semakin kuat . Bahkan orang orang yang duduk tak jauh dari mereka pun merasakan perasaan tak nyaman .

"Bajingan ini! Kenapa gak angkat angkat si !." Batin aigen kesal , dia menekan ponselnya berulang ulang dengan keras . Dia bahkan enggan untuk melihat wajah Eder , bahkan Drio si berandalan tak kenal aturan duduk tegap dengan gugup .

Orang orang mungkin takut dengan intimidasi bos mereka . Namun yang paling tau tentang seorang eder adalah mereka . Eder yang tak lebih dari seorang kriminal yang punya kekuasaan dan uang . Yang dapat Menarik semua orang kesisi nya .

New Soul Where stories live. Discover now