BAB 22

1.2K 185 7
                                    

Deo membuka matanya pelan , pemandangan pertama yang dia lihat adalah wajah menggemaskan Leon yang tak ada duanya .

Dia mengusap pelan poni Leon yang menutupi kelopak matanya .

Deo tersenyum tipis saat melihat Adiknya yang tertidur lelap ,seolah hatinya di selimuti kehangatan.

Asik memandangi wajah Leon ,ponsel di atas nakas berdering membuat Leon sedikit terganggu.

Deo bangkit lalu menyenderkan tubuhnya di kepala kasur , mengusap pelan rambut adiknya berharap sang adik kembali lelap dengan satu tangan meriah ponsel nya.

" Ada apa ?."

" Ku dengar Leon sudah ditemukan ya ."

" Ya, Aku benar benar tak habis pikir ,dimana dia selama itu . Membuat kakaknya panik sampai seperti ini, haruskah aku mengurungnya saja  ?."

" Kamu terlalu overprotektif ,Leon masih anak anak ,jika dia dewasa dia tak akan berpikir untuk melakukan nya lagi."

Deo menatap Leon yang menenggelamkan dirinya di bawah selimut , anak itu benar benar terlihat lucu dan cantik.

Deo gemas pun manarik Leon kedekapan nya , melingkar tangan nya di tubuh Leon lalu menepuk bokong anak itu dengan pelan.

Leon yang pada dasarnya memang titisan putri tidurpun dengan cepat pun kembali terlelap.

" Aku tidak ingin dia dewasa namun tingkah nakalnya membuat ku sangat takut . Aku benar benar berpikir untuk mengantongi nya dan membawa nya kemana pun aku pergi ." Ujar Deo , menepuk nepuk bokong Leon .

" Jangan seperti pasikopat begitu, kamu bisa menjadi musuh Leon.Anak puber biasanya paling membenci orang yang terlalu mengekangnya tau."

" Terserah . Lalu apa urusanmu menelpon ku ?,tidak mungkin kan hanya mendengar ku bercerita tentang adik ku ."

" Ehem ,kamu tau sebagian besar . Ini tentang Golden fam dan tingkah mereka . "

" Kamu tau aku sudah tau , kenapa kamu semakin memperjelas nya ? . Aku juga sudah bilang aku tak ingin melanjutkan tugas yang bersangkutan dengan bocah itu , serahkan pada yang lain saja ."

" Ayolah teman,aku- ." Deo mematikan ponselnya ,bosan mendengar bujuk rayu Feda yang menyebalkan.

" Jika dia ingin bekerja tekun , kenapa barus melibatkan aku ."

Lagipula alasannya untuk mengundurkan diri dari tugas bukan kah masuk akal?.

Dia tidak ingin berurusan dengan anak haram ibunya juga anak yang selalu menindas adik bungsu nya ,bukan kah itu masuk akal ?. Lagi pula dia punya cara tersendiri untuk membalas anak itu.

Rasa kesal Deo berangsur-angsur menghilang melihat Leon terlelap di dadanya .

Bulu mata lantik, wajah menggemaskan dengan pipi dan bibir yang berisi . Sejak bayi, Leon sangatlah cantik dengan tingkah menggemaskan.banyak orang tua yang menginginkan adiknya menjadi anak mereka.itulah yang membuat nya sangat takut adiknya di ambil oleh orang lain .

Namun kenapa ayah nya itu sangat bodoh ?.

" Andai aku tau menjadi kakak brengsek untuk mu sangat menyakitkan.aku tidak akan melakukan nya sejak awal ." Mengecup pucuk kepala Leon yang di tutupi bulu perak yang lebat.

" Adik ku yang malang .

***

" Sejak kapan dia menjadi begitu jahat ?." Menatap Ponselnya dengan wajah cemberut.

Dia benar benar di buat pusing oleh kewajiban kewajiban yang menghantuinya, walaupun Anggota osis banyak membantu tetap saja Feda tak bisa tidak sibuk.

Mulai dari kekerasan di sekolah ,kasus bunuh diri, penyebaran berita hoax , konflik internal dan eksternal di sekolah, samapi peredaran -pemakaian narkoba Belum lagi  dokumen perusahaan yang samasekali belum dia jamah . Itu semua membuat Feda hampir pingsan dalam rapat.

New Soul Where stories live. Discover now