BAB 29 (Revisi)

1K 115 14
                                    

mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan pemakaman, dimana biasanya raga raga tanpa jiwa di semayam kan .

Seorang pemuda keluar dari mobil itu , tubuhnya bergerak memasuki tanah pemakaman.

Makam makam disana terlihat indah dan terawat. Rerumputan tumbuh subur dengan pepohonan Yang rindang ,namun terasa sepi dan suram .

Tungkai sang pemuda berhenti di sebuah makam yang di tumbuhi bunga bunga kecil yang indah.

Dia menatap datar gundukan tanah di depan nya , namun kerinduan terlihat jelas di pupil legam nya .

" Alisa .... ." Drio tercekat ,dia seolah kehabisan kata kata .

" Lihat ,bahkan setelah matipun . Aku tidak tau apa yang harus ku bicarakan dengan mu ." Ucap nya sambil berjongkok di samping makam itu .

" Biasanya kamu akan berceloteh dengan sendirinya seperti burung. " Drio tersenyum, senyuman yang tak pernah dia perlihatkan bahkan untuk sang ayah .

Hanya saat bersama Gadis kecil itu ,Drio merasa sangat bebas dan bahagia. Nyatanya kesenangan yang Drio kejar selama ini tak ada apa apa nya di banding saat bersama Alisa.

Namun karna kebodohannya, karna dia naif . Alisa harus pergi.

" Dia benar ... Aku memang .... pecundang." Menaruh Karangan bunga di atas makam itu , sesaat kemudian Drio bangkit .

" Aku merindukanmu Alisa ." Gumam Drio lalu melangkah pergi , meninggalkan makam milik gadis kecil kesayangan nya.

Rasa bersalah yang seakan memakan nya ini. Drio akan terus membawanya sampai nafas terakhir .

Karna itulah satu satunya hal yang bisa membuat nya bertanggung jawab ,atas kematian gadis yang dia sayangi.

" Sekarang waktunya melaksanakan perintah boss ."

***

> Pinggiran kota

Di gang sempit yang cukup gelap yang dihuni beberapa serangga menjijikan, bahkan ada satu sampai belasan genangan air kotor disana .

Gang yang cukup menyeramkan untuk di lewati. Namun nampaknya Pria disana tak terlihat takut samasekali.

Dengan menggunakan mantel hitam dengan tudung yang menutupi setengah wajahnya ,Pria itu melangkah tanpa takut.

Gang yang menyeramkan itu membawa si Pria ke pemukiman kumuh yang tidak layak untuk di tinggali .

Terbukti dari orang orang yang disana yang kurus kering dan nampak Suram . Bau busuk pun sangat menyengat disini.

" Aku penasaran, apakah gadis itu sudah bangun ?." Gumamnya sambil menghindari orang orang disana yang mungkin akan menularkan penyakit untuk nya .

Dan sampai lah ia pada salah satu rumah yang tak kalah kumuhnya, berukuran kecil dan terbuat dari kayu yang sudah di hiasi Sarang laba laba.

Tangan nya terangkat membuat kenop pintu.

Hal yang pertama yang dia lihat adalah sosok Gadis yang kini meringkuk di atas kasur , sambil menggumamkan kata kata aneh.

" Ah .ternyata sudah sadar ya ,Indri ." Indria mendongak menatap pria bermantel itu dengan tatapan kaget dan takut .

Semakin takut saat pria asing itu melangkah ke arah nya .

" Tenang saja , aku bukan orang jahat . Aku akan membantu mu untuk merangkak kembali ke kediaman Finley." Ucap nya sambil duduk di sisi kasur . Menatap Indria dengan lembut.

New Soul Where stories live. Discover now