BAB 6

4.8K 546 31
                                    

"obat merah dan kapas nya ." Ucap leon pada mbak penjual obat di apotek .

Mbak itu mengangguk sambil tersenyum . Lalu menyerahkan kantong berisi obat dan kapas yang di inginkan leon .

Setelah menyerahkan uang nya pun ,leon keluar dari apotek . Duduk di kursi panjang di dekat apotek itu .

"T tolong ! ." Suara teriakan wanita membuat leon langsung berbalik badan.

Melihat dua orang preman ingin merampas tas dari seorang wanita cantik berambut hitam se punggung .

"Jalang , lepaskan itu! ." Si botak berusaha merampas tas dari wanita kurus dan dua kali lebih kecil dari ukuran tubuhnya .

Wanita cantik itu menggeleng panik, dengan tatapan memelas . "Tolong lepaskan! , Ini untuk pengobatan nenek saya  . "

Namun bukan nya melepaskan kedua preman itu semakin gencar memaksa wanita itu untuk melepaskan tas .

" AGG! jalang ini bikin kesal saja ! ." Preman yang brewokan menaikan tangan nya untuk menampar wanita itu.

Plak!

Wanita itu gemetar sambil memegang pipinya yang membiru . Tenaga preman itu terlalu kuat untuk di tahan tubuhnya yang lemah .

"t tolong jangan ambil uang nya ." Ucapnya dengan nada gemetar .

Kedua preman tertawa senang saat berhasil merampas tas itu , gigi kuningnya terlihat saat dia menyeringai puas ."gitu dong dari tadi ,kalau kau menyerahkan ini sedari awal kami tidak akan memukul mu ."

DUGH!

Sebuah sepatu sukses mengenai kepala preman botak hingga membuat kepalanya yang secerah masa depan itu memerah dan tergores .

Preman yang kesakitan pun menatap marah sang pelaku . dia cukup terkejut melihat pelakunya hanya seorang bocah pendek yang masih memakai seragam SMP .

"BOCAH SIALAN AKAN KU HABISI KAU !."

Leon mereka datar lalu ancang ancang menendang keduanya dengan satu tendangan mutlak .

Tubuhnya kecil memudah kan dia menghindari serangan balik dari dua orang dewasa itu .

"AGGGG!."

BUKH!

BUKH!

BUKH

PLAK!

"B berhenti AGGGG ,a ampun!."

"Kenapa anak smp bisa sekuat ini sialan !. AGGGGHH!."

Tak butuh 10 menit kedua preman besar dan bau itu tersungkur di aspal dengan keadaan mengenaskan .

Leon mengambil tas usang di dekat preman preman itu ,lalu mendekati wanita cantik tadi.

Tangan nya terjulur menyerahkan tas itu pada pemiliknya.

" T terimakasih ." ucap wanita itu sambil tersenyum senang.

Leon hanya mengangguk , tanpa mengucapkan apapun dia membalikkan badan nya untuk pergi .

"Tunggu !."

Leon menatap wanita itu dengan alis terangkat . "Ada apa?."

"aku ingin membalas budi ,kamu tidak tau seberapa penting isi tas ini untuk ku . Jadi....Setidaknya , biarkan aku mengobatimu !." Ucap wanita itu semangat bercampur rasa gugup.

Leon menatap santai pada wanita yang terlihat pemalu itu yang Ternyata cukup cerewet .

"....baiklah."

New Soul Where stories live. Discover now