BAB 20

1.9K 252 13
                                    

" Eder . Untuk pertama kalinya kamu mengecewakan ayah . Ayah sangat kecewa ." Mata merah menyala dengan tatapan tajam dan wajah yang sangat mirip dengan eder . Sayangnya dia duduk di kursi roda .

Elvio Ariesta , seorang pengusaha sukses yang kesuksesan nya mampu menggetarkan bumi . Kehidupan nya sempurna , di limpahi wajah tampan , tubuh jangkung , harta melimpah ,pengaruh luas , serta istri dan anak yang melengkapi hidupnya . Hanya dua yang tak bisa di miliki Elvio ,cinta Sabela juga kaki yang sempurna .

Elvio cacat sejak dia dilahirkan ,namun semua yang dimiliki nya itu seolah mampu menutupi kecacatan nya .

Sabela wanita lembut dan tangguh mampu membuat nya tak bisa berpaling ,namun sayangnya sabela menolaknya mentah mentah walaupun sudah di janji kekayaan dan kekuasaan Ariesta ,hanya untuk menemani Robert yang bukan apa apa di banding Elvio .

" Kamu punya darah Sabela .tapi kenapa kamu tidak bisa melakukan hal sepele seperti ini dengan benar ?." Suara Elvio tak meninggi samasekali ,namun aura nya membuat pelayan dan Bodyguards hampir tak bisa bernafas.

Berbeda dengan Eder yang tak ber- reaksi samasekali . Dia adalah ayah dan hidup dengan ajarnya selama 15 tahun ,mana mungkin Eder tak terbiasa.

"Maaf ayah ,Ini di luar prediksi ku . " Ucap Eder dengan wajah datarnya .

Elvio menyorot anaknya dengan tatapan setenang lautan .lautan yang dapat menenggelamkan apapun .

" Pergi . Dan terima hukuman mu ."

setelah ucapan Elvio ,Salah satu Bodyguard maju ." Mari tuan muda ."

Eder tak bicara apapun lagi , berlalu dengan Bodyguard yang mengikuti di belakang nya .

Di perjalanan menuju tempat yang hukuman nya .Eder berpapasan dengan salah satu Kakak laki lakinya , Ravel .

"Lihat ada anak anjing haram di sini . "

" Anak haram kenapa kau masih ada di rumah ini ? . Akan lebih baik jika kau mati ." Ucap Ravel ,mencegat Eder .

Eder hanya menatap kakak tirinya dengan dingin , lalu mengalihkan tatapannya ke arah lain .

" Sombong sekali ." Ucap Ravel tak suka .

" Maaf tuan muda . Tuan muda Eder harus mendapatkan hukuman nya segera ,jadi saya mohon biarkan kami lewat. " Ucap Bodyguard itu dengan sopan.

Mendengar itu ,Ravel semakin menatap rendah Eder ,seolah dia adalah seonggok kotoran . " Kamu melakukan kesalahan lagi ?,ck ck aku tidak heran si . Kau kan tak berguna ,Bodoh!." Rave bejalan pergi dengan tawa yang sangat keras .

Bodyguard menatap remaja itu dengan tatapan jengkel. " Aku tidak pernah melihat orang tidak tau diri seperti tuan muda Ravel ."

"Ayo pergi ." Mendengar suara muda yang dingin itu , Bodyguard pun langsung melangkah kembali mengikuti Eder .

Mereka memasuki Ruangan yang berada di bagian terbelakang Mansion .

Lima menit setelah mereka masuk , terdengar suara cambukan keras di dalam .

Di dalam Eder hanya menerima hukuman nya Dengan wajah datarnya sambil menghitung setiap detiknya .

Setiap dia melakukan kesalahan dia akan di hukum seperti ini selama berjam jam . Hukuman fisik seperti ini seolah bukan apa apa untuk Eder ,apa lagi kekerasan adalah suatu hal lumrah sejak dia berusia tiga tahun .

"Maafkan saya tuan muda ..... saya hanya menjalankan perintah ." Bodyguard itu menggenggam cambuk dengan tangan gemetar ,mencambuk anak yang bahkan masih belum menjadi remaja seutuhnya membuat tekanan tersendiri untuk pria itu .

New Soul Where stories live. Discover now