BAB 14

3.4K 397 29
                                    

Leon keluar dari lift menuju meja makan ,lengkap dengan setelan sekolahnya beserta sweater Hoodie berwarna cokelat desert.

Lalu tanpa menyapa siapapun ,dia duduk di tempat dia biasanya duduk .

Dan seperti biasa ,ian tidak ada di sana karna sibuk dengan bisnis nya di luar kota .

" Katanya , kemarin kamu demam dan tangan mu terluka ya " Ucap robert sambil memasukkan sushi ke mulutnya .

"Iya ." Jawab leon tak acuh .

" Lalu kenapa kamu memakai seragam sekolah ? . Tidak ada sekolah hari ini ."ucap robert yang lebih seperti perintah .

Leon melirik robert yang terdengar perhatian dengan nya . Biasanya bahkan dia tidak peduli kalaupun leon terjun payung dari atas gedung .

" Tidak bisa ." Ucapan leon sukses membuat robert menghentikan kegiatan nya .

" Siapa yang mengajari mu membangkang seperti ini hem? ."

Leon hanya diam sambil mengusap bibirnya dengan tisu . Lalu bangkit dari kursinya .

"Terimakasih makanan nya ." pergi dari ruang makan tanpa berbalik sedikit pun.

Robert menghelah nafas dengan tingkah leon yang hari ke hari semakin aneh . Dulunya anak itu bahkan tak bisa mengatakan tidak pada pelayan .

Dan kenapa saat melihat anak itu tidak mengharapkan apapun lagi darinya ,hatinya terasa sedikit sakit .

" Kenapa kalian tidak menghentikan dia ? ." Tanya Robert pada kedua anak kembarnya.

Deyan dengan santai menjawab ."Dia bilang hari ini dia ingin bertemu seseorang di sekolah . Katanya itu penting ."

" Oh ya ayah , Jangan menghentikan aku saat menghukum indria nanti." Ucap deo .

"... Orang yang berbohong memang harus di hukum . Tapi ingat saja batasan mu ,dia itu perempuan ." Robert hanya berharap bahwa anak nya tidak akan terlalu melukai indria .

Ini memang tidak adil karna Robert lebih peduli pada anak orang lain dari pada anak kandung nya sendiri . Namun setiap kali melihat mata coklat yang sangat mirip istrinya itu , Robert merasa sangat senang seolah melihat kenangan indah saat dia dan sabela kecil dulu .

Jika leon mengingat kan robert pada kenangan buruk ,maka indria adalah pembawa kebahagiaan di hati beku Robert.

***

" Kamu tidak usah menjemput ku hari ini ,Aku akan pulang dengan seseorang ." Ucap leon sambil menatap ke jalan lewat jendela mobil.

"Baik tuan muda ." Walaupun riko merasa janggal dia tak dapat membantah perintah tuan muda nya .

Mobil berhenti tepat di depan Phoenix Middle School .

Leon menatap gedung sekolah . Dia tidak menyangka akan datang hari dimana dia akan mengulang kehidupan persekolahan nya . Sekolah mungkin adalah tempat terburuk Di masalalu mara .

" LEON~~." Lena berlari ke arah leon dengan senyum menggodanya .

"Leon leon ,aku sudah membuat kue keju yang banyak untuk mu . Lihat ~." Menunjukan tupperware cantik berisi kue keju sesuai ucapan nya kemarin .

Dan Dengan senang hati leon menerimanya . Kue yang mengingatkan nya pada kue buatan seseorang di masalalunya. Rasa manis dan gurih yang tak mungkin di luapakan mara seumur hidup nya .

"Kamu sangat baik ternyata ." Ucap leon sambil tersenyum pada lena .

" I iya ." Lena tersenyum malu malu sambil menyelipkan helaian rambut nya di belakang telinga .

New Soul Where stories live. Discover now