3.

3.6K 32 1
                                    

Saran Nadira, perempuan itu bilang kalau Enbi harus datang tiga puluh menit lebih awal dari sang penulis. Karena kalau terlambat akan membawa masalah. Karena kata Nadira, biasanya penulis itu banyak maunya.

Sekarang pukul setengah enam, Enbi sudah sampai di Sbuck. Gadis itu sedang antri untuk memesan minuman yang harganya paling murah. Namun menurut Enbi masih mahal, menurutnya harga kopi disini tidak masuk akal.

Selepas memesan minuman, Enbi membayar lalu mencari tempat duduk. Setelahnya, Enbi mengeluarkan laptopnya, sambil menunggu author yang namanya aneh itu. Kini Enbi membuka file novel yang akan dia review.

Dua puluh kemudian.

Ponsel Enbi bergetar. Gadis itu lalu mengambil ponsel dan membuka balon notifikasi pesan dari author tadi.

Ikanhiumakantomat
Saya udah diluar
Km dimana?

Enbi langsung memfoto tempst duduknya dan mengirimkanya pada lelaki itu.

Enbi
Sent a photo

Enbi kembali fokus pada laptopnya. Lalu tiba-tiba dia mendengar suara decitan kursi, Enbi langsung mendongak menatap orang tersebut.

"L-lo?" gumam Enbi yang terkejut saat melihat lelaki di depannya ini.

"Sudah pesan?" tanya lelaki itu, Enbi masih diam mematung.

Kenapa dunia sesempit itu? Baru kemarin dia bertemu Rafdi mantannya yang menyebalkan, sekarang dia bertemu dengan lelaki didepannya ini. Cinta pertamanya saat SMA.

"Ekhem" deham lelaki itu yang langsung menyadarkan Enbi.

Enbi langsung menegapkan tubuhnya lalu sekilas menatap lelaki didepanya.

Masih cakep aja si Elmo ya ampun batinnya

Sudah 5 tahun lebih Enbi tidak melihat Elmo setelah hari kelulusan. Dulu sekali, Enbi begitu mengagumi dan menyukai lelaki didepanya ini. Siapapun pasti tidak akan menolak pesona Elmo, anak band yang punya style cool dan messy itu entah kenapa justru menarik perhatian Enbi. Tololnya, Enbi bahkan menolak beberapa ajakan lelakinya yang mengajaknya pacaran hanya karena terlalu bucin pada Elmo yang tak menganggap Enbi.

Enam tahun lalu

Enbi menatap Elmo dari kejauhan. Elmo sedang melaksanakan pelajaran olahraga dilapangan. Lelaki itu sedang memainkan basket dan lihatlah betapa kerenya lelaki itu. Membuat Enbi semakin gila saja. Namun Enbi tak bisa berdekatan dengan Elmo.

Enbi hanya bisa melihat Elmo dari kejauhan. Karena Enbi tahu, dia tidak cukup percaya diri untuk menyatakan perasaanya pada Elmo. Elmo terlalu sempurna untuk Enbi yang bukan siapa-siapa.

Meski begitu, Enbi tetap saja menganggumi Elmo meski tahu cintanya tak terbalas. Parahnya, Enbi pernah menolak cowok yang mengajaknya pacaran hanya karena terlalu cinta dan tidak ingin menghianati Elmo. Padahal, Enbi tak secantik itu untuk menolak orang.

Lihatlah wajah Enbi sekarang. Sebagai anak panti, wajah dan kulitnya kusam tak terawat, pakaiannya lusuh dan juga tak terawat. Apalagi Enbi bisa sekolah ditempat ini juga karena beasiswa jadi dia harus sadar diri akan tempatnya.

"Eh maaf ya" ucap Enbi gugup sekali. Meskipun Enbi yakin 5 tahun cukup menghapus perasaanya kepada Elmo. Tapi tetap saja, sesekali diam-diam Enbi menstalking akun instagram Elmo.

"Nggak apa-apa santai aja. Kamu sudah pesan minuman?" tanya Elmo.

Enbi tak hentinya mencuri pandang ke arah Elmo. Lima tahun berlalu dan Elmo tambah tampaj dan semakin sukses. Sekarang Enbi mulai goyah, apa dia bisa untuk tidak jatuh cinta lagi pada Elmo.

"Sudah, anda mau saya pesankan?" tanya Enbi, tadi kata Nadira, Enbi harus bisa memperlakukan penulis dengan sangat baik.

"Boleh, saya mau americano dan dessert coklat" jawab Elmo sambil membuka laptop.

Diam-diam Enbi menatap sangsi kearah Elmo itu. Ini pertama kalinya dalam hidupnya berbicara dan berhadapan langsung ke Elmo. Namun entah kenapa kesan pertamanya sangat buruk. Bagaimana bisa Elmo berbicara tanpa menatap Enbi? Terlihat sekali Elmo mengabaikan Enbi.

Nggak sopan banget nih orang! Seenggaknya kalo ga mau liat, buka leptopnya nanti aja kek! omelnya dalam hati.

Dulu, Enbi pasti akan buta dengan Elmo. Karena dulu Enbi cinta sekali dengan Elmo, tapi sekarang preferensi Enbi sudah tidak sama saat dia remaja yang hanya melihat cinta, cinta dan cinta. Agaknya sekarang diotak Enbi berganti dengan uang, uang, dan uang.

"Baik, tunggu sebentar' Enbi beranjak dari kursinya lalu menuju kekasir dan memesan menu sesuai keinginan Elmo.

Tak butuh waktu lama, Enbi menyelesaikan pesanan itu. Sekarang Enbi sudah meletakkan kopi dan desert di tengah meja.

"Ini Kak" ucap Enbi lalu duduk.

Elmo bahkan sudah sibuk mengetik nasikah. Enbi sampai bingung harus bagaimana, karena ini pengalaman pertamanya.

"Jadi kamu editor baru saya?" tanyanya.

"I-iya kak"

"Kamu anak baru juga kan?"

"I-iya kak"

"Bisa-bisanya rainbow ngasih gue editor yang belum berpengalaman" nyinyir Elmo yanh langsung membuat Enbi mendelik.

Kurangajar nih cowok! Dulu Enbi kenapa bisa buta dengan cowok seperti didepanya ini sih?

"M-maaf Kak, tap-"

"Bilang ke Rafdi, gue mau editor senior yang udah berpengalaman" tegas Elmo, Enbi langsung lemas mendengarnya.

"Saya memang baru Kak. Tapi saya akan berusaha yang terbaik Kak, tolong kak. Saya janji akan bekerja dengan baik" mohon Enbi, tidak mungkinkan dia ditolak saat pertama kali mendapat tugas. Bisa jelek dan dianggap remeh nanti dirinya.

"Kamu yakin sama omonganmu?" tiba-tiba Elmo mengehentikan jari-jarinya yany bermain di keyboard laptop. Lalu menyilangkan kedua tangannya didepan dada sambil menatap ke arah Enbi.

Sejak datang kesini, dia memang belum berkenalan dengan gadis didepanya ini. "Sekarang coba kenalin siapa kamu"

"Perkenalkan saya Enbi Ivanova editor baru di rainbow publishinh yang akan menangani naskah Kakak" jawab Enbi mencoa percata diri meskipun aslinya otaknya menciut.

Elmo diam, memperhatikan Enbi dari atas kepala sampai bawah. Pertama, nama Enbi, Elmo tak terlalu asing dengan nama itu, namun Elmo tak mau pusing memikirkan mengenai nama Enbi. Kedua, Enbi terlihat manis dan cukup cantik, rambutnya panjang digerai, kulitnya sawo matang dan pakaian casualnya. Elmo cukup suka dengan penampilan Enbi. Namun, tetap saja menurut Elmo, Enbi itu biasa saja dibanding mantanya yang para selebgram.

"Kamu sudah baca buku saya apa saja?" tanya Elmo, Enbi kicep. Mampuslah dia, Enbi bahkan tak berminat menyentuh buku Elmo sama sekali. Karena buku Elmo berisi genre dark dan horror. Enbi tidak menyukai genre itu. Akhirnya Enbi diam cukup lama sekali.

"Saya kasih kamu waktu seminggu untuk baca dua novel saya lalu kita ketemu lagi. Setelah itu, baru saya akan putuskan untuk menerima kamu atau tidak" jelas Elmo, tentu saja Elmo tidak mau novelnya dipegang oleh sembarangan. Apalagi Elmo ini penulis kondang yang novelnya sudah banyak dijadikan film. Jadi wajar saja kalau Elmo ini pemilih.

=======

Hai kak jangan lupa vote + komen ya :))))

Enbi Solo (21+)Onde histórias criam vida. Descubra agora