part 3

18.3K 1K 4
                                    

--HAPPY READING--  

***

Travis sedang ada di kamarnya sepulang sekolah tadi dia langsung menuju kamar karna malas bertemu yang lainnya. Beruntung saat itu mereka belum ada yang pulang.

"Huh, laper njirr mana gue belom makan tadi," Monolog Travis.

"Gue kebawah aja deh daripada mati kelaparan gue," Guman Travis beranjak turun dari ranjang.

Terlihat di bawah sana terdengar suara tawa dari keluarga nya.

"Hiks sakit pipi lion jangan di cubit daddy," Rajuk lion saat pipinya di tarik oleh jordhan.

"Yaudah daddy gak bakal cubit pipi lion lagi deh janji," Bujuk jordhan kepada putra nya.

"Gak mau lion marah sama daddy lion mau sama bang gerald aja," Ujar lion yang duduk dipangkuan gerald.

Sedangkan samuel pria itu fokus ke laptopnya. Dan Richard yang hanya menyimak.

Travis yang melihat itu hanya acuh karna tujuan nya sekarang untuk mengisi perutnya.

"Bibi boleh buatkan Travis makanan? " Ujar Travis kepada sang maid.

"Baik tuan muda tunggu sebentar".

Travis hanya menelungkupkan kepalanya. Dia atas meja
Tak lama makanan yang diinginkan jadi dan langsung di santap oleh Travis dengan khidmat mengabaikan jordhan dan ketiga abangnya yang melihat nya datar.

"Abang makan apa Lion boleh minta gak?" Ucap lion yang sudah berada di sebelah nya.

Travis hanya menghiraukan nya dan tetap melanjutkan makanyaa.

"Ihh abang kok gak jawab pertanyaan lion, lion kan mau minta makanan abang dikit ajah," desak lion sambil mengoyangkan tangan nya dan tanpa sengaja tangan Travis mengenai gelas dimeja dan langsung jatuh dan pecah.

Prang

"Sithh, "ringisan itu berasal dari Travis yang kakinya terkena beling pecahan gelas. Dan saat itu juga Lion menangis karna melihat pecahan gelas.

"ANAK SIALAN APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA PUTRAKU HAH" bentak jordhan dan saat itu juga langsung membenturkan kepala Travis ke meja makan dan tanpa di ketahui kepala Travis mengeluarkan darah.

Plak

"Dasar pembunuh sudah kukatakan jangan berani kau melukai adikku lagi," Sugut samuel langsung menampar pipi Travis hingga menimbulkan bekas merah.

Travis hanya diam karna merasakan pipinya terasa panas karna bekas tamparan dan kepalanya yang terasa pusing.

"Dasar tidak tau diri gara-gara Kau adikku menangis dan gara gara kau mommy meninggal, pembunuh". tuduh gerald

"Aku kecewa padamu pembunuh akan tetap jadi pembunuh," Tuding Richard mendorong tubuh Travis sebelum meninggalkan tempat diikuti yang lainnya.

"Yaampun tuan muda kau tidak apa-apa, sini biar bibi obati luka bekas pecahan kaca".ujar bik ina maid yang kebetulan melihat kejadian tadi.

"Travis gk papa kok bik, ini cuma luka kecil kok Travis langsung ke kamar ajah makasih".

"Semoga kau selalu dilindungi tuan muda"batin bik ina menatap sedih punggung Travis yang kian menghilang.

Cklek

Pintu kamar dibuka dan Travis langsung memasuki kamarnya yang berwarna hitam putih itu adalah warna kesukaannya.
Travis teduduk di sisi ranjang dan menghadap balkon kamar nya memperlihatkan bintang dilangit setetes cairan liquid bening mulai turun dan isakan kecil mulai terdengar samar.

I'M TIRED ( TAHAB REVISI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang