Chapter 16| MALAM SEMIFINAL

70 8 4
                                    

Apakah selama ini debaran itu cinta? Jika iya tolong dekatkan lah dengan dia
***

pagi menyapa kota metropolitan yang penuh dengan kesibukan itu, pagi hari ini suasana hotel wisma atlet telah ramai dengan adanya beberapa atlet yang telah pulang membawa medali kebanggaan mereka. termasuk atlet luar negara yang bertanding dan cabang olahraga telah selesai.

seorang gadis berkalung kamera, sibuk memotret berbagai aktifitas latihan pada pagi ini dimana latihan yang tidak begitu  lama untuk menjaga kondisi stamina pemain agar tetap terjaga.

"el, kamu nanti jangan sampai telat ya soalnya semifinal pasti ramai" titah coach bima

"baik coach"

"sekarang latihan pagi selesai, kalian boleh kembali ke kamar sampai jumpa nanti sore" ujar coach bima

"baik coach!" jawab mereka serentak

beberapa pemain meninggalkan tempat latihan satu per satu namun elena masih sibuk dengan kameranya. ia melakukan beberapa setiing untuk nanti sore

"hai el" sapa valeron

elena menoleh, batinnya bingung mengapa valeron menyapanya padahal kemarin mereka begitu renggang sejak putusnya hubungan marcell dan riri

"iya,kenapa ron" 

"sini gue bantu, kamera lo kenapa?" 

"gapapa ini cum..."

"kenapa kamera lo?" potong marcell yang baru sampai menghampiri mereka berdua

"gapapa, ngapain lo?" tanya elena

"biasa aja kali gausah ngegas ke gue" elak marcell

"udah, kalian berantem mulu malahan" lerai valeron

"bodoamat" ucap mereka berdua serentak

"kompak amat kalian" sahut zanadin yang baru saja datang

"udah ah bubar bubar, istirahat kalian buat nanti sore" titah marcell

"udah ayo el pulang" ucap valeron merangkul pundak elena

"eh eh apa apaan ini, el pulang sama gue" jawab marcell melepaskan rangkulan valeron dan menarik tangan elena jauh dari zanadin dan valeron

sementara elena hanya terheran heran dengan kelakuan kapten satu ini. bagaimana bisa ia secara tiba tiba sensi terhadap dirinya. mungkin orang ini lagi pms apa

"jepe apa apaan sih, lepasin ga!" ujar elena memberontak

marcel yang berada di depan itu menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah gadis berkucir kuda tersebut.

ia menghela nafas sebentar

"gue gamau lo deket deket sama eyon" ucapnya pelan

"kenapa emang? jepe cemburu yaa" ledek elena

"ihh pede amat lo" jawab marcell menjitak dahi elena

"sakit woi! tengil amat sih nih anak" gerutu elena

"mana yang sakit mana?" ucap marcel mengelus dahi elena yang baru saja ia jitak

tanpa sengaja elena mentap marcell dari bawah dagunya karena tinggi marcell yang diatas bahu elena. marcell begitu tampan dari bawah, dengan keringat yang masih becucuran di pipinya satu kata yang berada dalam benatnya yaitu "tampan"

"woi, ditanyain juga malah bengong" ujar marcell menyadarkan elena dari lamunan nya

"eh, i...iya apa pe?" ucap elena gugup

"kenapa lo? kek orang gugup gitu?"

"apaan sih, gapapa lah" jawab elena berusaha menormalkan jantung beserta kondisi mukanya

YOU BE MINEWhere stories live. Discover now