Chapter 18| Malam Final

45 6 0
                                    

Dia yang tak peduli bukan berarti dia tak sayang
****

Pagi hari kota jakarta dengan segala kesibukannya kendaraan mulai berlalu lalang menuju arah tujuan masing masing. Kota dengan juta jiwa penduduk itu seperti tak pernah beristirahat.

Sebuah gedung tinggi dengan belasan lantai yang dihuni para atlet asean games itu kini mulai sunyi tak seperti opening dahulu. Pasalnya beberapa atlet telah pulang ke tanah air nya masing masing.

Malam nanti akan menjadi malam terakhir team sepakbola putra untuk memperebutkan medali emas untuk indonesia.

Pada pagi hari yang cerah ini dilakukan pemusatan latihan di stadion GBK dengan pemantauan oleh choach STY.

"Duh mang, gimana kalau nanti malem hujan ya" gerutu gadis pemegang kamera dengan fokus memotret latihab pagi ini

"Iya el, mang ujang juga khawatir nanti kalau hujan bisa repot kita nya" jawab pria paruh baya disampingnya

"Yaudah lah mang berdoa aja supaya ga hujan kan nanti malem final pasti rame banget nih GBK"

"Iyalah neng, jelas secara banyak orang yang mau lihat sejarah baru indonesia bisa juara di tingkat asia"

"Iya mang, amin" jawab elena tersenyum simpul

Dalam hatinya campur aduk, senang bercampur dengan sedih. Entah mengapa ia berpikir apakah setelah ini ia bisa bertemu lagi dengan seseorang ber ban kapten disana?.

"Aduhh ya kali el lo mikirin kapten tengil kaya jepe sih. Fokus el fokuss" batin nya

"AYO SEMUA SEMANGAT! FOKUS FOKUS!" teriak coach bima dari sana menyadarkan elena dari lamunannya

Sementara itu ditengah lapangan latihan dilakukan secara serius bahkan tak ada satupun pemain yang menganggap bercanda.

****

Setelah selesai latihan pagi, para pemain diberikan waktu untuk istirahat kembali kedalam hotel untuk menjaga kondisi fisik mereka.

Marcell berjalan menuju hotelnya untuk beristirahat sejenak. Bersama lino dengan berbincang sedikit tentang beberapa hal untuk malam ini karena ini begitu serius.

"No, gue takut ngecewain se indonesia" ujar marcell

"Udah lah bro, semua kerjasama team jadi kalau kalah kan ga cuma salah kaptennya ya mungkin netizen aja yang banyak komen tuh yang asal nyalahin" jelas lino menepuk pundak marcell

"Iyasih, mungkin gue gelisah doang"

"Btw tuh elena kok tumben ga ngasih lo minum" ucap lino melihat tak ada air mineral lagi dari elena

"Gatau, lagian ga ngarep dikasih air minum sama cewe bar bar"

"Ekhm apa iya" ledek lino

"Iyalah, dia itu bukan selera gue kali. kan masih banyak cewe diluar sana yang ngantri kek ga ada cewe lain aja" elak marcell

Langkah gadis itu terhenti ketika mendengar percakapan antara duo marsel itu. Entah mengapa seperti tertusuk oleh anak panah. Air mineral yang berada di genggamannya jatuh seketika.

YOU BE MINEWhere stories live. Discover now